KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia berharap agar pandemi virus corona segera berakhir.
Akun-akun media sosial di Twitter juga menyuarakan hal yang sama mengenai hal tersebut.
Salah satunya yakni akun Twitter @EndelinaS yang mempertanyakan kapan virus corona di Indonesia dapat selesai.
"Corona kapan selesai di negeri ini," tulis akun itu.
Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM
Selain itu, akun lain juga bertanya soal hal yang sama, kapan virus corona dapat selesai.
"Dear Corona,kapan selesai? Aku mau sekolah," twit akun @typomuluhehe.
Baca juga: Mengenal RT-LAMP, Alternatif Tes Covid-19 yang Disebut Lebih Murah daripada PCR
Baca juga: Ramai soal Penolakan Jenazah Covid-19, Dokter: Pasien Meninggal, Virus Pun Mati
Lantas, kapan pandemi virus corona di Indonesia akan selesai?
Sulit diprediksi
Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Windhu Purnomo mengatakan, virus corona yang ada di Indonesia masih sulit diprediksi kapan berakhirnya.
Hal itu menyusul data yang selalu berubah-ubah di setiap waktunya.
"Jadi sebetulnya kalau datanya tidak berubah-ubah, akan lebih mudah diprediksi. Yang menyulitkan itu kan karena data yang selalu berubah," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/7/2020).
Baca juga: Soal Dorongan Penggunaan Ekstrak Temulawak sebagai Suplemen Covid-19, Ini Penjelasan Farmakologi
Data dapat berubah, menurut Windhu dikarenakan kebijakan yang tidak konsisten.
Apabila kebijakan yang diambil longgar, maka banyak masyarakat yang tidak disiplin sehingga kasus dapat naik.
Sebaliknya, bila kebijakan yang diambil ketat, maka masyarakat dapat displin dan kasusnya akan turun.
Baca juga: Efektifkah Penggunaan Masker Scuba untuk Pencegahan Virus Corona?
"Prediksi itu kan mesti pake asumsi-asumsi, asumsinya kalau keadaannya seperti ini, nanti puncaknya akan kapan, dan turunnya kapan. Tapi kalau datanya berubah, ya harus diulang lagi," jelas dia.
"Ya susah ini, apalagi di negeri seperti kita ini yang kebijakannya terus berubah. Jadi kita enggak tahu kapan akan berakhir," ucap Windhu.
Baca juga: Desakan WHO, Penyebaran Virus Corona, dan Tingginya Kasus Covid-19 di AS...
Tergantung pilihan pendekatan
Serupa dengan Windhu, epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia pun belum dapat memastikan kapan pandemi Covid-19 di Indonesia dapat berakhir.
"Pertanyaan sulit sekali (soal kapan Covid-19 di Indonesia berakhir). Saya sendiri juga bertanya-tanya karena sangat tergantung pada pilihan pendekatan untuk kepatuhan masyarakat," kata Tonang saat dihubungi terpisah.
Baca juga: Di Balik Wisuda Drive-Thru UNS, dari Gunakan Mobil Listrik hingga Andong
Tonang memaparkan, pilihan pendekatan yang ia maksud adalah strategi yang bisa diambil oleh pemerintah.
Apabila pendekatan tersebut tidak dapat menjamin kepatuhan masyarakat, kata Tonang, maka akan susah untuk mengendalikan Covid-19.
"Kembali menerapkan PSBB atau apa pun istilahnya, saat ini sudah sulit. Covid-19 sudah terlanjur menyebar," jelas Tonang.
Baca juga: Mengenal Permainan Aksara Jawa CARAKAN Ciptaan Mahasiswa UNS yang Juara di Singapura
Oleh karenanya, ia memiliki tiga pilihan yang dapat diadaptasi oleh pemerintah.
Ketiganya yakni kapasitas pemeriksaan PCR harus maksimal ke 40.000 per hari, kapasitas tracing harus kuat, sekitar 20-30 orang untuk setiap temuan kasus positif, dan juga menjamin kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara personal maupun kelompok.
"Itu sambil berharap segera ada titik terang, ditemukannya vaksin. Tinggal itu," pungkas dia.
Baca juga: Aktivitas Indoor Disebut Lebih Berpotensi Tularkan Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?