Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Suka Menggunakan Media Sosial? Ini Alasan Psikologisnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Shutterstock
Ilustrasi media sosial
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Kehidupan manusia modern hari ini sulit dipisahkan dari perkembangan teknologi digital, salah satunya keberadaan media sosial.

Sebut saja Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok yang saat ini bisa dibilang paling banyak digunakan oleh masyarakat. 

Di dunia maya itu, orang-orang senang membagikan kehidupan pribadinya, meninggalkan komentar di unggahan yang dibuat orang lain, maupun menyukai unggahan seseorang. 

Pertanyaannya, mengapa banyak orang yang menyukai kegiatan itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pelaku Tawuran di Manggarai Saling Kenal dan Kerap Janjian lewat Grup Sosial Media

Penjelasan psikologis

Dikutip dari Buffer, otak manusia memproduksi dua jenis hormon kebahagiaan yaitu dopamin dan oksitosin. Kedua hormon ini bisa dihasilkan dengan bermain media sosial sehingga menimbulkan rasa adiksi.

Hormon pertama adalah dopamin yang memberikan sensasi kenikmatan kepada manusia. Efeknya dapat membuat manusia memiliki keinginan untuk terus mencari sumber kenikmatan tersebut. 

Ia bisa muncul kapan saja, tapi dopamin ini seringkali terproduksi ketika kita menerima informasi berisi hal menyenangkan, salah satunya pujian yang banyak datang di media sosial.

Hormon kedua adalah oksitosin yang muncul ketika manusia menerima rangsangan tertentu.

Misalnya ketika dipeluk, berciuman. Tetapi, riset menyebutkan bermain Twitter pun bisa menyebabkan produksi oksitosin di otak ini meningkat.

Jika hormon ini sudah muncul, maka seseorang akan merasa stres berkurang, dicintai, percaya, empati, dan sebagainya.

Baca juga: Peserta Pemilu Diizinkan Kampanye Lewat Sosial Media, tapi Harus Hati-hati

Alasan senang mengunggah foto di medsos

Sudah menjadi rahasia umum bahwa hampir setiap orang senang membicarakan dirinya sendiri.

Dalam kehidupan nyata, manusia membicarakan tentang diri sendiri sebanyak 30-40 persen dari semua pembicaraannya.

Sementara di media sosial, persentase ini meningkat menjadi 80 persen, yakni lewat unggahan-unggahan mereka di sana.

Dijelaskan, hal ini terjadi karena jika dalam percakapan langsung, kita tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir, ekspresi, mimik wajah, dan bahasa tubuh tidak bisa membohongi lawan bicara kita.

Lalu di media sosial, kita diberi kesempatan untuk mengatur apa yang ingin kita sampaikan, menonjolkan hal baik, memulas kekurangan, dan sebagainya.

Jadi kita bisa menampilkan diri kita ke orang lain sebagaimana kita ingin dilihat.

Baca juga: Bersembunyi, Pencuri Emas ini Ketahuan Usai Live di Media Sosial

Alasan menyukai konten orang lain di media sosial

Disebutkan, alasan seseorang suka mengklik tombol 'like' di berbagai media sosial karena ingin menjaga hubungan dengan pihak lain.

Ketika kita menyukai sebuah unggahan, ada nilai yang kita tanam dan menambah kedekatan.

Alasan lain, kita juga ingin membalas apa yang orang lain berikan kepada kita.

Sementara itu, berkomentar di media sosial ternyata diketahui bisa meningkatkan keterikatan antara pemilik unggahan, pihak yang memberikan komentar dan bahkan pihak lain yang hanya membacanya.

Dengan adanya komentar, terlebih jika yang saling berjawab, kedekatan itu semakin nyata. 

Bahkan, topik yang ada dalam kolom komentar bisa mengubah fokus pesan yang disajikan dalam unggahan.

Misalnya, sebuah unggahan yang menunjukkan kekayaan seorang pemilik akun, namun di kolom komentar banyak yang menyebut kekayaannya diperoleh dengan cara yang tidak baik, dan sebagainya, itu akan mengubah persepsi khalayak tentang konten yang diunggah.

Baca juga: Saat Tim Sosial Media TMC Polda Lebih Sibuk Dibanding Tim Call Center

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi