KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mempertimbangkan untuk mengirim pasien Covid-19 Surabaya dengan gejala ringan atau sedang ke Pulau Galang.
Pertimbangan itu muncul untuk mengurangi beban rumah sakit yang terus bertambah setiap harinya.
"Kami akan pertimbangkan bersama-sama. Ini untuk mengurangi beban rumah sakit yang ada di Surabaya khususnya di RSUD dr Soetomo," kata Muhadjir, Selasa (30/6/2020) malam.
Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak? Ini Penjelasan Epidemiolog...
Nantinya, pasien-pasein tersebut akan dipindahkan dengan menggunakan transportasi yang telah disiapkan oleh TNI AU.
Menanggapi hal itu, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menganggap rencana tersebut aneh. Sebab, masih ada tempat isolasi non-rumah sakit di Jawa Timur yang tersedia.
"Ya aneh saja menurut saya. Mengapa harus dipindah ke Pulau Galang yang sejauh itu. Padahal di Jatim ada RS Darurat juga tempat-tempat isolasi khusus non-rumah sakit, seperti Asrama Haji dan beberapa hotel yang belum overload," kata Windhu kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).
Baca juga: Mengenal Darurat Bencana Hidrometeorologi yang Ditetapkan Khofifah di Jawa Timur
Protokol kesehatan
Meski kapasitas RS Rujukan saat ini mulai terbatas, khususnya RSUD, tapi masih ada banyak kamar di RS Rujukan swasta yang tersedia.
"Tapi secara umum kalau dirata-rata kapasitas RS Rujukan sudah kritis karena kapasitasnya kurang dari 120 persen dari estimasi pasien Covid-19 gejala sedang-berat yang membutuhkan perawatan," jelas dia.
"Peningkatan kapasitas rumah sakit harus terus dilakukan oleh Pemda, terutama untuk RSUD yang dimilikinya dan sangat diperlukan sebuah RS Khusus Covid-19," sambungnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Zona Hitam di Surabaya dan Mengapa Bisa Terjadi?
Namun, peningkatan kapasitas rumah sakit itu harus diimbangi dengan kemampuan dalam memutus rantai virus corona di hulu.
Pasalnya, pengendalian kedisiplinan warga dalam mematuhi protokol kesehatan sejauh ini sangat lemah, sehingga warga pun banyak yang tak memakai masker.
Menurutnya, pengendalian ini harus melalui peraturan sekaligus memberlakukan sanksi tegas, seperti denda.
Baca juga: Melihat Fenomena 10 Juta Kasus Covid-19 di Dunia...
Kebutuhan pulau Galang
Windhu mengatakan, yang dibutuhkan oleh Jawa Timur saat ini adalah koordinasi dan komunikasi yang baik dalam penanganan Covid-19.
"Jatim ini cuma perlu koordinasi dan komunikasi yg baik saja dalam percepatan penanganan Covid-19, agar semua komponen bisa sinergis dan terpadu dlm bekerja," kata dia.
Baca juga: Penerapan New Normal, Zona Hitam di Surabaya, dan Penjelasan Khofifah...
Pemerintah juga, imbuhnya, harus memanfaatkan sistem informasi terpusat, agar masyarakat bisa tahu rumah sakit yang masih menyediakan kamar.
Selain membutuhkan biaya yang sangat besar, penolakan keluarga pasien tentu tak bisa dihindarkan, mengingat lokasi Pulau Galang yang sangat jauh.
Menurutnya, Pulau Galang lebih baik digunakan untuk pasien yang baru datang dari luar negeri atau pasien dengan domisili di provinsi sekitar itu.
Baca juga: Penerapan New Normal, Zona Hitam di Surabaya, dan Penjelasan Khofifah...