Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Prabowo dengan Para Kompetitor

Baca di App
Lihat Foto
Eurofighter
Eurofighter Typhoon AU Austria
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto telah mengutarakan minatnya untuk membeli jet tempur Eurofighter Typhoon dari Austria.

Kabar tersebut berhembus setelah Prabowo mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner soal tawaran untuk membeli 15 pesawat bekas milik Austria itu.

Apa kehebatan jet tempur tersebut sehingga dilirik oleh Prabowo? 

Berikut perbandingan Eurofighter Typhoon dengan Dassault Rafale dan Sukhoi SU-35, para kompetitor yang juga sempat dilirik oleh Prabowo:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eurofighter Typhoon

Dalam laman resminya, disebutkan bahwa pesawat jet ini mampu memuat hingga enam bom, enam rudal, meriam, dan pod penargetan.

Jet ini dibekali dua mesin eurojet EJ200 bertenaga tinggi dan ringan, mampu mendorong pesawat dengan kecepatan mencapai 2.0 mach atau sekitar 2.469 kilometer per jam.

Baca juga: Seperti Ini Spesifikasi Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Menhan Prabowo...

Eurofighter Typhoon mempunyai panjang 15,96 meter, lebar sayap 10,95 meter, dan dapat terbang mencapai ketinggian hingga lebih dari 55.000 kaki.

Soal sensor, pesawat jet ini dilengkapi dengan pirate infrared sensor, sebuah sensor petama di dunia yang berasal dari spesifikasi sistem senjata yang ideal untuk radar dan sistem pertahanan (DASS).

System Sub AIDS Defensif (DASS) yang terdiri atas Electronic Support Measures dan Electronic Counter Measures mampu meningkatkan daya komputasi untuk mendukung perlindungan dari ancaman musuh.

Sistem Laser Designator Pod (LPD) memungkinkan jet tempur ini untuk mengunci dan menyerang target secara tepat.

Sukhoi SU-35

Sukhoi SU-35 merupakan pesawat tempur multirole udara berkemampuan canggih yang dikembangkan dari jenis SU-27.

Dengan kecepatan maksimal 2.390 kilometer per jam, SU-35 memiliki kemampuan manuver yang tinggi dengan sudut serang tinggi.

Dibandingkan dengan desain SU-27, diameter badan depan Su-35 telah ditingkatkan untuk mengakomodasi antena berdiameter 900 milmeter yang lebih besar dari radar Irbis-E.

Total ada 12 titik senjata, rinciannya adalah empat di bagian sayap, dua di bawah badan pesawat, dan satu di bawah mesin.

Pesawat ini mampu mengangkut senjata-senjata canggih, seperti bom kendali TV KAB-500Kr dan rudal anti-kapal.

Radar yang dimiliki oleh Sukhoi SU-35 ini dapat mendeteksi pesawat tak berawak hingga rudal pada jarak hingga 90 kilometer. Teknologi itu juga dapat mendeteksi dan melacak hingga 30 target di udara.

Baca juga: Usaha Prabowo Modernisasi Alutsista dan Polemik Eurofighter Typhoon

Dassault Rafale

Pesawat Dassault Rafale yang juga sempat dilirik oleh Prabowo ini disebut termasuk salah satu jet temput terbaik saat ini.

Dikutip dari laman resminya Dassault Aviation, Rafale merupakan satu-satunya pesawat tempur di Eropa untuk yang menggunakan radar pemindaian elektronik RBE2.

Dengan tingkat pancaran dan daya komputasi yang tinggi, RBE2 menawarkan kinerja maksimal dan sulit untuk untuk ditiru oleh radar pemindaian mekanik.

Radar itu memungkinkan pesawat untuk melakukan pelacakan look-up dan look-down ke semua aspek dari target udara, baik dalam pertempuran jarak dekat maupun jarak jauh dalam segala cuaca dan gangguan tinggi.

Dassault Rafale memiliki kapasitas muatan hingga 9 ton, hampir setara dengan berat bersih tubuh pesawat yang mencapai 10 ton.

Dengan kapasitas itu, jet ini bisa mengangkut beragam jenis senjata, seperti rudal anti kapal The AM39 EXOCET, rudal jarak jauh The SCALP, bom kendali yang memiliki hulu ledak hingga 2.000 Ibs.

Baca juga: Lewati 100.000 Kasus, Ini 10 Provinsi dengan Infeksi Virus Corona Terbanyak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi