Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikmah Idul Adha di Tengah Pandemi Corona

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Umat muslim melaksanakan shalat Raya Idul Adha 1440 Hijriah di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2019). Setelah melaksanakan ibadah salat id Idul Adha mayoritas umat muslim melaksanakan penyembelihan hewan kurban untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
Penulis: Jihad Akbar
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Idul Adha pada 31 Juli 2020 akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi virus corona masih menerpa.

Umat Islam merayakan Idul Adha dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hikmah apa yang bisa dipetik dari perayaan Idul Adha di tengah pandemi virus corona?

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan, Idul Adha di tengah pandemi virus corona akan semakin mempererat ikatan keluarga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita mungkin tak pernah mengalami lagi, sampai kita dipanggil Allah seperti suasana saat ini. Di mana kita banyak di rumah, lalu kita merayakannya lebih khidmat dengan keluarga, takbiran bersama keluarga, mungkin sebagian ada yang shalat dengan keluarga," kata Cholil saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: MUI Imbau Umat Muslim di Zona Merah Shalat Idul Adha di Rumah

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia. Misalnya, kata dia, berkaitan dengan kedekatan bersama keluarga dan menjaga kebersihan.

"Mungkin dulu enggak menyadari kebersihan, sekarang lebih bersih. Dulu jarang pulang ke rumah, sekaran lebih banyak di rumah, ini semuanya diambil hikmahnya sehingga wabah menjadi rahmat bagi kita," ucapnya.

Lebih lanjut, Cholil menjelaskan, esensi Idul Adha dan ibadah kurban bukan perkara kemeriahannya, seperti takbir keliling maupun bergotong-royong menyembelih hewan kurban. Menurut dia, hal itu bagian dari syiar.

Baca juga: Libur Idul Adha, Big Sale Harga Tiket untuk 7 KA Jarak Jauh, Ini Daftarnya!

Dengan keterbatasan karena penyebaran virus corona ini, Cholil mengajak umat Islam untuk mengembalikan makna Idul Adha pada ketakwaan terhadap Sang Pencipta.

"Di sinilah kita diajarkan kemeriahan adalah bagian dari syiar, tapi yang lebih esensi adalah takwanya. Bahwa bukan daging yang diberikan, bukan ramai-ramai saat nyembelih, tetapi ketakwaan itu yang menjadi tolok ukur berkorban untuk kurban," jelas Cholil.

Meski demikian, ia tak melarang jika masyarakat ingin tetap melakukan syiar seperti tahun-tahun sebelumnya.

Cholil hanya mengingatkan, agar dalam bersyiar Idul Adha di tengah pandemi yang belum selesai ini, tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan menjaga kebersihan.

Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat di daerah dengan tren penularan Covid-19 meningkat, agar melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.

"Ketika kita berada di kawasan yang angka penularannya masih menunjukkan tren meningkat, bahkan berada di daerah yang kualifikasi hitam, maka pelaksanaan shalat Idul Adha sebaiknya tetap di rumah bersama keluarga," kata Asrorun dalam tayangan langsung pada akun Youtube BNPB, Selasa (28/7/2020).

Sementara itu, masyarakat yang berada di daerah dengan penularan Covid-19 terkendali dapat menggelar shalat Idul Adha di masjid, musala atau tempat terbuka.

Namun, Asrorun mengingatkan protokol kesehatan tetap harus ditaati, seperti memakai masker, berwudu dari rumah, membawa sajadah sendiri, hingga menjaga jarak.

Baca juga: Korlantas Prediksi Arus Mudik Idul Adha Meningkat Kamis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi