Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona 10 Juli 2020: 12,3 Juta Orang Terinfeksi, Ini 5 Negara dengan Kasus Tertinggi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus infeksi corona virus jenis baru, SARS-CoV-2 masih terus bertambah sejak pertama kali teridentifikasi Desember tahun lalu.

Melansir worldometers, hingga Jumat (10/7/2020) pukul 06.15 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif di seluruh dunia menembus angka 12 juta, tepatnya sebanyak 12.370.523 kasus.

Dari total tersebut, jumlah korban pulih lebih banyak dibandingkan dengan yang meninggal dunia.

Sebanyak 7.180.975 kasus telah dinyatakan sembuh. Sedangkan, jumlah kematian secara global akibat Covid-19 sebanyak 556.370 orang.

Sejumlah negara masih melaporkan adanya kasus baru yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut lima negara yang tercatat terdapat kasus baru terbanyak sejauh ini:

Sementara itu, negara dengan kasus terbanyak sejauh ini yaitu:

Baca juga: WHO Hentikan Uji Coba Hidroksiklorokuin, di Indonesia Masih Digunakan Terbatas

Wabah corona virus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona jenis baru ini sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020 lalu.

Ini menandakan bahwa suatu penyakit menular dengan mudah dari orang ke orang lain di banyak bagian dunia pada saat yang bersamaan.

Terbaru, WHO mengakui bukti bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara. Sebelumnya, penularan virus diyakini dari droplets atau percikan yang keluar dari mulut atau hidung orang dengan virus.

WHO telah memperingatkan bahwa pandemi masih jauh dari kata selesai. Penelitian mengenai vaksin pun marak dilakukan di berbagai negara.

Tempat wisata Spanyol

Melansir CNA, 10 Juli 2020, wisatawan di dua tempat wisata populer di Spanyol yaitu Kepulauan Balearic Spanyol dan Catalonia diwajibkan mengenakan masker.

Dua tempat ini mengalami nasib berbeda selama pandemi corona. 

Catalonia mencatat korban meninggal tertinggi kedua di negara itu, sementara Kepulauan Balearic sebagian besar korban meninggal dapat dihindarkan.

Kepala daerah Balearic Francina Armengol menggambarkan situasi di kepulauan itu berada di bawah kendali, tapi orang-orang terus diingatkan ancama bahaya virus. 

Baca juga: Rekor 2.657 Kasus Baru Covid-19, Berikut 3 Cara Menekan Laju Penyebaran Virus Corona

Spanyol disebut mampu meredam wabah virus corona di Eropa dengan lebih dari 28.000 kematian, namun beberapa kasus telah terdeteksi dalam beberapa hari terakhir, mendorong penguncian lokal di Catalonia dan wilayah Galicia.

Di Catalonia dan Kepulauan Balearic, semua orang yang berusia enam tahun ke atas harus memakai masker. Bagi pelanggar aturan akan dikenai denda 100 euro.

Meski begitu, terdapat beberapa pengecualian penggunaan masker, seperti saat berolahraga, berenang, dan berjemur di pantai.

Sindrom kelelahan

Pakar penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci menyebutkan bahwa beberapa orang yang terinfeksi virus corona dapat mengalami sindrom kelelahan jangka panjang.

"Mungkin ada sindrom pasca-virus yang terkait dengan Covid-19," ujar Fauci dikutip dari CNN (10/7/2020).

Fauci mengatakan gejala sindrom tersebut menyerupai yang terlihat pada pasien dengan myalgic encephalomyelitis, atau ME, yang dulu dikenal sebagai sindrom kelelahan kronis.

Menurut Fauci, sejumlah besar orang yang pulih dari Covid-19 setelah beberapa minggu memiliki sindrom pasca-virus yang dalam banyak hal melumpuhkan mereka selama berminggu-minggu. 

"Ada grup obrolan yang baru saja Anda klik dan melihat orang-orang yang pulih benar-benar tidak kembali normal," tambah Fauci.

Dia menyebut, sejumlah orang melaporkan gejala-gejala seperti kabut otak, kesulitan berkonsentrasi dan kelelahan yang menyerupai gejala-gejala ME setelah sembuh dari infeksi corona.

Baca juga: Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi