Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Lebih dari 100.000 Kasus dalam 5 Bulan

Baca di App
Lihat Foto
Kogabwilhan I
Sejumlah petugas tengah memberikan pelayanan kepada warga di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Kemayoran, Jakarta.
Penulis: Jihad Akbar
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di Indonesia belum kunjung mereda. Lima bulan diterpa wabah, kini angka positif virus corona di Indonesia telah menembus 100.303 kasus.

Angka itu merupakan jumlah total setelah pemerintah mengumumkan penambahan kasus positif virus corona di Indonesia pada Senin (27/7/2020) sebanyak 1.525 kasus dalam 24 jam. 

Dalam rentang waktu yang sama, berdasarkan data dalam situs www.covid19.go.id, tercatat ada penambahan 1.518 orang sembuh. Sehingga, total pasien sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 58.173 orang.

Sementara, penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 57 orang. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang meninggal mencapai 4.838 orang.

Bagaimana perjalanan kasus corona di Indonesia selama 5 bulan hingga mencapai lebih dari 100.000 kasus?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konfirmasi pertama 2 Maret 2020

Konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pengumuman dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 2 Maret 2020.

Kala itu, Jokowi mengungkapkan, ada dua orang WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kasus ini terdeteksi setelah seorang warga Jepang dinyatakan terjangkit virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," lanjut Jokowi.

Baca juga: Lewati 100.000 Kasus, Ini 10 Provinsi dengan Infeksi Virus Corona Terbanyak

Semua provinsi ada kasus Covid-19

Pemerintah pusat dan daerah pun berpacu melakukan pengetesan dan penelusuran kasus Covid-19.

Sebulan berselang, 9 April 2020, 34 atau semua provinsi di Indonesia mengonfirmasi adanya kasus positif virus corona. Provinsi terakhir yang mengonfirmasi adalah Gorontalo.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengumumkan pasien pertama Covid-19 di wilayahnya.

Pasien tersebut merupakan salah satu anggota jamaah tabligh yang mengikuti acara keagamaan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa pekan sebelumnya.

Pemeriksaan spesimen ditingkatkan

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia. Salah satunya dengan pemetaan penyebaran virus corona.

Presiden Jokowi menaikkan target pemeriksaan spesimen dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari 10.000 ribu per hari menjadi 20.000 per hari.

"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

Pemeriksaan spesimen dengan metode PCR diperbanyak agar pemerintah mengetahui jumlah riil penderita Covid-19 di Indonesia.

Jokowi juga meminta agar pelacakan terhadap masyarakat terpapar corona dilakukan lebih agresif untuk menekan penyebaran virus.

Kasus di Indonesia lampaui China

Peningkatan pemeriksaan itu berhasil memetakan penyebaran kasus virus corona di Indonesia. Dalam sebulan terakhir, pemerintah mengumumkan jumlah peningkatan kasus corona harian berkisar 1.000 kasus.

Peningkatan harian itu berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia.

Angka kasus Covid-19 di Indonesia melewati negara yang pertama kali melaporkan kasus infeksi virus corona, China.

Pada Minggu (19/7/2020), Indonesia melaporkan tambahan 1.639 kasus baru sehingga total menjadi 86.521 kasus.

Data Worldometers pun menunjukkan, Indonesia berada di posisi 25 dunia, di atas China dengan 83.660 kasus Covid-19.

Di hari yang sama, berdasarkan data John Hopkins University, Indonesia mencatatkan 86.521 kasus virus corona, sementara China 85.314 kasus.

Baca juga: Kasus Virus Corona di Indonesia Lewati 100.000, Puncak Pandemi Sulit Diprediksi

Capai 100.000 kasus Covid-19

Dalam kurun waktu 5 bulan, kasus Covid-19 Indonesia pun mencapai angka 100.303.

Angka kasus di Indonesia berjumlah lebih dari 100.000 setelah adanya penambahan 1.525 kasus baru. 

Angka penambahan itu merupakan akumulasi dari pemeriksaan spesimen harian dalam 24 jam terakhir hingga Senin (27/7/2020) pukul 12.00 WIB, yakni sebanyak 13.060 dari 10.996 orang.

Dengan demikian, pemerintah telah memeriksa sebanyak 1.394.759 spesimen dari 807.946 orang diperiksa terkait Covid-19.

Adapun, satu orang diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

Meski telah melampaui angka 100.000 kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, puncak pandemi virus corona di Indonesia belum terjadi.

"Belum (puncak pandemi), masih jauh," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Baca juga: 3 Hoaks Corona di Tanah Air, dari Thermo Gun sampai Kelinci Percobaan

Dia mengatakan, puncak pandemi Covid-19 dapat dilihat jika sudah ada perlambatan pertumbuhan kasus.

Namun, ia menyebutkan, untuk puncak pandemi virus corona di Indonesia saat ini juga sulit diprediksi kapan akan terjadi.

"Sulit diprediksi karena tidak ada variabel yang bisa dipakai," ujar Pandu.

Pandu pun mendorong pemerintah melakukan peningkatan kapasitas pengetesan virus corona dengan metode swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga 50.000 spesimen per hari.

Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan agar pelacakan kasus virus corona dapat dilakukan secara cepat dan penyebaran dapat ditekan.

Pandu mengatakan, upaya selanjutnya yang harus dilakukan pemerintah adalah melaksanakan dengan tertib adalah isolasi terhadap individu yang positif Covid-19.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi