KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, baik dari segi jumlah kasus dan korban jiwa masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 10.571.525 (10,5 juta) kasus hingga Rabu (1/7/2020) pagi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.782.769 (5,7 juta) pasien telah sembuh, dan 513.122 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 4.275.634 dengan rincian 4.217.863 pasien dengan kondisi ringan dan 57.771 dalam kondisi serius.
Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
- Amerika Serikat, 2,724,957 kasus, 130,096 orang meninggal, total sembuh 1,135,494.
- Brasil, 1.408.485 kasus, 59.656 orang meninggal, total sembuh 790.040.
- Rusia, 647.849 kasus, 9.320 orang meninggal, total sembuh 412.650.
- India, 585.792 kasus dan 17.410 orang meninggal, total sembuh 347.836.
- Inggris, 312.654 kasus dan 43.730 orang meninggal.
- Spanyol, 296.351 kasus dan 28.355 orang meninggal.
- Peru, 285.213 kasus, 9.677 orang meninggal, total sembuh 174.535.
- Cile, 279.393 kasus, 5.688 orang meninggal, total sembuh 241.229.
- Italia, 240.578 kasus, 34.767 orang meninggal, total sembuh 190.248.
- Iran, 227.662 kasus, 10.817 orang meninggal, total sembuh 188.758.
Baca juga: Melihat Fenomena 10 Juta Kasus Covid-19 di Dunia...
Indonesia
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (30/6/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.293.
Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 56.385 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 1.006 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 24.806 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 71 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 2.876 orang.
Baca juga: 54.010 Kasus Positif, Bagaimana Prediksi Pandemi Corona di Indonesia?
Kanada
Kanada sedang memperpanjang larangan perjalanan global dan tindakan karantina wajib yang mengharuskan sebagian besar pelancong yang datang ke Kanada.
Mengutip Aljazeera, Selasa (30/6/2020), karantina wajib tersebut akan diberlakukan juga untuk warga Kanada yang kembali dari luar negeri.
Mereka harus mengisolasi diri selama 14 hari setelah kembali ke Kanada.
Perintah tersebut berlaku hingga setidaknya 31 Agustus, sementara larangan perjalanan untuk sebagian wisatawan asing diperpanjang hingga 31 Juli.
Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona di Kanada.
Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi
Amerika Serikat
Masih dari sumber yang sama, kasus virus corona di AS kemungkinan dapat bertambah 100.000 dalam sehari jika warga AS tak mulai mengikuti rekomendasi kesehatan masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci.
"Kami sekarang memiliki 40-ribu kasus baru per hari," kata Fauci.
"Saya tidak akan terkejut jika kita mencapai 100.000 dalam sehari jika warga AS tak taat," kata Fauci.
Baca juga: Mengapa Angka Kematian akibat Covid-19 di Asia Lebih Rendah daripada Eropa dan AS?
Perancis
Jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Perancis telah bertambah 30 menjadi 29.843.
Hal itu lantaran kementerian kesehatan memasukkan data mingguan untuk angka kematian di rumah jompo.
Jumlah orang yang meninggal di rumah sakit meningkat 21 menjadi 19.346, dibandingkan dengan rata-rata harian sebanyak 16 orang selama tujuh hari terakhir.
Kementerian juga melaporkan bahwa sembilan orang meninggal karena virus di panti jompo selama tujuh hari terakhir.
Tiga kali lebih sedikit dari 31 yang dilaporkan seminggu yang lalu.
Baca juga: Hasil CT Scan, Kasus Covid-19 di Perancis Telah Ada Sejak November 2019
Inggris
Inggris memberlakukan penguncian ketat (lockdown) terhadap kota Leicester menyusul penyebaran virus corona baru secara lokal.
Hal itu dilakuakan ketika Perdana Menteri Boris Johnson berusaha mendorong Inggris kembali ke keadaan normal.
Inggris telah menjadi salah satu daerah yang paling parah di dunia, dengan lebih dari 54.000 orang diperkirakan meninggal, meskipun infeksi telah memudar dalam beberapa pekan terakhir dan Johnson menggulirkan kembali pembatasan nasional untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Namun, di Leicester, di Midlands timur Inggris, tingkat infeksi dalam tujuh hari mencapai 135 kasus per 100.000 orang, tiga kali lebih tinggi dari kota tertinggi berikutnya.
Leicester menyumbang 10 persen dari semua kasus positif di Inggris dalam sepekan terakhir, kata pemerintah.
Baca juga: Ahli Ungkap Kemunculan Covid-19 di Spanyol sejak Maret 2019