Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Perjalanan Covid-19 di Indonesia dari Nol hingga 100.303 Kasus

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Anindira Kintara
Petugas mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan pedagang saat mengikuti swab test di Pasar Pagi, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/6/2020). Presiden Jokowi menargetkan pemeriksaan spesimen tes PCR (polymerase chain reaction) COVID-19 mencapai 20 ribu per hari. ANTARA FOTO/Anindira Kintara/Lmo/aww.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia sampai dengan Senin (27/7/2020) mencapai lebih dari 100.000 kasus, tepatnya 100.303. 

Adapun jumlah kematian adalah sebanyak 4.838 korban meninggal  dan pasien dinyatakan sembuh 58.173 orang. 

Catatan tersebut setelah wabah Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 2 Maret 2020 atau sekitar 5 bulan lalu. 

Pola penambahan kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini Kompas.com mencoba melihat pola penambahan kasus per 10 ribu hingga mencapai 100.000.

10.000

Jumlah kasus nol hingga sampai dengan angka 10.000 terjadi pada awal Maret sampai dengan 30 April 2020 dimana ini membutuhkan waktu selama 60 hari.

20.000

Sedangkan kasus mencapai angka 20.000 terjadi pada tanggal 21 Mei 2020 yang artinya butuh waktu selama 21 hari untuk bertambah dari 10.000 ke 20.000 kasus. 

30.000

Adapun kasus mencapai angka 30.000 pada 6 Juni 2020 dimana ini berarti dibutuhkan waktu selama 16 hari untuk bertambah dari 20.000 ke 30.000 infeksi.

40.000

Kemudian penambahan angka kasus dari 30.000 ke 40.000 terjadi pada 16 Juni 2020 dan  hanya perlu 10 hari untuk bertambah 10.000 dari sebelumnya. 

50.000

Angka kasus positif mencapai 50.000 terjadi pada tanggal 25 Juni 2020, hanya berjarak 9 hari untuk bertambah 10.000 kasus.

60.000

Peningkatan kasus positif mencapai angka 60.000 terjadi pada tanggal 3 Juli 2020 atau hanya selang 8 hari untuk bertambah 10.000 kasus dari sebelumnya.

70.000

Sementara, angka kasus positif mencapai 70.000 terjadi pada tanggal 9 Juli 2020 dimana berarti butuh jangka waktu 6 hari untuk bertambah 10.000 dari saat sebelumnya.

Baca juga: Lewati 100.000 Kasus, Ini 10 Provinsi dengan Infeksi Virus Corona Terbanyak

80.000

Kasus positif mencapai 80.000 terjadi pada tanggal 15 Juli 2020, atau hanya berjarak 6 hari dari penambahan 10.000 sebelumnya.

90.000

Sedangkan kasus positif mencapai 90.000 tercatat tanggal 22 Juli 2020. Penambahan 10.000 kasus ini terjadi setelah 7 hari. 

100.000

Kini jumlah kasus positif virus corona mencapai angka 100.303 per tanggal (27/7/2020). Jumlah ini berselang 6 hari sejak kasus berjumlah 90.000 kasus. 

Perkembangan tes di Indonesia

Perkembangan jumlah kasus ini juga terlihat seiring dengan peningkatan kapasitas tes di Indonesia.

Indonesia pada awalnya hanya bisa melakukan tes Covid-19 di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

Akan tetapi seiring berjalanannya waktu jumlah laboratorium tersebut kemudian ditambah.

Sekitar pertengahan Maret 2020 jumlah laboratorium untuk tes Covid-19 ditambah menjadi 12 laboratorium.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan yang diteken oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (16/3/2020).

Sekitar awal April 2020 pemerintah mendatangkan 20 alat tes pendeteksi virus corona yang dibeli dari perusahaan farmasi Roche, Swiss.

Ke 20 alat tersebut terdiri dari dua jenis yakni ekstraktor otomatis RNA dan detektor PCR.

Ekstraktor otomatis RNA disebut mampu mengetes 1.000 spesimen per hari adapun detektor PCR kapasitas mencapai 500 tes per hari.

April targetkan 10.000 tes

Pada pertengahan April 2020, Presiden Joko Widodo mengatakan, pihaknya menargetkan pemerintah bisa melakukan pemeriksaan hingga 10.000 tes PCR per hari guna mempercepat deteksi penularan Covid-19.

Baca juga: Kasus Infeksi Lewati 100.000, Epidemiolog Desak WFH Kembali Dilakukan

"Untuk memberantas mencegah dan mengurangi penyebaran Covid-19 ini, bidang kesehatan punya seluruh kapasitas yang dimiliki untuk tanggap terhadap pandemi, di antaranya bahwa kita harus menuju target untuk melakukan 10.000 tes PCR realtime per hari dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto saat itu, dikutip dari Kompas.com Rabu (15/4/2020).

Guna mencapai target tersebut pemerintah kemudian mendatangkan 150.000 reagen PCR.

Meski demikian melansir dari Kompas.com (5/6/2020) merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pemeriksaan spesimen baru yang sesuai target presiden 10.000 spesimen, baru tercapai pada 19 Mei 2020.

Namun pemeriksaan dalam rentang 20 Mei hingga 26 Mei 2020 kembali mengalami fluktuasi.

Pemeriksaan spesimen mulai stabil di atas 10.000 tes per hari sejak 27 Mei 2020. Pemerintah kemudian kembali menaikkan target tes Covid-19 menjadi 20.000 tes per hari.

"Kami mengupayakan target 20.000 sehari harus kita kejar, karena sarana untuk melaksanakan ini berupa laboratorium dan sebagainya cukup dan sudah tersebar di banyak tempat," kata Yuri dikutip dari Kompas.com Jumat (5/6/2020).

Yuri menyebut pemerintah telah mengaktifkan 66 laboratorium tes cepat molekuler (TCM) guna membantu pemeriksaan tes metode RT-PCR.

Laboratorium RT-PCR sendiri saat itu ada sebanyak 110 unit laboratorium.

Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan Joko Widodo yang mengatakan hal serupa sebelumnya.

Baca juga: Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Lebih dari 100.000 Kasus dalam 5 Bulan

Sementara itu mengutip data dari Kompas.com (18/6/2020) Plt Balitbangkes Kemenkes Abdul Kadir mengatakan ada sejumlah strategi untuk mencapai target pemeriksaan 20.000 sampel Covid-19 per hari.

Menurutnya, pemerintah kembali memperluas jaringan laboratorium pemeriksa sampel Covid-19 menjadi 139 laboratorium RT-PCR di seluruh Indonesia.

Selain itu jam kerja petugas juga ditambah dari 6 jam per hari menjadi 12 jam per hari. Serta meningkatkan jumlah SDM laboratorium.

Catatan Kompas.com saat itu, jumlah spesimen yang diperiksa dalam 24 jam pada 16 Juni jumlah spesimen adalah 19.757.

Adapun melansir dari Kompas.com (19/6/2020) jumlah pemeriksaan spesimen dalam 24 jam yang diperiksa akhirnya tembus angka 20.650 pada Kamis (18/6/2020).

"Itu gambaran bahwa laboratorium kita sudah mampu segitu, jadi harus tetap bekerja keras. Kalau dilihat kemampuannya kan sudah mampu," ujar Yuri dikutip dari Kompas.com (19/6/2020).

Adapun pada 26 Juli 2020, jumlah spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir adalah 20.492 spesimen dari 7.692 orang.

Perlu diketahui, jumlah spesimen yang diperiksa tersebut satu orang dapat diperiksa lebih dari satu kali.

Data terbaru pada (27/7/2020) jumlah spesimen yang diperiksa adalah sebanyak 13.060 dari 10.996 orang yang dites virus corona.

Baca juga: Covid-19 di Indonesia Capai 100.000 Kasus, Situasi Masih Krisis, dan Kewaspadaan Kita

(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Fitria Chusna Farisa, Ihsanuddin, Tsarina Maharani, Dian Erika Nugraheny | Editor: Icha Rastika, Diamanty Meiliana, Fabian Januarius Kuwado, Dani Prabowo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi