Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Klinis Vaksin Corona dari China di Indonesia, Melihat Kerja Sama Bio Farma dan Sinovac

Baca di App
Lihat Foto
NICOLAS ASFOURI
In this picture taken on April 29, 2020, a woman walks past a mural at the Quality Control Laboratory at the Sinovac Biotech facilities in Beijing. - Sinovac Biotech, which is conducting one of the four clinical trials that have been authorised in China, has claimed great progress in its research and promising results among monkeys. (Photo by NICOLAS ASFOURI / AFP) / TO GO WITH Health-virus-China-vaccine,FOCUS by Patrick Baert
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Vaksin virus corona Sinovac dari China akan diuji klinis fase III di Indonesia.

Saat ini, sebanyak 2.400 vaksin tersebut telah diterima oleh Biofarma. Uji klinis dijadwalkan pada Agustus 2020 dan ditargetkan selesai pada Januari 2021.

Lebih dari 1.600 relawan akan menjalani uji klinis vaksin Covid-19.

Bagaimana kerja sama Bio Farma dan Sinovac terkait vaksin virus corona? 

Sekertaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, dalam kerja sama dengan Sinovac, ada proses transfer teknologi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Nanti kerja sama kami berupa transfer teknologi. Jadi dari teknlogi yang diberikan ke kami, walau nanti mulainya dari downstream baru nanti ke upstream,” ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/7/2020). 

“Nantinya bahan aktif diberikan ke Biofarma, baru diracik dan diformulasikan di Indonesia,” lanjut dia.

Menurut dia, kerja sama yang dilakukan dengan Sinovac saat ini merupakan strategi jangka pendek.

Baca juga: [POPULER TREN] Vaksin Virus Corona Dijanjikan Siap pada September | Tudingan RS Rekayasa Kasus Covid-19

Sementara, untuk jangka panjang, dilakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga di Tanah Air.

“Strategi jangka panjang ada konsorsium riset vaksin khusus untuk Covid-19 dengan beberapa lembaga penelitian Indonesia,” ujar Bambang.

Beberapa lembaga yang tergabung yakni Lembaga Biomolekuler Eijkman, Kemenristek, Litbangkes Kemenkes, dan Bio Farma.

Lembaga-lembaga ini melakukan riset secara keseluruhan dari hulu ke hilir dengan menggunakan strain virus yang ada di Indonesia.

“Yang memulai dan memimpin penelitian Eijkmaan dari mulai seed virus, dilakukan engineering hingga jadi kandidat vaksin baru. Setelah itu diserahkan ke Bio Farma untuk dipoduksi,” ujar dia.

Bambang juga menekankan, vaksin dari Snovac bukan obat untuk Covid-19, melainkan bagian dari upaya preventif.

Ia menjelaskan, semua vaksin, tak hanya vaksin Covid-19, digunakan untuk mencegah seseorang terinfeksi virus. 

“Jadi masih sehat disuntik biar tetap sehat terus. Kan kunci pandemi di vaksin. Kalau semua orang kebal kan selesai,” kata Bambang.

Baca juga: Dua Vaksin Corona Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Selanjutnya Bagaimana?

Tak hanya di Indonesia

Uji klinis fase III vaksin virus corona dari Sinovac ini tak hanya dilakukan di Indonesia. Uji coba yang sama juga dilangsungkan di beberapa negara lainnya yaitu Brazil, Turki, dan Cile.

Bambang mengungkapkan, ada keuntungan bagi Indonesia dengan uji klinis ini. Keuntungannya, kita bisa mengetahui langsung respons vaksin virus corona pada penduduk Indonesia.

Dengan demikian, bisa dilihat kesesuaiannya dibandingkan jika harus membeli vaksin yang sudah jadi.

Vaksin Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia juga telah melalui sejumlah tahap pengujian sehingga aman untuk diujikan pada manusia.

Ia menjelaskan, baik vaksin ataupun obat sesuai standar WHO harus dilakukan uji dari uji hewan terlebih dahulu atau yang disebut dengan praklinis.

Selanjutnya, baru dilakukan uji klinis pada manusia dalam tiga fase yaitu fase I, II, dan III.

Uji klinis fase III akan melihat khasiat, efektivitas, dan reaksi atau efek samping yang muncul.

Jika fase ketiga lulus, maka selanjutnya akan lanjut ke tahap perizinan regulator masing-masing negara.

Di Indonesia, melalui BPOM untuk mendapat izin edar di masyarakat. Saat beredar di masyarakat, penggunaannya juga tetap dimonitor.

Bambang mengatakan, dari keseluruhan uji, jika salah satu uji mengalami kegagalan, maka uji coba harus diulang dari tahap awal.

Baca juga: Kenapa Vaksin Virus Corona dari China Diuji di Indonesia? Ini Penjelasan Bio Farma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi