Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Film Terbaik Jepang Ini Cocok untuk Ditonton di Akhir Pekan

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi nonton film
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kiprah Jepang di industri film dunia sudah diakui. Kelasnya tak kalah dengan film-film buatan barat.

Terutama sejak film berjudul Rashomon yang disutradarai Akira Kurosawa menjuarai Golden Lion Award pada Festival Film Venesia 1951.

Meski telah tumbuh menjadi industri yang menguntungkan di negeri sendiri, namun berkat tangan dingin Kurosawa, dan dukungan Yasujiro Ozu, Kenji Mizoguchi, serta pihak-pihak terkait, minat dunia internasional terhadap film Jepang tidak surut hingga bertahun-tahun ke depan.

Hingga kini, Jepang secara konsisten terus menelurkan film-film blockbuster, indie, dan art house yang banyak diapresiasi. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagai teman di akhir pekan, berikut adalah 10 film Jepang terbaik di abad 21 versi SCMP

1. Battle Royale (2000)

Disutradarai oleh Kinji Fukusaku, film ini sukses mengadaptasi novel sci-fi karya Koushun Takami menjadi sebuah melodrama remaja yang digemari secara global.

Battle Royale berkisah tentang Tatsuya Fujiawara dan Chiaki Kuriyama, serta rombongan anak SMA yang ditempatkan di pulau terpencil untuk menjalani pertarungan hidup dan mati hingga hanya menyisakan satu orang terkuat yang bertahan.


2. Pulse (2001)

Film yang disutradarai oleh Kiyoshi Kurosawa ini dinilai sebagai puncak dari genre horor Jepang, mengalahkan ketegangan dari film sejenis, seperti Ring dan Audition.

Pulse mengisahkan tentang sebuah website misterius yang akan mengundang kemunculan hantu bagi siapapun yang berani mengunjunginya.

Pujian bagi film ini juga diarahkan pada kemampuannya untuk mengartikulasikan kekhawatiran akan ancaman kemajuan teknologi, dan konsep nihilistik yang kental.

Baca juga: Nicholas Saputra Ceritakan Reaksi Teman SMA Saat Ia Main Film AADC

3. Visitor Q (2001)

Visitor Q lahir dari tangan dingin Takahashi Miike dan dianggap sebagai pencapaian karirnya yang paling menakjubkan, karena keberaniannya bereksplorasi dalam film yang merupakan rework dari Theorem karya Pier Paolo Pasolini.

Film ini mencerotakan teror dan kengerian yang dialami sebuah keluarga disfungsional, ketika rumah mereka menghadapi invasi tak terduga.

4. Spirited Away (2001)

Film animasi yang memenangkan penghargaan Oscar ini merupakan buah dari Studio Ghibli dan sutradara Hayao Miyazaki.

Spirited Away berkisah tentang Chihiro, gadis berusia 10 tahun yang jatuh ke dalam dunia mistis yang dipenuhi naga, penyihir, dan makhluk ajaib lainnya.

5. All About Lily Chou-Chou (2001)

Film garapan sutradara Shunji Iwai ini berhasil memotret persahabatan antara dua remaja yang berakhir runtuh.

Ketika satu di antara mereka tumbuh menjadi seorang pembully yang kejam, satu yang lain justru memilih menapaki kesunyian hidup seorang introvert.

Film ini juga mendapat pujian karena keindahan musik yang dinyanyikan oleh penyanyi Lily Chou-Chou.

Baca juga: Produser Film Belum Bisa Prediksi Kapan Industri Film Bangkit Kembali

6. Dark Water (2002)

Hideo Nakata tidak pernah meraih kembali kesuksesan Ring sebagai film horor yang meneror.

Meski demikian ia mendekati capaian itu dengan menghadirkan kisah perceraian muda (Hitomi Kuroki) yang pindah ke apartemen baru bersama putrinya, hanya untuk mengalami serangkaian gangguan supernatural.

7. The Twilight Samurai (2002)

Diganjar sebagai pemenang dari 12 Japanese Academy Awards, masterpiece dari sutradara Yoji Yamada ini mengisahkan tentang seorang samurai berpangkat rendah yang harus mengurus ibu dan dua gadis kecilnya.

Selagi menjalani hidupnya yang dramatis, perlahan ia harus terseret kembali ke kehidupan penuh kekerasan yang pernah ia jalani.

8. Zatoichi (2003)

Sutradara Takeshi Kitano, yang juga merangkap sebagai penulis naskah, berhasil merangkai film sederhana yang mengisahkan drama yakuza dan seorang samurai buta dalam petualangannya.

Dibumbui detil latar dan pertarungan pedang menakjubkan, film ini juga menghadirkan musik indah yang membuat penonton menikmati waktu menonton Zatoichi.

Baca juga: Sinopsis Film Indiana Jones and The Last Crusade, Indy Mencari Cawan Suci

9. The Taste of Tea (2004)

Membawa gaya surealis dari film-film Nobuhiko Obayashi, sutradara Katsuhito Ishii sukses menghadirkan drama keluarga pedesaan yang dibumbui dengan kisah asmara dan pace yang tidak terburu-buru.

10. Linda Linda Linda (2005)

Film karya Nobuhiro Yamashita ini dikenang karena salah satunya adalah lagu Blue Hearts yang dalam cerita itu.

Lagu itu dibawakan oleh sekelompok band rock beranggotakan gadis remaja, dan menghadirkan Bae Doona, siswa pertukaran pelajar asal Korea yang hanya punya waktu tiga hari sebelum tampil di hadapan seluruh sekolah.

Baca juga: 10 Film yang Paling Banyak Ditonton Setelah 4 Minggu Tayang di Netflix

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi