KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Jepara, Jawa Tengah dan sekitarnya pada Selasa (7/7/2020) pukul 05.54 WIB.
Gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Hal itu ditekankan oleh Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono kepada Kompas.com, Selasa (7/7/2020).
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
"Kepada masyarakat diiimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.
Baca juga: Mengenang 14 Tahun Gempa Yogyakarta dan Solidaritasnya untuk Bangkit
Selain itu, juga diharap untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi yang sebelumnya terjadi.
Triyono meminta masyarakat untuk selalu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan dengan guncangan gempa bumi.
"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," katanya lagi.
Selain itu, Triyono menjelaskan untuk selalu meng-update informasi resmi terkait gempa terutama hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Misalnya, Instagram dan Twitter di @infoBMKG, website di http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, dapat pula melalui Mobile Apps IOS dan Android: wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?
Gempa susulan
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,77 Lintang Selatan dan 110,64 Bujur Timur.
"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 km arah Utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 539 km," ujar Triyono.
Lebih lanjut, beberapa wilayah juga terdampak guncangan akibat gempa bumi ini.
Baca juga: Merapi Kembali Erupsi, Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Hujan Abu
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta dan Mataram III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Denpasar, Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Surabaya, Wonogiri dan Kebumen II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Banjarnegara, Pangandaran, Karangasem, Lombok Barat, Garut, Boyolali, Krui, Sekincau, Semaka, Pekalongan, Banyumas, wonosobo, Magelang, Purbalingga dan Gianyar II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Baca juga: Stop Panik Membeli, Jaga Sistem Imun dengan Makanan Sehat untuk Cegah Virus Corona
Gempa bumi dalam
Triyono mengungkapkan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam.
"Akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa," papar dia.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault).
Hingga pada hari yang sama sekitar pukul 06.50 WIB, pihaknya belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Baca juga: Kerusuhan di Manokwari, Warga Panik Ketakutan dan Bersembunyi di Rumah