Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Global 5 Juli: 11,3 Juta Kasus | Pacar Anak Donald Trump Positif Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani


KOMPAS.com –
Kasus virus corona sampai dengan saat ini masih menunjukkan peningkatan.

Melansir dari Worldometers, Sampai dengan Minggu (5/7/2020) jumlah kasus virus corona tercatat ada sebanyak 11.367.219 kasus terkonfirmasi.

Adapun jumlah kematian sebanyak 532.804 dan sembuh sebanyak 6.428.876.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak:

  1. Amerika Serikat 2.934.796 kasus, 132.310 meninggal dunia, 1.256.206 sembuh.
  2. Brazil 1.578.376 kasus, 64.365 meninggal dunia, dan 978.620 sembuh.
  3. Rusia 674.520 kasus, 10.027 meninggal dunia, dan 446.880 sembuh.
  4. India 673.900 kasus, 19.279 meninggal dunia, dan 409.060 sembuh.
  5. Peru 299.080 kasus, 10.412 meninggal dunia, dan 189.620 sembuh.
  6. Spanyol 297.630 kasus, 28.385 meninggal dunia.
  7. Chili 291.850 kasus, 6.192 meninggal dunia, 257.450 sembuh.
  8. Inggris 284.900 kasus, 44.198 meninggal dunia
  9. Meksiko 245.250 kasus, 29.843 meninggal dunia, dan 147.210 sembuh.
  10. Italia 241.420 kasus, 34.854 meninggal dunia, 191.940 sembuh.

Berikut ini sejumlah pembaruan terkait virus corona di sejumlah negara sebagaimana dilansir dari Al Jazeera:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kalung Antivirus Corona Dinilai Berpotensi Timbulkan Salah Persepsi

1. WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor peningkatan dalam kasus virus corona global dengan total meningkat sebanyak 212.326 dalam 24 jam.

Peningkatan terbesar berasal dari Amerika Serikat, Brazil dan India.

Rekor sebelumnya tercatat sebanyak 189.077 pada 28 Juni. Adapun kematian stabil sekitar 5.000 dalam sehari.

2. Inggris

Inggris dikecam Portugal lantaran mengeluarkannya dari daftar negara-negara di mana orang Inggris diperbolehkan melakukan perjalanan tanpa harus mematuhi pembatasan karantina atas kepulangan mereka.

Perselisihan itu terjadi ketika kedua negara mencatat tingkat infeksi virus corona 4.000 kasus per satu juta penduduk, meskipun Inggris memiliki jumlah kematian jauh lebih tinggi.

"Masalah karantina tidak masuk akal," kata Menteri Luar Negeri Augusto Santos Silva dalam wawancara dengan stasiun televisi negara itu.

Pembaruan dari negara Inggris juga terkait adanya imbauan dari Menteri Keuangan Inggris yang mendesak orang untuk makan di luar guna membantu ekonomi yang melemah akibat virus corona.

Komentar Kaselir Rishi Sunak diterbitkan saat Inggris akhirnya membuka kembali pub-pub tercinta dari sektor perhotelan setelah lebih 3 bulan diisolasi.

Baca juga: Kasus Virus Corona Kembali Naik, Catalonia Lockdown 210.000 Orang

3. Iran

Setidaknya ada lima anggota parlemen Iran yang baru saja terpilih, positif virus corona.

Anggota parlemen Mohammad Tala Mazloomi, Syed Mohammad Mohid, Hosseinali Haji Dalegani, Ali Asgar Zaheri, dan Mohammad Mehdi Zahedi semuanya dinyatakan positif COVID-19.

Iran sendiri telah melonggarkan kuncian pada April saat kasus di negara itu menurun.

Akan tetapi, keputusan itu mendatangkan bumerang munculnya gelombang kedua beberapa minggu kemudian.

4. Amerika Serikat

Pacar putra sulung Presiden Donald Trump dinyatakan positif virus corona.

Kimberly Guilfoyle, mantan tokoh televisi Fox News yang menjadi kekasih anak Donald Trump ini baru saja melakukan perjalanan ke South Dakota untuk melihat pidato calon mertuanya dan pesta kembang api di Mont Rushmore.

Guifoyle diisolasi setelah dia terbukti positif usai mengikuti tes yang dilakukan pada siapapun yang diperkirakan akan berkontak dengan Presiden.

5. Kolombia

Seorang hakim di Kolombia, melarang pemerintah menempatkan mereka yang berusia 70 tahun ke atas dalam pembatasan khusus selama pandemi virus corona.

Hakim menganggap ini sebagai tindakan deskriminatif karena menentukan karantina bagi orang tua sampai akhir Agustus saat negara itu kembali mengangkat pembatasan pada para penduduk lain pada pertengahan Juli.

 Baca juga: Jumlah Infeksi Virus Corona Terus Meningkat, WHO Peringatkan untuk Lakukan Lockdown Lagi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi