Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal tentang Mimisan, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Orangtua biasanya kerap panik ketika mendapati bayi atau anaknya yang mengalami mimisan secara tiba-tiba. Anak kerap mimisan saat sedang bermain, melakukan aktivitas fisik, atau bahkan sedang tidur.

Mengutip Kompas.com (3/5/2020), Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah Puri Indah dr Ellen Wijaya Sp.A mengatakan bahwa hidung merupakan organ yang kaya dengan aliran darah.

Pembuluh darah yang terdapat di hidung terletak superfisial dan tidak terlindungi oleh apapun.

“Oleh karena itu, jika terjadi trauma pada hidung sering mengakibatkan iritasi pada mukosa hidung, dan pendarahan atau yang dikenal dengan mimisan,” tutur Ellen kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, dokter spesialis THT Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, SpTHT-KL menjelaskan, penyebab mimisan pada orang dewasa antara lain hipertensi dan pemakaian obat pengencer darah.

Dia mengingatkan bahwa pada mimisan yang tidak kunjung berhenti atau mimisan yang berulang harus dikonsultasikan ke dokter THT.

Trauma akibat mengorek hidung

Sementara itu penyebab mimisan pada anak kecil bisa karena trauma akibat mengorek hidung, kelelahan, dan kepanasan.

"Paling banyak 80 persen karena korek-korek hidung. Pembuluh darah relatif lebih tipis di hidung, jadi kalau dikorek dikit langsung pecah," kata Tri.

Lanjutnya, biasanya anak-anak disuruh tidur ketika mimisan. Hal itu tidak boleh karena darah bisa turun sehingga menyebabkan mual bahkan muntah.

"Sampai muntah darah semua, padahal darah itu adalah darah yang ditelan sebenarnya," katanya.

Untuk menghentikan mimisan menurutnya, perlu duduk dengan posisi tegak dan kepala agak menunduk.

Setelah itu menutup cuping hidung selama 5-10 menit sambil mengompres dengan air dingin atau es yang dibalut. Dia mengatakan maksimal 15 menit.

Lalu, misalnya darah masih mengalir, lakukan itu lagi. Hanya saja, tuturnya, jika darahnya makin deras segera bawa ke rumah sakit.

Dia mengatakan pada orang dengan gangguan pembekuan darah atau penyakit serupa perlu segera dibawa ke rumah sakit. Karena jika kehilangan darah terlalu banyak akan membahayakan nyawanya.

"Yang penting jangan didongakin. Kalau didongakin darah makin masuk ke dalam. Kesannya mimisan udah berhenti, padahal darahnya ketelan ke dalam mulut," ujar Tri.

Lalu untuk memastikan mimisan sudah berhenti, bisa dengan berkumur-kumur.

Gejala mimisan

Mengutip Kompas.com (29/01/2020), mimisan termasuk situasi yang sangat umum terjadi. Sebagian besar kasusnya terjadi karena iritasi ringan.

Hidung diketahui terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang mudah berdarah. Kebanyakan mimisan terjadi di bagian depan septum hidung.

Itu adalah potongan jaringan yang memisahkan kedua sisi hidung. Jenis mimisan ini termasuk bisa dengan mudah dihentikan.

Mimisan dapat terjadi juga di bagian lain, yakni lebih dalam di hidung seperti pada sinus atau pangkal tengkorak.

Kasus mimisan ini tergolong lebih jarang dan mungkin lebih sulit dikendalikan meski tak mengancam keselamatan jiwa.

Baca juga: Mimisan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati 

Penyebab mimisan

Melansir Medline Plus, mimisan dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Iritasi karena alergi, pilek, bersin atau masalah sinus

2. Udara sangat dingin atau kering

3. Meniup hidung dengan sangat keras, atau mengorek hidung

4. Luka pada hidung, termasuk hidung yang patah atau adanya benda yang tersangkut di hidung

5. Sinus atau operasi hipofisis (transsfenoidal)

6. Septum menyimpang

7. Iritasi kimia termasuk obat-obatan yang disemprotkan atau didengus

8. Terlalu sering menggunakan semprotan hidung dekongestan

9. Perawatan oksigen melalui kanula hidung

Sementara, mimisan berulang dapat menjadi gejala penyakit lain seperti:

  • Tekanan darah tinggi
  • Gangguan perdarahan
  • Tumor pada hidung atau sinus

Ketika sedang mimisan, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pengencer darah, seperti warfarin (Coumadin), clopidogrel (Plavix), atau aspirin, karena malah dapat menyebabkan atau memperburuk mimisan.

Cara mengobati mimisan

Berikut beberapa langkah mengobati atau menghentikan mimisan yang patut Anda coba:

1. Duduk dan pencet lembut bagian hidung dengan menggunakan bagian tanggan di antara ibu jari dan jari telunjuk sehingga lubang hidung tertutup

2. Tutuplah hidung selama 10 menit penuh

3. Condongkan tubuh ke depan untuk menghindari terhirupnya darah

4. Semenara bernapaslah melalui mulut

5. Tunggu setidaknya 10 menit sebelum memeriksa apakah perdarahan telah berhenti.

6. Pastikan untuk memberikan waktu yang cukup agar pendarahan berhenti

6. Mungkin kompres air dingin atau es di hidung bisa membantu meredakan mimisan

7. Jangan sumpel bagian dalam hidung dengan kain kasa

8. Berbaring dengan mimisan tidak dianjurkan

9. Selain itu, Anda disarankan untuk menghindari mengendus atau meniup hidung dengan keras hingga beberapa jam setelah mimisan

10. Jika perdarahan berlanjut, semprotan dekongestan hidung (Afrin, Neo-Synephrine). Obat itu kadang-kadang dapat digunakan untuk menutup pembuluh kecil dan mengendalikan perdarahan

Cara mencegah mimisan

Berikut ini dua tindakan yang bisa Anda coba untuk mencegah terjadinya gejala sering mimisan, yaitu:

1. Jaga rumah tetap segar dan bila perlu gunakan vaporizer untuk menambah kelembapan ke udara bagian dalam

2. Gunakan semprotan garam hidung dan jeli yang larut dalam air (seperti Ayr gel) untuk mencegah lapisan hidung mengering di musim dingin

Dianjurkan mendatangi dokter

Meski termasuk situasi yang sangat umum terjadi, mimisan bisa juga menjadi indikasi masalah kesehatan yang perlu penanganan tenaga medis. Berikut beberapa gejala mimisan yang dianjurkan untuk segera mendatangi dokter:

1. Pendarahan tidak berhenti setelah 20 menit

2. Pendarahan hidung terjadi setelah cedera kepala. Ini mungkin menunjukkan fraktur tengkorak, dan rontgen harus diambil

3. Hidung mungkin patah atau cidera

4. Sering mimisan

5. Mimisan tidak berhubungan dengan pilek atau iritasi ringan lainnya

6. Mimisan terjadi setelah sinus atau operasi lainnya

Bisa jadi karena mimisan ini, seseorang harus terus diawasi kondisi kesehatannya.

Pasalnya, bukan tidak mungkin seseorang karena mimisan menunjukkan tanda atau gejala tekanan darah rendah yang disebut dengan syok hipovolemik.

(Sumber: Kompas.com/Irawan Sapto Adhi, Sri Anindiati Nursastri)

Catatan Redaksi:
Artikel telah disunting dengan menarik utas yang digunakan sebagai awal dari pembahasan artikel ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi