KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Berdasarkan hasil monitoring kejadian hari kering berturut-turut dan prediksi probabilistik curah hujan dasarian, terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis hingga dua dasarian ke depan.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal mengatakan, indikasi potensi kekeringan meteorologis hingga dua dasarian ke depan dinyatakan dengan status waspada hingga awas.
"Dari hasil analisis BMKG, teridentifikasi adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah," ujar Herizal seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/7/2020).
Baca juga: Fenomena Kemunculan Oarfish dan Mitos Prediksi Gempa...
Status waspada
Dari hasil monitoring tersebut, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori waspada di antaranya adalah:
1. Bali: Kota Denpasar
2. Jawa Barat: Kab Cianjur, Kab. Cirebon
3. Jawa Tengah: Kab. Demak, Kab. Karanganyar
4. Jawa Timur: Kab. Blitar, Kab. Gresik, Kab. Jember, Kota Surabaya, Kab. Lumajang, Kab. Mojokerto, Kab. Ponorogo, Kab. Probolinggo, Kab. Trenggalek
5. Maluku: Kab. Maluku Barat Daya, Kep. Tanimbar
6. Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Utara
7. Nusa Tenggara Timur: Kab. Alor, Kab. Manggarai Barat, Kab. Manggarai Timur, Kab. Nagekeo, Kab. Ngada, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Tengah, Kab. Timor Tengah Utara
Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Status siaga
Tak hanya waspada, BMKG juga memperingatkan beberapa wilayah juga akan mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori siaga.
Wilayah-wilayah tersebut antara lain:
1. Bali: Kab. Buleleng
2. DI Yogyakarta: Kab. Bantul, Kab. Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kab. Kulonprogo, Kab. Sleman
3. Jawa Tengah: Kab. Jepara, Kab. Klaten, Kab. Purworejo, Kab. Sragen, Kab. Sukoharjo, Kab. Wonogiri
4. Jawa Timur: Kab. Bangkalan, Kab. Banyuwangi, Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kab. Lamongan, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Malang, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Pamekasan, Kab. Pasuruan, Kab. Sampang, Kab. Sidoarjo, Kab. Situbondo
5. Nusa Tenggara Barat: Kab. Dompu, Kab. Kabupaten Bima, Kota Bima, Kota Mataram, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat
6. Nusa Tenggara Timur: Kab. Belu, Kab. Ende, Kab. Flores Timur, Kab Kupang, Kab. Lembata, Kab. Rote Ndao, Kab. Sabu Raijua, Kab. Sikka, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Sumba Timur, Kab. Timor Tengah Selatan
Baca juga: Ramai Pesepeda di Perempatan Tugu Yogyakarta, Bagaimana Penjelasannya?
Status awas
Parahnya, ada satu kota di suatu provinsi yang akan mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori awas.
Wilayah tersebut yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Kota Kupang.
Lebih lanjut, pihaknya mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang wilayahnya berada dalam daftar di atas untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini terhadap sektor pertanian.
"Akan berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian," ungkap Herizal.
Selain itu, lanjut dia, pada sektor lingkungan, yaitu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan dan berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.