Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Singapura Gelar Pemilu di Tengah Pandemi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ ERICSSEN
Ikon wisata Singapura, Taman Merlion di distrik Marina Bay yang biasanya ramai dipadati turis terlihat sepi, Sabtu sore (11/04/2020). Hanya terlihat segelintir warga yang sedang berlari sore. Untuk melawan pandemi corona terutama kasus infeksi domestik yang melonjak, Singapura mengumumkan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown sejak Selasa (07/04/2020). Warga diminta berdiam diri di rumah dan hanya keluar untuk keperluan darurat atau esensial seperti berbelanja atau membeli makanan. Berolahraga masih diizinkan jika dilakukan sendiri atau dengan penghuni serumah dan jarak minimal 1 meter dijaga antara individu ke individu
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Negara Singapura melakukan pemilihan umum pada Jumat, 10 Juli 2020 di tengah-tengah pandemi virus corona.

Melansir CNA, sehari sebelum hari pemungutan suara, 1.100 tempat di seluruh negeri tengah dipersiapkan sebagai tempat pemungutan suara.

Lebih dari 2,65 juta penduduk Singapura diperkirakan akan pergi ke tempat pemungutan suara.

Pemungutan suara dilakukan di tengah pandemi corona, hal itu membuat pengaturan tempat pemungutan suara tahun ini sangat berbeda.

Salah satunya di tempat pemungutan suara 535 Bukit Panjang Ring Road.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di tempat itu para panitia TPS terlihat memasang stiker untuk menjaga jarak, menyiapkan botol-botol hand sanitizer dan berlatih prosedur suhu untuk mengantisipasi 1.670 pemilih yang diperkirakan akan melewati stasiun ini.

Selain itu, juga dilakukan simulasi antrean pemilih, proses registrasi dan sanitasi tangan.

Baca juga: Singapura Bersiap Hadapi Wabah DBD Terbanyak Sepanjang Sejarah

Petugas pemungutan suara di tempat tersebut Ramli Abdul Razak mencatat, terdapat perbedaan besar antara pemilihan kali ini dan sebelumnya pada tahun 2015, karena pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia.

"(Meskipun) pelatihan dimulai dua tahun yang lalu, itu ditingkatkan setelah surat perintah dikeluarkan. (Panitia pemilu) harus membiasakan diri dengan langkah-langkah pencegahan baru yang diberlakukan, seperti pemakaian sarung tangan dan masker untuk menjaga keamanan pemilu," kata dia.

Ramli dan panitia lainnya juga harus mengikuti kursus e-learning untuk mempersiapkan langkah-langkah keamanan baru yang akan berlaku pada hari Jumat.

Pria berusia 60 tahun itu, yang merupakan asisten penghitung selama pemilihan umum sebelumnya mengaku bangga bisa memastikan orang merasa aman saat mereka datang untuk memilih.

Petugas pemilihan akan bertugas di tempat pemungutan suara selama 12 jam yaitu dari pukul 08.00 hingga 20.00 waktu setempat.

Petugas ini akan dilengkapi dengan alat pelindung seperti masker bedah, sarung tangan sekali pakai, pelindung wajah dan hand sanitizer seukuran saku.

Baca juga: Singapura Bagikan Alat Pelacak Covid-19, Begini Cara Kerjanya...

Proses pemilihan

Ketika pemilih tiba di salah satu TPS, mereka akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan suhu.

Mereka yang bersuhu 37,5 derajat Celcius dan di atasnya akan diminta untuk memberikan suara selama jam pemungutan suara khusus dari pukul 19.00 hingga 20.00.

Mereka yang ada di rumah juga harus memberikan hak suaranya.

Penggunaan sebuah e-Registration, sistem untuk memverifikasi pemilih terhadap daftar pemilih di TPS menghindarkan petugas pemilu untuk datang ke dalam kontak fisik dengan para pemilih.

Pemilih harus menggunakan masker setiap saat dan harus menurunkannya hanya ketika petugas pemilu memverifikasi identitas mereka.

Untuk meminimalisasi risiko mencemari pena "X" tinta-otomatis yang digunakan oleh pemilih lain atau kertas suara yang akan menangani asisten penghitungan, pemilih harus membersihkan tangan mereka.

Selain juga harus memakai sarung tangan sekali pakai sebelum menerima kartu suara dan memasukkan ke tempat pemungutan suara.

Baca juga: Alasan Singapura Tak Rekomendasikan Dexamethasone sebagai Obat Covid-19

Setelah kertas suara dimasukkan ke kotak pemungutan suara, pemilih dapat membuang sarung tangan mereka di tempat sampah khusus di luar tempat pemungutan suara.

Pembersih khusus juga akan dikerahkan di semua TPS untuk memastikan tingkat kebersihan dan frekuensi pembersihan tinggi selama jam pemungutan suara.

Mereka akan membersihkan titik-titik yang umumnya disentuh seperti tempat pemungutan suara dan pena "X" tinta otomatis dalam area pemungutan suara setidaknya sekali setiap setengah jam.

Setelah jajak pendapat ditutup, petugas kebersihan akan mendisinfeksi TPS secara menyeluruh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi