Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jurnalis
Bergabung sejak: 16 Mar 2020

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Ancaman Resesi di Tengah Pandemi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ J.J GOUIN
Ilustrasi aneka headline pemberitaan terkait resesi ekonomi akibat Covid-19
Editor: Heru Margianto


PRESIDEN Jokowi dihadapkan pada dua masalah pelik sekaligus yakni pandemi Covid-19 dan ancaman resesi ekonomi.

Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, hingga saat ini virus Corona menjadi pandemi dan belum bisa diatasi.

Di Indonesia, sejak diumumkan pemerintah pada awal Maret lalu virus ini terus menggila dan mewabah di hampir seluruh nusantara.

Meruaknya pandemi ini berdampak di segala lini, termasuk ekonomi. Roda ekonomi nyaris terhenti karena pandemi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah memprediksi, pandemi akan membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 minus hingga 3,8 persen. Jika pertumbuhan minus itu berlanjut ke kuartal III 2020, Indonesia berpotensi masuk ke jurang resesi.

Pertumbuhan ekonomi

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi selama ini jadi indikator utama dalam mengukur perkembangan dan kemajuan suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diwakili oleh peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Beberapa variabel tersebut berupa faktor eksternal yang berada di luar kendali, seperti gejolak ekonomi global, mekanisme pasar, hingga terjadinya wabah.

Sebagian kalangan menyebut, negara bisa dikatakan mengalami resesi ketika pertumbuhan PDB sudah negatif dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih.

Dampak resesi akan terasa dan menimbulkan efek domino. Ketika investasi anjlok saat resesi, lapangan pekerjaan akan berkurang sehingga angka pengangguran akan naik signifikan. Sementara, produksi atas barang dan jasa juga merosot sehingga menurunkan PDB.

Jika tak segera diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor seperti macetnya kredit perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan, atau juga sebaliknya terjadi deflasi.

Ancaman resesi

Resesi menurut sejumlah literatur adalah menurunnya kegiatan ekonomi secara signifikan yang terjadi dalam beberapa bulan.

Ada sejumlah indikator untuk mendeteksi di antaranya penurunan PDB, merosotnya pendapatan riil, bertambahnya pengangguran, lesunya penjualan retail dan terpuruknya industri manufaktur.

Pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya resesi mulai dari pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga menggelontorkan dana besar untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Namun sejumlah kalangan pesimis, upaya itu akan berhasil mengatasi terjadinya resesi.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II diprediksi akan lebih buruk dari perkiraan awal dan berlanjut di kuartal III.

Sementara, masyarakat juga masih menahan konsumsi akibat efek pandemi. Konsumsi juga menurun karena lonjakan PHK karyawan yang masih terus terjadi. Imbasnya ekonomi akan tergerus lagi.

Pandemi masih menghantui

Hingga saat ini pandemi belum teratasi. Di Indonesia angka kasus Covid-19 masih tinggi. Bahkan angkanya terus naik signifikan pasca-new normal yang ditandai dengan pelonggaran PSBB.

Data pemerintah yang masuk hingga Minggu (12/7/2020) pukul 12.00 WIB menunjukkan, terdapat 1.681 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu menyebabkan kini ada 75.699 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak pemerintah mengumumkan pasien pertama 2 Maret 2020.

Melihat kondisi ini, pemerintah harus tegas dalam menentukan prioritas, menyelesaikan pandemi atau membenahi ekonomi.

Pemerintah tak bisa menyelamatkan keduanya secara bersamaan. Harus ada yang diprioritaskan dan dikorbankan. Idealnya, pemerintah fokus dulu menangani pandemi. Setelah itu baru membenahi ekonomi.

Pemerintah perlu menimbang kembali kebijakan new normal yang diterapkan. Karena, penularan virus Corona justru semakin tinggi.

Bila tren penularan virus Corona tak kunjung turun, aktivitas ekonomi akan terhenti. Pasalnya, masyarakat akan membatasi diri. Industri juga takut beroperasi kembali dan investor enggan menanamkan dananya di Indonesia.

Benarkah Indonesia akan mengalami resesi ekonomi? Apakah upaya pelonggaran yang dilakukan pemerintah tak mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi?

Apakah program PEN yang dilakukan pemerintah mampu menyelamatkan Indonesia dari resesi? Mengapa angka kasus Covid-19 masih tinggi dan justru meningkat pasca new normal?

Apakah mungkin ekonomi bisa bangkit jika angka kasus Covid-19 masih tinggi? Lalu apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menangani pandemi dan agar tak mengalami resesi?

Ikuti pembahasannya dalam talkshow Dua Arah, Senin (13/7/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 22.00 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi