Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Diet Protein Mampu Turunkan Risiko Kematian dan Membuat Umur Panjang

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi diet mediterania
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ada berbagai macam jenis diet di dunia. Orang-orang melakukannya untuk memperbaiki penampilan maupun untuk menjaga kesehatan.

Salah satu jenis diet adalah diet dengan makan makanan yang kaya protein. Baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan manfaat dari diet ini.

Dilansir Express and Star, Rabu (22/7/2020), diet ini dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari penyebab apa pun.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Efek sangat kuat didapat dari protein nabati termasuk kacang-kacangan dan lentil.

Makanan yang mengandung sumber protein nabati tinggi antara lain buncis, kacang edamame, dan kuinoa.

Selain itu tahu juga merupakan sumber protein yang baik. Sementara itu beberapa sayuran termasuk brokoli, kacang polong, dan bayam berkontribusi terhadap asupan protein.

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

Turunkan risiko kematian dini

Para ahli menemukan bahwa diet tinggi protein, terutama protein nabati, dapat menurunkan risiko kematian dini, sementara menukar daging dengan protein nabati dapat meningkatkan umur panjang.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) dan telah ditinjau oleh para ahli.

Mereka telah meninjau 32 studi yang ada pada topik tersebut.

Baca juga: 3 Manfaat Utama Buah bagi Tubuh Manusia

Para ahli berasal dari Universitas Harvard di AS dan Universitas Ilmu Kedokteran Teheran di Iran.

Selama masa tindak lanjut antara 3,5 tahun hingga 32 tahun, sekitar 113.039 kematian terjadi.

Sebanyak 16.429 kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 22.303 karena kanker.

Baca juga: [HOAKS] Minum Air Es, Makan Timun, dan Keramas Saat Haid Sebabkan Kanker Rahim

Pentingnya protein nabati

Para peneliti menemukan bahwa asupan protein total dikaitkan dengan risiko kematian 6 persen lebih rendah dari penyebab apa pun.

"Tetapi diet yang mengandung protein nabati secara signifikan terkait dengan risiko yang lebih rendah dari semua penyebab kematian”, tulis para peneliti.

Orang dengan asupan protein nabati tertinggi juga memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang berkurang 12 persen bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki protein terendah.

Baca juga: Viral Tempe Kedelai Kuning Lebih Baik dari Tempe Kedelai Putih, Benarkah?

Mereka mengatakan kemungkinan alasan mengapa protein nabati penting adalah efek positifnya pada tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.

Hal itu yang mungkin membantu menurunkan risiko kondisi seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Para ahli menyarankan untuk melakukan lebih banyak penelitian lanjutan.

Mereka juga mengatakan temuan mereka sangat mendukung rekomendasi diet yang ada untuk meningkatkan konsumsi protein nabati pada populasi umum.

Baca juga: Kurma untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi