KOMPAS.com - Pemerintah Jepang secara resmi menggunakan jenis obat deksametason setelah sebelumnya juga menyetujui remdesivir, untuk menyembuhkan pasien-pasien Covid-19 di negara itu.
Deksametason yang merupakan obat anti-inflamasi menjadi obat kedua atau yang baru-baru ini, tepatnya 17 Juli 2020, disetujui oleh Kementerian Kesehatan Jepang untuk Covid-19.
Dikutip dari Nikkei, Rabu (22/7/2020), remdesivir yang sudah digunakan terlebih dahulu dibanding deksametason, penggunaannya diresmikan pada Mei lalu.
Tentang deksametason
Deksametason sebelumnya sudah digunakan secara luas di Inggris dan diketahui berasil mengurangi angka kematian pada pasien Covid-19 yang kritis.
Dalam penelitian yang dibuat oleh University of Oxford, penggunaan Deksametason diketahui dapat mengurangi tingkat kematian pasien yang membutuhkan ventilator sekitar 11 persen.
Jika angka kematian sebelumnya ada di 40 persen, dengan penggunaan deksametasone pada pasien demikian kematian turun di angka 29 persen.
Dikuip dari Yomiuri, pun dengan penggunaan pada pasien yang memerlukan pasokan oksigen, dengan diberikan obat ini jumlah yang membutuhkan bantuan oksigen turun dari 25 persen menjadi 22 persen.
Namun demikian, penggunaan obat ini pada pasien yang tidak memerlukan bantuan oksigen atau pasien dengan gangguan ringan, tidak terlihat adanya efek yang signifikan.
Jepang pun ikut menggunakannya untuk menangani penyembuhan pasien-pasien di sana.
Deksametason sebenarnya obat steroid yang dapat digunakan untuk banyak penyakit. Jepang mengakui efektivitasnya dalam mengobati kasus penyakit paru-paru dan infeksi parah.
Penggunaan deksametason bahkan di Negeri Sakura ini sudah dijamin dengan asuransi. Jia pun tidak sejumlah perusahaan farmasi memproduksinya di dalam negeri sehingga bisa didapatkan dengn harga murah.
Baca juga: Mengenal Deksametason yang Diklaim Ampuh Kurangi Angka Kematian Covid-19
Aturan penggunaan
Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato memasukan Deksametason dalam panduan perawatan pasien Covid-19.
Apabila seorang pasien sudah dikonfirmasi mengidap virus corona, maka ia bisa diberikan deksametason dengan segera tanpa memerlukan izin, pemeriksaan lanjutan, dan sebagainya.
Khusus untuk para pasien Covid-19 biaya penggunaan obat jenis ini akan disubsidi oleh pemerintah.
Obat untuk pasien COvid-19 yang digunakan sebelumnya yaitu remdesivir memiliki jumlah persediaan yang terbatas, sementara deksametason tidak.
Dengan begitu, diharapkan seluruh dokter akan menggunakannya secara luas pada pasien-pasien Covid-19 yang ada dalam tahap kritis.
Baca juga: Disebut Manjur Obati Pasien Covid-19, Sejumlah Negara Berebut Remdesivir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.