Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Menanam Sayur Sendiri? Ketahui Jenis Sayur yang Cepat Panen

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/BAYU WIDHI NUGROHO
Ilustrasi kangkung ditanam dengan metode hidroponik.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com – Menanam aneka rupa sayuran menjadi hobi baru yang menarik untuk dilakukan di masa pandemi seperti saat ini.

Cukup dengan memanfaatkan halaman rumah, maka siapapun bisa mencoba menanam sayuran sendiri. 

Lantas apabila ingin mulai menanam sayuran, sayuran apa saja yang mudah ditanam, mudah dirawat dan cepat panennya?

Jenis sayuran

Dr Darda Efendi, dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB) menerangkan pada dasarnya sayuran secara sederhana dibagi menjadi sayuran daun, sayuran buah, dan sayuran umbi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian menurut Darda, sayuran yang paling mudah dibudidayakan dan cepat dipanen adalah jenis sayuran daun.

“Karena tidak perlu menunggu tanaman berbunga dan berbuah, atau berumbi. Karena yang dipanen adalah bagian vegetatifnya (daun batang atau tunas),” jelas Darda saat dihubungi Kompas.com Minggu (5/7/2020).

Adapun contoh sayuran daun yang mudah untuk dibudidayakan adalah bayam.

Menurut dia, baik bayam hijau maupun bayam merah mudah dikembangkan. Selain itu benihnya banyak dijual dengan harga yang relatif murah.

Sayuran lain yang juga mudah untuk dibudidayakan menurut Darda adalah kangkung cabut yang juga mudah didapat benihnya dengan harga murah.

Sayuran daun lain yang juga relatif mudah dibudidayakan adalah cai sim serta pak choi.

“Untuk lokasi dataran tinggi, pilihan sayurannya menjadi lebih banyak termasuk berbagai jenis selada, kubis-kubisan dan berbagai sayuran yang lain,” imbuhnya.

Baca juga: Berkebun Selama Pandemi, Hasilkan Sayuran Sehat dan Lepas Stress

Sayuran Buah

Apabila masyarakat ingin menanam sayuran buah, maka menurut Darda sayuran buah yang mudah untuk dibudidayakan adalah cabai.

“Bisa cabai besar, tapi lebih enak membudidayakan cabai rawit,” ucap Darda.

Pilihan sayuran buah lain tapi dengan budidaya yang sedikit lebih rumit menurutnya adalah kacang panjang, buncis, tomat dan sebagainya.

Adapun untuk sayuran umbi menurutnya agak lebih sulit ditanam sebagai bagian urban farming, hal ini karena sayuran umbi memerlukan kondisi tanah yang lebih gembur dan subur.

Cara bertanam sayur

Ada beberapa metode yag dapat dipilih apabila ingin menanam sayuran di lahan sempit.

Menurut Darda yang paling sederhana adalah dengan budidaya sayuran di dalam pot.

Adapun pot bisa memanfaatkan wadah-wadah bekas yang tak lagi digunakan seperti kaleng bekas, panci dan sebagainya.

Bisa pula dengan menggunakan polybag.

Baca juga: Tips Tanam Sayuran dengan Metode Hidroponik di Ruangan Tertutup, Cocok untuk Anak Kos

Apabila masih ada sedikit sisa lahan, bertanam langsung di tanah, juga bisa dimanfaatkan.

“Cara yang lebih baru yang berkembang adalah dengan cara hidroponik, baik yang sederhana dengan merakit sendiri maupun membeli instalasi hidroponik yang sekarang banyak di jual,” papar dia.

Hal yang harus diperhatikan

Menurut Darda saat mulai bertanam sayuran ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Saat budidaya sayur dalam wadah misalnya, maka penggunaan media harus mempertimbangkan apakah media subur dan gembur atau tidak.

Maka untuk mendapatkan media yang gembur, maka dapat dibuat dengan pencampuran tanah dengan kompos atau dengan bahan organik lain.

Sedangkan untuk hidroponik media ada yang menggunakan media padat seperti pasir atau arang sekam, bahkan ada yang hanya menggunakan media air.

Adapun air dalam hidroponik dapat diperlakukan dalam kondisi air diam ataupun air mengalir.

“Budidaya yang mana yang akan dipilih tentu tergantung keinginan masing-masing, ketersediaan dan lokasi lahan, tingkat pemeliharaan dan anggaran yang disediakan,” jelasnya.

Baca juga: Pengenalan Awal Cara Bertanam Hidroponik bagi Pemula

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi