Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan 11 Kasus Corona, Vietnam Evakuasi 80.000 Orang dan Isolasi Kota Da Nang

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Vietnam kembali melaporkan adanya lonjakan kasus positif Covid-19 setelah dalam beberapa waku minim adanya kasus infeksi harian.

Pada Senin (27/7/2020) Vietnam melaporkan 11 kasus infeksi harian dikutip dari web resmi Covid-19 Vietnam dan Worldometers. 

Kementerian Kesehatan Vietnam pada Jumat (24/7/2020) mengatakan, seorang lelaki berusia 57 tahun dari Kota Da Nang dinyatakan positif Covid-19 setelah dites tiga kali.

Belum diketahui bagaimana pria itu terinfeksi. Dia mengaku tak pernah meninggalkan Da Nang selama hampir sebulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga kasus lain kemudian dikonfirmasi pada Minggu (26/7/2020) yang melibatkan seorang remaja 17 tahun di Provinsi Quang Ngai, perempuan 71 tahun dan pria 61 tahun di Da Nang. Hingga saat ini, ada 15 kasus baru yang ditemukan di Vietnam.

Baca juga: Update Haji 2020: Detik-detik Kabah Diberi Wewangian Jelang Pelaksanaan Haji

Hal ini mendorong pemerintah bergerak cepat untuk mengantisipasi meluasnya kasus infeksi. Berikut sejumlah langkah yang dilakukan oleh Vietnam:

Evakuasi 80.000 orang

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (27/7/2020), Vietnam mengevakuasi sekitar 80.000 orang, sebagian merupakan turis lokal dari tempat pariwisata di kota Da Nang.

Meski negara itu masih tertutup untuk wisatawan asing, tetapi telah terjadi lonjakan wisatawan domestik yang ingin memanfaatkan diskon penerbangan dan paket liburan.

Mereka yang dievakuasi dari Da Nang diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Seiring adanya kasus baru itu, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan polisi untuk memperketat pengawasan dan menindak secara tegas warga asing yang masuk ke Vietnam secara ilegal.

"Da Nang serta kota-kota besar sepenuhnya memasok barang-barang penting, makanan, terutama untuk meningkatkan kapasitas produksi masker di Vietnam," kata Nguyen Xuan Phuc dikutip dari congthuong.vn.

Pada Minggu, media pemerintah menyebut polisi Da Nang menangkap seorang warga China yang membantu orang China memasuki Vietnam secara ilegal.

Tidak diketahui apakah kasus Covid-19 di Vietnam baru-baru ini berhubungan dengan imigran ilegal itu atau tidak. 

Baca juga: Nol Kasus Kematian, Ini 3 Tingkat Penelusuran Kontak Covid-19 di Vietnam

Pembatasan Kota Da Nang

Selain mengevakuasi 80.000 orang, pemerintah PM Nguyen Xuan juga memerintahkan penduduk Da Nang untuk tinggal di rumah dan menutup semua layanan non-esensial selama 15 hari, mulai Selasa (28/7/2020).

Selain itu, pemerintah juga menangguhkan semua penerbangan, bus, taksi, dan kereta api dari dan ke Kota Da Nang, dilansir dari Vietnam Breafing, Selasa (28/7/2020).

Tiga rumah sakit termasuk Rumah Sakit Umum Da Nang, Rumah Sakit C, serta Rumah Sakit Ortopedi dan Rehabilitasi yang menjadi tempat pasien kasus baru sebelum tes positif, telah ditutup sementara.

Sejumlah tempat seperti taman hiburan, bar, salon kecantikan, disko, karaoke, panti pijat, dan sekolah telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Namun, hotel, restoran, supermarket, layanan lotre masih akan terus beroperasi dengan langkah-langkah pencegahan ketat.

Menghentikan Liga Vietnam

Asosiasi Sepak Bola Profesional Vietnam (VPF) kembali menghentikan Liga Vietnam, menyusul adanya laporan kasus baru.

Kasta tertinggi kompetsi sepak bola Liga Vietnam dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu (29/7/2020) mendatang. Namun terdapat perubahan rencana untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pemain.

Ini adalah kali kedua penangguhan dilakukan VPF karena virus corona.

VPF sebelumnya telah menghentikan seluruh liganya pada Maret dan kembali dilanjutkan pada Mei 2020.

Baca juga: Kisah Pasien Covid Nomor 91 Vietnam, Bisa Sembuh Setelah Koma 2 Bulan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi