Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Tudingan terhadap RS "Covidkan" Pasien di Medan

Baca di App
Lihat Foto
Facebook: Franky Paparaja Siagian
Tangkapan layar video penuduhan terhadap RS Marta Friska atas pengcovidan pasien.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam seorang pria terlihat marah dan menyebut Rumah Sakit Mitra Medika Medan telah menyatakan pasien bukan Covid-19 sebagai pasien Covid-19 beredar di Facebook pada Kamis (23/7/2020).

Dalam unggahan tersebut, pria itu menunjuk sebuah gedung yang disebutnya RS Mitra Medika.

Namun, diketahui bahwa rumah sakit yang ditunjuknya merupakan rumah sakit yang berbeda, yakni Rumah Sakit Martha Friska, Medan, Sumatera Utara.

Kedua rumah sakit pun memberikan klarifikasi atas tudingan pria tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Franky Paparaja Siagian pada Kamis (23/7/2020).

"Sebelumnya saya menelfon dengan pihak rs biadab ini.. Tapi mereka mematikan hp...Semoga nggak ada lagi korban yg lain. Mohon buat sahabat bantu viralkan. ralat pengucapan mitra medika... Yg seharusnya Rs marta friska multatuli...," tulis Franky dalam unggahannya.

Dalam video berdurasi 50 detik itu, terlihat seorang pria memakai penutup kepala berteriak-teriak di luar gedung rumah sakit.

Pria tersebut mengungkapkan bahwa ayahnya bukan pasien Covid-19, namun oleh pihak Rumah Sakit Mitra Medika disebut sebagai pasien Covid-19.

Menurut pria itu, tindakan tersebut dilakukan agar pihak rumah sakit mendapatkan sejumlah dana.

"Ini dia Rumah Sakit Mitra Medika, binatang ini, biadab ini, manusia ini, orangtuaku tidak penyakit Covid tapi dibuat penyakit Covid, mereka tidak ada berani keluar untuk bertanggungjawab, berbicara sama aku," ujar pria tersebut dalam video.

"Di sini ada polisi, tentara, kalau mereka jujur kenapa musti takut datang ke sini. Jangan semakin banyak korban. Orang tidak Covid dibilang Covid, supaya cari dana," lanjut pria tersebut.

Video ini pun telah ditonton ratusan ribu kali dan telah dibagikan ulang ribuan kali. Video juga beredar di media sosial Twitter.

Konfirmasi Kompas.com

Mengonfirmasi video viral itu, Kompas.com menghubungi pengunggah video sekaligus orang yanga ada dalam video yakni Frank Paparaja Siagian.

"Saya salah sebut nama rumah sakit. Di judul postingan saya sudah ralat, karena saya terlalu emosi saya salah sebut nama," ujar Franky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).

Franky mengatakan, ayahnya telah berpulang pada Rabu (22/7/2020) lalu.

Ia juga sudah meminta waktu untuk bertemu dan menyelesaikan permasalahan ini dengan pihak rumah sakit yang bersangkutan.

"Sudah, sudah berupaya untuk bertemu," lanjut Franky.

Namun, belum ada tindak lanjut.

Tanggapan RS Mitra Medika

Menanggapi video yang beredar, Humas RS Mitra Medika mengungkapkan bahwa informasi yang disampaikan pria dalam video viral yang menyebutkan bahwa ada penyebutan yang salah dalam video itu.

"RSU Mitra Medika Medan bahwa berita tersebut tidak benar. Penyebutan nama rumah sakit pada berita tersebut tidak tepat," ujar Humas RS Mitra Medika kepada Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).

Mengenai tudingan menetapkan pasien non Covid-19 sebagai pasien Covid-19 juga dibantah.

Pihaknya tidak pernah melakukan hal seperti yang dikatakan pada video tersebut.

"Kami tidak pernah merawat pasien seperti yang dikatakan dalam video itu dan rumah sakit yang ada pada video tersebut juga bukan RSU Mitra Medika," lanjut dia.

Tanggapan Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara

Sementara iitu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut, Mayor dr Whiko Irwan mengungkapkan, hal tersebut tidak benar dan merupakan kesalahpahaman.

"Kejadian kemarin itu ada pasien PDP berat atau probable, pasien tersebut telah di-swab 1 kali hasil negatif, namun itu belum efektif membuat pasien betul-betul disebut negatif," ujar Whiko saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).

Ia mengatakan, pasien dapat disebut benar-benar negatif  Covid-19 jika telah 2 kali swab test menghasilkan hasil negatif yang berturut-turut.

"Kan baru 1 kali, jadi kita pastikan dulu itu negatif atau tidak. Ini kesalahpahaman," lanjut Whiko.

Terkait tudingan bahwa RS Martha Friska menetapkan pasien non Covid-19 sebagai pasien Covid-19, Whiko membantah hal itu.

Ia menjelaskan, para dokter dan tenaga kesehatan telah bekerja berhari-hari dan dikarantina di dalam rumah sakit.

Para tenaga kesehatan ini justru yang berisiko terpapar virus corona.

"Tidak benar, RS Martha Friska tidak pernah meng-covid-kan pasien. Kita semua ingin Covid-19 ini segera selesai, terkendali, turun angkanya," ujar Whiko.

Wikho menjelaskan, jenazah pasien dilakukan pemulasaran sebagai antisipasi paparan virus corona yang dimungkinkan berasal dari pasien.

Sebab, pasien tersebut masih belum jelas apakah negatif atau positif Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi