KOMPAS.com - Pemegang franchise (franchisee) terbesar dari jaringan restoran Pizza Hut di Amerika Serikat (AS), NPC, telah mengajukan proteksi kebangkrutan di pengadilan.
Bisnis NPC diketahui terdampak setelah adanya pandemi virus corona ini. Namun, NPC juga diketahui telah berjuang untuk tetap bertahan sebelum adanya pandemi, termasuk untuk bisnis restoran Pizza Hut yang dioperasikannya.
NPC yang beroperasi sejak tahun 1962 itu kini mengoperasikan 1.227 gerai Pizza Hut. Langkah yang diambil NPC ini juga tidak mempengaruhi restoran Pizza Hut lainnya yang dimiliki oleh pewaralaba lainnya.
Melansir Financial Times, 2 Juli 2020, sebenarnya Pizza Hut merupakan bagian dari waralaba (franchise) makanan milik Yum! Brands, perusahaan yang terdaftar di New York.
Untuk pengoperasiannya, Yum! Brands bekerjasama dengan pemegang franchise lainnya salah satunya NPC.
Baca juga: Sejarah Pizza Hut, Restoran Mendunia yang Dirintis dari Pinjam Uang Ibu
Yum! Brands
Yum! Brands, Inc beroperasi sebagai perusahaan restoran layanan atau jasa, yang bergerak di bidang pengembangan, pengoperasian, waralaba, dan lisensi sistem restoran.
Mengutip Forbes, perusahaan ini memiliki sejumlah merek kenamaan di sektor food and beverage antara lain KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell.
Adapun segmen KFC terdiri atas seluruh operasi konsep KFC. Sedangkan segmen Pizza Hut mengoperasikan seluruh konsep Pizza Hut.
Begitu pula dengan Taco Bell yang mengoperasikan seluruh konsepnya.
Yum! Brands, Inc berbasis di Louisville, Kentucky. Hingga kini, melansir laman resminya, Yum! Brands, Inc telah memiliki lebih dari 50.000 restoran di lebih dari 150 negara dan teritori yang beroperasi atas merek restorannya.
Terbaru, pada 2020, Yum! Brands mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan akuisisi dari The Habit Burger Grill.
Restoran ini memiliki spesialisasi konsep pada burger chargrilled, sandwich buatan sendiri, dan lainnya.
Baca juga: 7 Rasa Pizza Hut Paling Unik di Dunia, dari Boba sampai Durian
Pencapaian
Sejak didirikan, Yum! Brands telah memperoleh sejumlah pencapaian.
Pada 2010, perusahaan ini diakui oleh Black Enterprise Magazine untuk daftar "40 Best Companies for Diversity" selama 6 tahun berturut-turut.
Kemudian, menjadi salah satu dari Aon Hewitt Top Companies for Leaders di Amerika Utara di tahun 2014.
Pada 2017, perusahaan ini masuk dalam Dow Jones Sustainability North America Index untuk pertama kalinya.
Kemudian, tahun ini, Yum! Brands menjadi salah satu di antara 100 Corporate Citizens terbaik versi 3BL Media.
Sejak spin-off dari PepsiCo pada tahun 1997, perusahaan ini mengklaim telah menjadi perusahaan yang memimpin secara global dengan lebih dari 2.000 waralaba kelas dunia.
Ada sekitar 1,5 juta karyawan dan waralaba yang berasosiasi di sistem Yum! Brands di dunia.
Baca juga: Pizza Hut Taiwan Luncurkan Pizza Topping Ramen, Tertarik Coba?
"Resep Kebaikan" dan "Resep Pertumbuhan"
Pada 2018, Yum! Brands meluncurkan "Recipe for Good" atau "Resep Kebaikan", yaitu laporan keberlanjutan tingkat investor pertamanya.
Sebelumnya, pada 2016, perusahaan ini berhasil memisahkan bisnis di China miliknya sebagai perusahaan independen.
Bisnis di China ini menjadi perusahaan yang diperdagangkan secara publik dan mengumumkan "Recipe of Growth" atau "Resep Pertumbuhan", yaitu strategi pertumbuhan perusahaan.
Ada empat aspek yang menjadi pondasinya, yaitu:
- Merek yang khas, relevan, dan mudah atau sederhana (distinctive, relevant, and easy brands)
- Pengembangan restoran yang berani (bold restaurant development)
- Kapabilitas operasi waralaba yang tidak tertandingi (unmatched franchise operating capability)
- Budaya dan bakat yang tidak tertandingi (unrivaled culture and talent)
Baca juga: Pemegang Waralaba Pizza Hut Terbesar di AS Terancam Bangkrut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.