Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Paus Predator Dikira Lumba-Lumba, Dikerumuni dan Dipeluk Warga

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar video Paus Orca dibawa oleh warga
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah video tentang paus predator yang dikira lumba-lumba dipeluk dan dicium warga banyak dibagikan netizen di media sosial.

“Ini lumba-lumba datang di Inobonto, semoga lumba-lumba ini membawa berkah buat kita sekampung,” ujar seseorang dalam video viral itu.

Dalam video terlihat beberapa orang berkerumun sambil memeluk Paus Orca yang dikira lumba-lumba tersebut.

Postingan video viral itu salah satunya diunggah dalam grup Facebook Hobi Mancing.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemunculan Paus Orca Hebohkan Masyarakat Inobonto," tulis postingan tersebut.

 

Beberapa netizen mengomentari postingan tersebut.

“Anak paus pembunuh. Ikan ini sering bunuh ikan hiu dan ikan predator lainnya,” komentar akun Dody Surya.

“Paus orca buk bukan lumba2, Itu paus pembunuh,,hiu putih sj di mangsa apalagi kamu buk..?” komentar akun Sofyan Sovian.

Penelusuran Kompas.com

Terkait video tersebut, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir (BPSPL) Makassar Andry Indryasworo Sukmoputro, membenarkan adanya peristiwa Paus Orca terdampar yang kemudian dipeluk warga karena dikira lumba-lumba tersebut.

“Betul, kalau video itu memang kasus mamalia Paus Orca masih termasuk bayi Orca yang terdampar hidup (Kode 1) di Inobonto,” terang Andry saat dikonfirmasi Kompas.com Minggu (12/7/2020).

Baca juga: Lama Masuk Daftar Pencarian, Orca Paling Misterius Akhirnya Ditemukan

Andry menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu akhir bulan lalu (24/6/2020).

Adapun lokasi kejadian tepatnya berada di Pantai Inoboto Desa Ambang Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara.

Andry mengatakan paus tersebut sebelum dikerumuni sebenarnya sempat dihalau ke tengah laut, akan tetapi paus tersebut kembali lagi.

“Masyarakat yang berkerumun tidak mengetahui bahwa mamalia tersebut dalam kategori jenis Paus Orca dan menyangkanya lumba-lumba maka oleh sebagian masyarakat berebut memeluk bahkan berebut untuk berfoto karena dianggap jinak,” ujar Andry.

Dia menyampaikan, dari informasi lapangan yang diperolehnya paus tersebut merupakan jenis Orca (Orcanicus orca) dengan ukuran 1,5-2 meter.

Usai kejadian itu, Andry menyebut BPSPL Makassar telah berkoordinasi dengan pihak DKP Kab. Boolang Mongondow. Pihak DKP kemudian membantu melepasliarkan paus tersebut kembali ke arah laut.

Saat dipantau hingga sore hari, mamalia Orca tersebut tidak kembali ke pantai.

“Hingga saat ini belum ada informasi bahwa mamalia tersebut terdampar kembali,” ujar dia.

Tidak pernah mencelakai manusia

Lebih lanjut Andry menjelaskan, meskipun Paus Orca sering disebut sebagai paus predator atau pembunuh akan tetapi dalam sejarahnya baik di Indonesia maupun di dunia hewan ini tidak mengejar, membunuh atau mencelakai manusia

“Walaupun belum ada sejarahnya Paus Orca membunuh manusia, ada baiknya tetap dihindari,” jelas dia.

Dia mengatakan, paus ini adalah predator puncak bagi biota laut lain seperti ikan-ikan dan mamalia laut lain seperti anjing laut, singa laut, walrus hingga paus berukuran lebih besar dari ukuran Orca sendiri.

Bahkan menurutnya hewan ini menyerang hiu putih dan memakannya seperti terjadi di Pantai California USA pada ahun 1997.

“Paus Orca atau paus pembunuh ini adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba, karena berukuran lebih besar besar dari lumba-lumba maka banyak yang menyebutkannya sebagai paus,” kata dia.

Baca juga: Setelah Sepeda, Berkemah Mulai Jadi Tren di Masa Pandemi Corona

Andry menyebut, Paus Orca adalah binatang yang hidup secara berkelompok dan ditemukan di seluruh samudera baik di kawasan Artik dan Antartika hingga kawasan substropik bahkan kadang muncul di kawasan bersuhu hangat.

Di perairan Indonesia, paus ini juga sering terlihat dalam bentuk rombongan seperti di Biak, Perairan Anambas, perairan Gorontalo, perairan Lembata perairan Gorontalo, dan Perairan Lembata.

“Untuk kejadian terdampar di Inobonto baru pertama kali, sedangkan pernah ada terdampar di pesisir pantai Desa Wureh Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur,” terang dia.

Andry juga menceritakan pada tahun 2017 nelayan Purse Sein di perairan Inengo Kecamatan Bona Pantai Kabupaten Bonebolango pernah menyelamatkan orca yang tidak sengaja tertangkap.

Saat itu, dengan kesadaran diri pemilik kapal KM. Putra Laut MX menyelamatkan dan melepaskan paus dalam kondisi hidup dengan merelakan jaring tangkapannya.

Hewan dilindungi

Di Indonesia, Paus Orca merupakan mamalia laut yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Sedangkan menurut IUCN masuk kategori unkown atau data deficient (informasi kurang) karena beberapa paus pembunuh berbeda jenis.

Adapun menurut CITES termasuk dalam appendiks II.

“Ada 4 tipe paus Orca meski mirip tetapi sebenarnya berbeda dan semuanya termasuk dalam satu species yaitu Orcinus orca,” jelasnya lebih lanjut.

Tipe Paus Orca ini yakni:

  • Tipe A: Orca terbesar dan hidup di perairan terbuka dan hanya makan Paus Minke
  • Tipe B: Berukuran sedikit lebih kecil berwarna agak kelabu dan punya penutup mata besar dan umumnya memakan anjing laut.
  • Tipe C: Paus terkecil dari jenisnya punya penutup mata miring berwarna keabu-abuan dan memakan Ikan Cod di Antartika
  • Tipe D: Punya visual yang berbeda karena memiliki dahi bulat mirip paus pilot sirip lebih runcing dan sempit, gigi lebih kecil dan bintik kecil di dekat mata.

 Baca juga: 74.018 Orang Positif Corona, Ini Cara Cegah Penularan saat Keluar Rumah

 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi