Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspiratif, Warung Kopi Ini Berikan Wifi dan Teh Hangat Gratis untuk Siswa Belajar Online

Baca di App
Lihat Foto
Instagram: @warkoppitulikur
Pelajar memanfaatkan internet gratis di Warkop Pitulikur, Surabaya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Warung kopi atau biasa disingkat warkop, identik sebagai tempat nongkrong yang merakyat dan digemari berbagai kalangan.

Selain menyajikan kopi dan aneka makanan untuk pengunjungnya, warkop masa kini juga dilengkapi fasilitas jaringan internet wiFi agar pengunjung semakin betah berlama-lama di Warkop.

Namun, ada yang unik dari salah satu warkop di Surabaya, Jawa Timur ini. Tidak hanya menjadi tempat nongkrong, warkop ini juga menyediakan akses internet dan teh hangat gratis bagi siswa yang belajar online. 

Warkop Pitulikur, yang berlokasi di Jalan Bagong Tambangan No. 32, Surabaya, mulai memberikan fasilitas tersebut setelah dimulainya pembelajaran daring di tahun ajaran 2020/2021.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin membantu pelajar

Pemilik Warkop Pitulikur Husin Ghozali, biasa dipanggil Cak Cong, mengatakan, ide pemberian fasilitas bagi pelajar itu didasari rasa keprihatinannya.

Yaitu saat melihat para pelajar yang harus mengikuti pembelajaran daring setiap hari, padahal harga kuota internet yang dibutuhkan tentu tidaklah murah. 

"Saya juga wali murid, jadi ikut merasakan itu, banyak keluhan orang tua di grup kelasnya anak-anak. Saya kemudian mempunyai inisiatif sendiri gimana caranya agar warkop saya ini bisa dipakai untuk belajar," kata Cak Cong saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Dia merasa tergerak untuk membantu para pelajar yang kesulitan mengakses internet, tujuannya adalah agar mereka tidak tertinggal dengan teman-temannya yang lain.

"Covid-19 belum selesai, proses belajar-mengajar ya jangan sampai terhambat lah. Walaupun dengan kondisi sulit seperti ini, tetap harus belajar, itu saja," kata Cak Cong.

Baca juga: Cerita Pemilik Warung Kopi Dihantam Pandemi, Menolak Gulung Tikar

Protokol kesehatan

Dia juga menyadari bahwa bahaya pandemi virus corona masih mengintai. Karena itu ia menerapkan protokol kesehatan yang ketat di warkopnya. Salah satunya adalah membatasi jumlah pengunjung. 

Bila sebelumnya Warkop Pitulikur mampu menampung lebih dari 100 pengunjung, kini Cak Cong hanya membatasi pengunjung yang datang maksimal 50 orang. 

"Kita punya konsep Tri Wani dengan teman-teman Bonek (Bondo Nekat, suporter klub Persebaya Surabaya) itu. Wani cuci tangan, wani nganggo masker, lan wani njaga jarak. Kita terapkan itu dengan ketat, supaya adik-adik belajarnya tidak terganggu dan menunjukkan kalau warkop itu bukan tempat penyebaran virus," kata Cak Cong.

Hal itu ia lakukan karena ingin menyampaikan pesan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, sekaligus untuk menunjukkan bahwa warkop bukanlah tempat penyebaran virus.

Atas seragam bawah celana pendek

Cak Cong menuturkan bahwa ada saja kelakuan unik yang dilakukan oleh para pelajar yang sedang memanfaatkan fasilitas dari Warkop Pitulikur. Salah satunya adalah hanya memakai seragam bagian atas saja saat mengikuti pelajaran via Zoom.

"Kalau waktunya meeting pakai Zoom seragamnya dipakai, tapi yang dipakai cuma atasannya saja, jadi bawahnya pakai celana pendek. Lucu sih ndelok arek-arek seperti itu, tapi menurut saya bagus berarti semangat belajarnya ada," kata Cak Cong.

Ia mengapresiasi para pelajar yang masih memiliki semangat belajar, meskipun saat ini sedang diterpa situasi sulit karena pandemi virus corona.

Selain itu, Cak Cong juga menuturkan bahwa pelajar juga senang dengan hadirnya fasilitas tambahan di Warkop Pitulikur ini. Ia juga mengaku bahwa operasional warkop tidak terganggu dengan adanya fasilitas yang menarik minat pelajar ini.

"Saya malah senang, adik-adik bisa terbantu. Saya nggak mengharapkan keuntungan-keuntungan. Ya sewajarnya, kapan kita ngasih orang, kapan untuk diri kita, kapan untuk berbuat baik. Ini kan masa sulit, semua harus saling bersatu saling membantu," kata Cak Cong.

Baca juga: Perjuangan Siswa di Selayar Belajar Online, Naik Turun Gunung untuk Cari Sinyal

Ketahuan main game disuruh pulang

Agar fasilitas wifi bagi pelajar tidak disalahgunakan, ia sudah mewanti-wanti sebelumnya bahwa fasilitas ini hanya digunakan untuk belajar atau mengerjakan tugas sekolah saja.

Bila ada yang ketahuan memanfaatkan fasilitas ini untuk bermain game atau lainnya, maka akan ditegur dan disuruh pulang.

"Kalau memang mau belajar, silakan pakai saja. Saya kasih teh hangat, gorengan, ayo belajar. Siapa tahu mereka nanti kalau sudah besar jadi orang penting, masih ingat Warkop Pitulikur. Ada yang jadi Presiden terus bilang 'Wah, aku dulu ngopi di Warkop Pitulikur'," kata Cak Cong sembari tertawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi