Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tepat Mengeringkan Tangan untuk Hentikan Penyebaran Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi mesin pengering tangan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Salah satu upaya pencegahan virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan. Namun, yang juga jangan diabaikan adalah pentingnya mengetahui cara mengeringkan tangan dengan tepat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Apalagi, jika mencuci tangan di area publik seperti toilet umum atau wastafel di rumah makan, toko, dan lain-lain.

Melansir dari Huffpost, para ahli mengatakan, mengeringkan tangan hampir sama pentingnya dengan mencuci tangan.

Alasannya, cara seseorang untuk mengeringkan tangannya akan berdampak pada kebersihan tangan.

Bagaimana cara yang tepat mengeringkan tangan di tempat umum: mengunakan tisu kertas atau pengering udara?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski sejumlah ahli masih memperdebatkannya, akan tetapi sebagian besar berpendapat, menggunakan tisu kertas merupakan pilihan lebih baik.

"Saya akan mengatakan cara terbaik untuk mengeringkan tangan Anda adalah dengan handuk kertas yang Anda buang sesudahnya," kata Sandra Kesh, Wakil Direktur Medis dan Spesialis Penyakit Menular di Westmed Medical Group New York.

Baca juga: Masuk PIM, Pengunjung Harus Pakai Masker dan Cuci Tangan di Lobi

Kesh mengatakan, tujuan mencuci dan mengeringkan seharusnya adalah untuk menghilangkan sebanyak mungkin partikel virus untuk menghindari penyebaran kuman-kuman ke permukaan lingkungan di sekitarnya.

Mesin pengering, menurut dia, dapat memberikan tiupan kencang pada tangan. Beberapa model bahkan memiliki putaran layaknya angin kencang.

Hal ini dinilainya memungkinkan pengering akan melemparkan uap air berisi partikel virus ke udara.

"Dengan tisu, Anda menangkap partikel virus di lokasi terbatas. Kemudian mengeluarkannya dari lingkungan fisik dengan membuangnya dengan aman, di wadah sampah," kata Kesh.

Sebuah penelitian juga menguatkan hal tersebut. Studi baru menemukan, permukaan alat pengering lebih mungkin terkontaminasi dibanding area di mana tisu berada.

Paul Pottinger, seorang profesor penyakit menular di Washington, berpendapat, tisu kertas juga memiliki manfaat lain yang tak dimiliki mesin pengering.

“Anda dapat menggunakan tisu untuk memegang pegangan pintu yang berisi kuman dengan aman dan menghindari kontak dengan kuman sendiri,” ujar dia.

Jika hal itu tidak dilakukan, maka sama saja mencemari kembali tangan saat keluar kamar kecil.

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencuci Tangan

Meski demikian, hal ini tidak lebih baik apabila ditinjau dari perspektif ekologis.

"Kita harus sadar akan tisu kertas dan pengelolaan limbah," kata Jagdish Khubchandani , seorang profesor ilmu kesehatan.

Ia menilai, harus diperhatikan pula keamanan bagi pekerja sanitasi yang biasa mengambil limbah agar mereka juga aman dari penularan virus.

"Saya menghargai semua penelitian yang keluar. Tetapi dunia ini membutuhkan pandangan yang lebih holistik tentang pencegahan penyakit daripada kiat dan strategi yang terisolasi di mana kita hanya melindungi diri kita sendiri," ujar Jagdish.

“Tetapi bagaimana dengan mereka yang mengambilnya dari jalanan atau kamar mandi?” kata dia.

Menurut Jagdish, pengeringan tangan adalah bagian vital dari praktik kebersihan setelah menyabun tangan secara baik dan menyeluruh.

Oleh karena itu, dia berpandangan, yang paling penting adalah mencuci tangan dengan benar dalam upaya melindungi diri dan tak menyentuh wajah.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Begini Cara Mencuci Tangan yang Benar

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Cuci Tangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi