Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kontroversi Kalung Antivirus Corona Kementan | UTBK 2020

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com
Berita populer Tren, 6 Juli 2020.

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Kementerian Pertanian yang akan memproduksi massal kalung aromaterapi berbahan dasar eucalyptus menuai beragam komentar.

Pasalnya, Kementan mengklaim kalung itu sebagai kalung antivirus corona.

Ada yang mengingatkan agar jangan berlebihan dalam mengklaim kalung itu sebagai antivirus corona karena bisa menimbulkan salah persepsi.

Ada pula yang meminta agar tak skeptis dulu. Berita mengenai kalung antivirus ini menjadi salah satu topik yang banyak diikuti pembaca di laman Tren pada Minggu (5/7/2020) hingga Senin (6/7/2020) pagi.

Topik lainnya masih seputar perkembangan virus corona dan pelaksanaan UTBK tahap I yang sudah berlangsung sejak kemarin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selengkapnya, berikut berita populer Tren pada Minggu hingga Senin pagi ini:

1. Kontroversi kalung antivirus corona

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, tak ada relevansi antara kalung antivirus dengan paparan virus corona.

Meski eucalyptus diketahui memiliki potensi antiviral, Dicky menyebutkan, riset tersebut dalam bentuk spray dan filter. Itu pun baru pada jenis virus terbatas yang sudah umum, bukan Covid-19.

Ia menganggap, produk yang diklaim antivirus corona oleh Kementan ini berpotensi menimbulkan salah persepsi.

Baca berbagai pendapat soal kalung ini dalam beberapa berita berikut ini:

Kalung Antivirus Corona Dinilai Berpotensi Timbulkan Salah Persepsi

Kontroversi Kalung Antivirus Corona, Cukuplah Disebut Kalung Kayu Putih...

2. Tes UTBK-SBMPTN 2020

Ujian Tertulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi ( UTBK-SBMPTN) Tahun 2020 tahap pertama mulai berlangsung pada 5 Juli 2020.

Tes tahap pertama ini akan dilaksanakan hingga 14 Juli 2020 mendatang. Ada beberapa daerah yang mensyaratkan para peserta UTBK untuk membawa hasil negatif rapid test sebagai pencegahan penyebaran virus corona.

Baca selengkapnya dalam beberapa berita berikut ini:

Tahap I Sudah Dimulai, Ini Tata Tertib UTBK 2020

Tes UTBK-SBMPTN Harus Bawa Hasil Rapid? Ini Penjelasan LTMPT

3. Masyarakat selatan Jatim diminta waspada

Masyarakat Jatim di bagian Selatan perlu mewaspadai gempa yang terjadi belakangan.

Pasalnya, berdasarkan catatan gempa selatan Blitar tadi pagi, episenternya berada sangat berdekatan dengan sumber gempa yang merusak di Jatim selatan pada 15 Agustus 1896 dan 20 Agustus 1896.

Baca analisis selengkapnya di sini:

Gempa Blitar Hari Ini, BMKG: Masyarakat Selatan Jatim, Perlu Waspada

4. Jenis dan alasan PNS diberhentikan

Bagi Anda yang berminat menjadi ASN atau PNS, penting mengetahui jenis dan alasan abdi negara diberhentikan.

Pemberhentian PNS pun beraneka ragam, seperti atas permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun, perampingan organisasi hingga pemberhentian karena hal-hal tertentu.

Ingin tahu lebih jauh? Baca selengkapnya di sini:

Minat Jadi ASN? Simak Jenis dan Alasan PNS Diberhentikan

5. Apa penyebab kelopak mata tiba-tiba membengkak?

Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan, SpM mengungkapkan mengatakan, penyebab kelopak mata membengkak bukan karena terkena cairan kotoran serangga, melainkan karena adanya reaksi alergi.

Reaksi alergi dapat menyebabkan penumpukan cairan di kelopak mata dan mengakibatkan bengkak.

Dokter Grimaldi mengatakan, reaksi alergi ini bisa dipicu dari makanan atau obat yang membuat kedua kelopak mata menjadi bengkak.

Baca penjelasan lengkap dokter Grimaldi pada berita berikut ini:

Baca juga: Tiba-tiba Muncul, Apa Penyebab Bengkak pada Kelopak Mata?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Manfaat Eucalyptus yang Diklaim Bisa jadi Antivirus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi