Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Orang yang Terinfeksi Virus Corona Menularkannya kepada Orang Lain?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan terbaru terkait virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Salah satunya, panduan mengenai kapan seseorang dapat menularkan virus corona kepada orang lain.

Mengetahui kapan penularan terjadi disebut sama pentingnya dengan mengetahui bagaimana virus tersebar.

Dalam pernyataan resmi yang dipublikasi laman WHO, Kamis (9/7/2020), dijabarkan ringkasan ilmiah yang menguraikan apa yang perlu diketahui tentang kapan seseorang dapat menyebarkan virus berdasarkan tingkat keparahan penyakit mereka.

Kapan virus mulai terdeteksi?

Menurut WHO, salah satu bukti menunjukkan bahwa RNA dari SARS-Cov-2 dapat dideteksi pada seseorang sekitar 1-3 hari sebelum munculnya gejala dengan viral load yang tinggi saat diukur dengan RT-PCR.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi positif dengan RT-PCR umumnya akan bertahan selama 1-2 minggu pada orang tanpa gejala.

Namun, bisa bertahan hingga 3 minggu saat seseorang mengalami sakit ringan hingga sedang.

Adapun pada mereka yang dalam kondisi lebih parah akan bertahan lebih lama.

Baca juga: Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

Viral load yang terdeteksi, menurut WHO, tidak berarti seseorang itu dapat menularkan virus kepada orang lain.

Hal ini karena ada beberapa faktor yang menentukan risiko penularan yang meliputi:

WHO juga menyebutkan, perlu penelitian lanjutan untuk menentukan lamanya durasi virus bertahan pada seseorang yang terinfeksi.

Orang dengan gejala

Transmisi SARS-CoV-2 utamanya menyebar melalui tetesan dan kontak dekat orang yang terinfeksi Covid-19 dan bergejala.

Sebuah penelitian yang menganalisa 75.465 kasus Covid-19 di China, sebesar 78-85 persen kasus terkait dengan keluarga di mana penularan terjadi selama melakukan kontak dekat dan dalam waktu lama.

Penelitian di Korea Selatan juga menunjukkan hal serupa. Sebanyak 9 dari 13 kasus sekunder terjadi di antara kontak keluarga.

Di luar kontak keluarga, kasus berkaitan dengan mereka memiliki kontak fisik dekat, berbagi makanan atau berada di ruang tertutup sekitar satu jam atau lebih dengan kasus simptomatik.

Baca juga: INFOGRAFIK: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Orang tanpa gejala

Mereka yang tanpa gejala juga dapat menularkan kepada orang lain.

Akan tetapi, sejauh mana infeksi yang benar-benar tanpa gejala dalam suatu komunitas dapat menularkan virus corona, masih belum diketahui.

Sementara, proporsi orang tanpa gejala juga cenderung bervariasi.

Beberapa penelitian di AS dan China melaporkan bahwa banyak kasus orang yang tidak menunjukkan gejala, pada akhirnya menunjukkan gejala.

Tinjauan terbaru juga menunjukkan bahwa proporsi kasus yang benar-benar tak bergejala adalah berkisar 6 hingga 41 persen.

Meski demikian, penelitian tersebut masih dianggap memiliki banyak kekurangan.

Sebuah penelitian terbaru di China yang dianggap jelas dan tepat mendefinisikan infeksi asimptomatik menunjukkan, proporsi orang yang terinfeksi dan tidak pernah menunjukkan gejala adalah 23 persen.

Baca juga: Bisa Menyebar Lewat Udara, Bagaimana Cegah Virus Corona di Ruangan Tertutup?

Adapun terkait kemampuan orang terinfeksi tanpa gejala menularkan virus kepada orang lain juga banyak diteliti.

Salah satunya studi di Singapura yang melaporkan 6,4 persen kasus sekunder dihasilkan dari penularan pra-gejala.

Selain itu, satu studi permodelan yang menyimpulkan tanggal penularan berdasarkan perkiraan interval serial dan periode inkubasi memperkirakan, 44 persen penularan mungkin terjadi sebelum gejala muncul.

Meski demikian, informasi dari upaya pelacakan kontak yang dilaporkan kepada WHO oleh negara-negara anggota, menyatakan bahwa individu tanpa gejala lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus daripada mereka yang menunjukkan gejala.

Empat studi individu dari Brunei, Guangzhou (China), Taiwan, dan Republik Korea menemukan bahwa antara orang tak bergejala potensi menularkan adalah antara 0 persen hingga 2,2 persen.

Sedangkan potensi penularan dari orang yang bergejala sebesar 0,8 hingga 15,4 persen.

Baca juga: Kajian Terbaru WHO: Bukti-bukti yang Menunjukkan Transmisi Virus Corona Melalui Udara

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waspada Penularan Virus Corona Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi