Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Komet Neowise yang Akan Lintasi Indonesia Sore Nanti

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Varga Jozsef Zoltan
Komet Neowise yang diabadikan di Hungaria, 14 Juli 2020.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Fenomena langka komet Neowise diperkirakan akan dapat dilihat di Indonesia mulai Minggu (19/7/2020) sore hingga Sabtu (25/7/2020).

Komet Neowise bisa disaksikan setelah Matahari terbenam.

Peneliti dari Pusat Sains Antartika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang mengatakan, fenomena ini dapat dilihat di seluruh wilayah di Indonesia.

Komet Neowise, kata Andi, pertama kali diamati oleh wahana Near Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer (Neowise) milik NASA pada 27 Maret 2020.

Komet Neowise memiliki tiga bagian utama yakni ekor, badan, dan nukleus atau inti komet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi menjelaskan, inti komet Neowise berukuran 5 kilometer, sama dengan komet Hyakutake, Enke, Borelly, Turtle, dan Pons-Winnecke.

"Ukuran ini terkonfirmasi juga oleh salah satu satelit NASA, Parker Solar Probe, yang baru saja diluncurkan pada 2018," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/7/2020).

Baca juga: Dapat Disaksikan Mulai Nanti Sore, Berikut Cara Memotret Fenomena Langka Komet Neowise

Badan komet Neowise

Sementara, badan komet Neowise tercatat memiliki lebar hingga 15,4 kilometer atau selebar Kota Bandung, Jawa Barat.

Lebar badan komet diketahui pada 3 Juli 2020 lalu saat bergerak mendekati Matahari.

"Badan komet Neowise tercatat berukuran selebar bulan (32 menit busur) ketika mendekati Matahari, 3 Juli silam. Dengan jarak komet saat itu mencapai 0,295 sa atau 44 juta kilometer, maka badan komet berukuran hingga 15,4 kilometer. Selebar Kota Bandung," jelas Andi.

Menurut Andi, badan komet akan mengecil seiring menjauhnya komet dari Matahari.

Akan tetapi, ekor komet akan tampak semakin panjang.

Ekor komet Neowise memiliki panjang yang bervariasi, paling pendek yakni 700.000 kilometer.

"Bervariasi, paling pendek bisa seukuran Matahari (700.000 kilometer). Paling panjang bisa 2-3 kali lipat," jelas Andi.

Lalu, badan komet Neowise terdiri dari batuan keras yang mengandung uap air, mineral, dan mikroorganisme.

Baca juga: Komet Neowise Hanya Bisa Dilihat Sekali Seumur Hidup, Benarkah Ekornya Terbelah?

Ekor komet Neowise

Secara umum, ekor komet Neowise sama dengan komet-komet yang lain dan terdiri dari dua ekor.

"Ekor gas yang berwarna kebiruan, terdiri dari gas yang terbakar karena melewati Matahari. Dan ekor gas berwarna keputihan, terdiri dari debu yang terhempas karena gravitasi Matahari," ujar Andi.

Ekor gas yang keputihan ini pada dasarnya berwarna keemasan, sama seperti komet Hale-bopp (1997) dan Panstarrs (2012), akan tetapi tampak putih karena pembiasan atmosfer bumi.

Komet Neowise baru bisa diamati ketika berakhirnya senja bahari (nautical dusk) atau 50-60 menit setelah matahari terbenam.

"Untuk arahnya, secara umum berada di barat laut. Berdasarkan pengamatan terakhir, komet ini bermagnitudo +2,8," jelas Andi.

Andi mengatakan, komet Neowise dapat disaksikan dengan mata telanjang hingga 25 Juli 2020 untuk daerah berpolusi cahaya tinggi.

Pada 26 Juli 2020 dan setelahnya, akan sulit teramati dan membutuhkan binokuler dan teleskop.

"Tapi bagi daerah berpolusi cahaya minim seperti di pegunungan dan pedalaman yang minim penerangan, komet ini masih bisa disaksikan hingga 4-5 Agustus, setelahnya harus memerlukan teleskop," kata dia.

Baca juga: Fenomena Langka Komet Neowise Juli 2020, Wilayah Mana Saja Bisa Melihatnya?

Fenomena langka

Fenomena komet Neowise tergolong langka. Pasalnya, komet Neowise tidak akan kembali mendekati Bumi dalam waktu 6.800 tahun.

Sementara itu, karena inklinasi orbit lebih besar dari 90 derajat, orbit komet ini berlawanan arah dengan orbit komet pada umumnya (yang mengelilingi matahari dari Timur ke Barat), sehingga disebut komet retrograde.

"Kelonjongan orbit ini hampir menyentuh angka 1, tepatnya 0,99917 sehingga komet ini tergolong komet nyaris parabolik (near parabolic comets)," kata Andi.

Komet Neowise akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada 23 Juli 2020. Pada tanggal inilah waktu terbaik mengamati komet tersebut.

Baca juga: Fenomena Langka Komet Neowise Juli 2020, Wilayah Mana Saja Bisa Melihatnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi