Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Terbaru: Cegah Penuaan Dini dengan Arbei

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Ricardo de Paula Ferreira
Ilustrasi buah arbei. Salah satu jenis tanaman arbei, Rubus rosifolius yang banyak tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia ini memiliki kandungan antiaging yang dapat mencegah penuaan kulit.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Penelitian tentang pencegahan penuaan dini terus berkembang seiring berjalannya waktu. 

Dilansir Antara, Selasa (23/6/2020), mahasiswa doktoral Universitas Indonesia (UI) mengembangkan buah arbei untuk mencegah penuaan dini.

Mereka meneliti dua tanaman rubus (arbei) yaitu Rubus fraxinifolius dan R. rosifolius.

Mahasiswa Program Studi Doktor Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) Yesi Desmiaty melakukan penelitian terhadap batang, buah, dan daun dari kedua tanaman tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Cordyceps Militaris, Obat Herbal LIPI yang Diujikan pada Pasien Covid-19

Hasilnya ekstrak metanol daun Rubus fraxinifolius memiliki aktivitas antielastase dan antioksidan tertinggi.

Selain itu juga ditemukan bahwa tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai antioksidan dan pencegahan penuaan dini, sehingga dapat digunakan dalam pengembangan sediaan kosmetik.

Kedua tanaman tersebut banyak ditemukan di daerah pegunungan Indonesia dan umumnya dimakan sebagai buah-buahan dengan rasa manis agak masam.

Sementara itu bentuknya mirip dengan buah berry merah.

Baca juga: Manfaat di Balik Desain Ruangan dengan Aksen Tanaman Hias

Kandungan kimia

 

Buah R. fraxinifolius dan R. rosifolius banyak ditemukan di Jawa Barat yang dikenal dengan nama arbei, beberetean, arben hutan, atau armos.

Peneliti LIPI Dr Rizna Triana Dewi menjelaskan tahun lalu timnya juga meneliti kandungan kimia dari daun Rubus fraxinifolius atau Arbei.

Dia mengatakan kandungan senyawa fenol dan flavonoid dari daun Rubus relatif tinggi.

Baca juga: 3 Tanaman yang Jadi Sorotan di 2019: Bajakah, Kratom, dan Porang

Selain itu aktivitas antioksidannya juga moderat bila dibandingkan dengan quersetin (sejenis antioksidan flavonoid yang ditemukan dalam makanan nabati pada sayuran hijau, tomat, buah beri, dan brokoli).

Hasil analisa teknik analisis kimia LCMS-MS dari ekstrak daun terdeteksi adanya senyawa golongan flavonoid di antaranya luteolin dan luteolin-glikosida.

"Jadi dimungkinkan aktivitas anti aging dari daun arbei, salah satunya karena kandungan senyawa flavonoid yang memang sudah terbukti sebagai antioksidan alami," katanya pada Kompas.com, baru-baru ini.

Baca juga: Anggur Jan Ethes hingga Padi Fatmawati, Nama Tanaman dari Keluarga Presiden

Banyak terdapat di pegunungan

Rizna mengatakan cara memanfaatkan daun arbei yaitu bisa dengan dibuat teh, maupun sediaan kosmetik seperti krim atau masker.

Flavonoid umumnya terdapat di semua jenis tanaman.

Kelompok senyawa flavonoid terbagi menjadi 8 kelompok senyawa berdasarkan rangka utama struktur kimianya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Tanaman Mematikan di Dunia

Contohnya daun gambir, kandungan senyawa flavonoid utamanya adalah katekin.

Di daun teh ada Epigalokatekin galat (EGCG). Lalu di daun benalu ada kuersitrin dan kuersetin.

Rizna menjelaskan tanaman arbei banyak terdapat di daerah pegunungan.

Kebun Raya Cibodas LIPI telah melakukan konservasi terhadap 11 jenis Rubus.

Baca juga: Soal Kabut Asap, 5 Tanaman Hias Ini Bantu Bersihkan udara

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Tanaman Obat yang Jadi Mudarat

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi