Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin virus corona
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penelitian tentang vaksin virus corona terus berjalan bahkan proses pengujiannya dipercepat.

Ada tiga vaksin coronavirus berbeda yang dirilis pada Senin (20/7/2020) menunjukkan bahwa ketiganya aman.

Semuanya menunjukkan hasil positif dengan bukti bahwa vaksin tersebut dapat menghasilkan respons imun yang diharapkan dapat melindungi orang terhadap infeksi.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu dari vaksin itu adalah vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford.

Dilansir CNN, Selasa (21/7/2020), hasil awal dari percobaan fase 1/2 menunjukkan bahwa vaksin coronavirus yang dikembangkan oleh University of Oxford dan AstraZeneca aman dan menginduksi respons imun.

Penelitian tersebut dipantau secara cermat dan diterbitkan dalam jurnal The Lancet.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di Jatim, Sulsel, dan Kalsel Masih Tinggi? Berikut Analisisnya...

Respons antibodi

Kendati demikian, para peneliti menekankan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah vaksin melindungi orang terhadap virus.

Vaksin Oxford memicu respons antibodi dalam 28 hari dan respons sel-T dalam 14 hari.

Antibodi yang dinetralkan terdeteksi pada sebagian besar sukarelawan setelah satu suntikan dan pada semua sukarelawan setelah dua suntikan.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Peneliti utama Dr. Andrew Pollard menjelaskan sistem kekebalan tubuh memiliki dua cara untuk menemukan dan menyerang patogen (respons antibodi dan sel T).

Vaksin tersebut belum diketahui keefektifannya terhadap orangtua dengan gejala Covid-19 yang parah.

Belum diketahui juga vaksin tersebut dapat melindungi hingga berapa lama.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Diklaim tidak ada efek samping serius

Uji coba vaksin melibatkan 1.077 orang berusia 18-55 tahun tanpa riwayat infeksi coronavirus.

Penelitian berlangsung di lima rumah sakit Inggris mulai akhir April hingga akhir Mei. Peserta menerima vaksin Covid-19 atau vaksin meningitis.

Vaksin dari Oxford itu dibuat untuk menginduksi keduanya, sehingga dapat menyerang virus ketika beredar di dalam tubuh, serta menyerang sel yang terinfeksi.

Tidak ada efek samping serius yang terkait dengan vaksin. Kelelahan dan sakit kepala adalah reaksi yang paling sering dilaporkan.

Efek samping umum lainnya termasuk rasa sakit di tempat suntikan, sakit otot, malaise, kedinginan, rasa panas, dan demam.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Dilansir India TV News, (20/7/2020), tim uji coba vaksin coronavirus Universitas of Oxford mengungkapkan vaksin itu bisa tersedia paling awal September.

Ketua Komite Etika Penelitian Berkshire, yang menyetujui uji coba Oxford, David Carpenter, mengatakan meskipun tanggalnya belum diketahui, tapi dengan bekerja sama bersama perusahaan farmasi besar, vaksin itu bisa tersedia secara luas sekitar bulan September.

Vaksin itu dikembangkan oleh Jenner Institute, didukung oleh pemerintah Inggris dan AstraZeneca yang akan mendukung tahap produksi.

Potensi vaksin coronavirus Oxford telah dilisensikan ke AstraZeneca.

Baca juga: Virus Corona Menular Lewat Droplet dan Airborne, Apa Bedanya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi