Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Infeksi Virus Corona Terus Meningkat, WHO Peringatkan untuk Lakukan Lockdown Lagi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Jumlah kasus infeksi akibat virus corona semakin meningkat di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa wabah ini belum berakhir.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 disebabkan karena banyak negara kembali membuka perekonomian mereka.

"Secara global, pandemi ini sebenarnya sedang meningkat. Kita ingin semua selesai, tapi kenyataannya ini bahkan belum berakhir. Beberapa negara kini telah mengalami kebangkitan kasus saat mulai membuka kembali ekonomi dan masyarakat," kata Tedros seperti dikutip dari CNBC Internasional.

Menurut WHO, lebih dari 60 persen kasus baru setiap hari muncul dari negara-negara di Benua Amerika. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus infeksi virus corona setelah membuka kembali perekonomian dan melonggarkan pembatasan di sebagian besar wilayahnya.

Baca juga: WHO Sebut Laporan Pertama Covid-19 Bukan dari China

Imbau kembali lakukan lockdown

Sementara itu, beberapa negara dengan penyebaran kasus virus corona yang pesat mungkin harus memulihkan kuncian dan pembatasan lain untuk menghentikan penyebaran virus.

Tedros memaparkan, selama seminggu terakhir, lebih dari 160.000 infeksi virus corona terkonfirmasi di seluruh dunia setiap harinya.

Sejauh ini, virus corona jenis baru telah menginfeksi lebih dari 11 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari setengah juta jiwa.

Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove menuturkan, beberapa negara telah berjuang untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca juga: WHO Kirim Tim Kedua ke China untuk Penyelidikan Asal Virus Corona

Namun, banyak yang masih belum memiliki sistem terbaik untuk mencegah wabah lain.

"Beberapa negara yang telah berhasil menekan transmisi sekarang mungkin mengalami kemunduran. Mungkin harus menerapkan kuncian (lockdown) lagi," ujar dia.

Beberapa negara yang telah menghadapi pandemi paling efektif merupakan negara-negara dengan pengalaman baru-baru ini menangani wabah seperti SARS pada 2003 dan MERS pada 2013.

"Negara-negara tersebut mempunyai pengalaman langsung mengenai betapa berbahayanya patogen seperti ini," papar Maria.

Namun, tidak disebutkan secara spesifik negara mana saja yang dimaksud oleh WHO tersebut.

Baca juga: Virus Corona Disebut Bermutasi dan Lebih Mudah Menular

Wabah di beberapa negara memang tampak luar biasa, mendesak para pemimpin utnuk memecahkan masalah tersebut.

"Belum terlambat untuk mengubahnya. Belum terlambat untuk menyiapkan infrastruktur, mengerjakannya, dan menggunakannya secara tepat," tutur dia. 

Menurut dia, tidak ada solusi untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Kecuali, negara-negara harus meningkatkan pengujian, membangun infrastruktur penelusuran, mendorong masyarakat mengenakan masker, memperhatikan jarak fisik, serta terus meneliti obat-obatan dan vaksin.

"Negara-negara yang telah mengadopsi pendekatan komprehensif ini telah menekan transmisi dan menyelamatkan nyawa," ujar dia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi