KOMPAS.com - Media sosial belakangan ini diramaikan dengan topik perihal suhu dingin di sejumlah daerah yang utamanya terasa di pagi hari.
Pembahasan terkait suhu dingin tersebut semakin kentara pasca-munculnya embun es di Dataran Tinggi Dieng.
Sejumlah warganet pun mengungkapkan fenomena suhu dingin di sejumlah wilayah tersebut.
Baca juga: Ramai di Twitter, Ini Penjelasan Pihak Pengelola soal Embun Es di Dieng
Baca juga: Selain Indah, Embun Es di Dieng Juga Bermanfaat bagi Petani, Simak Penjelasannya...
Kendati demikian, fenomena suhu udara dingin merupakan kondisi alamiah yang biasa terjadi hampir setiap tahun.
Lantas sampai kapan fenomena suhu dingin tersebut akan berlangsung?
Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menjelaskan, daerah yang mengalami suhu lebih dingin saat ini adalah daerah-daerah yang sudah memasuki musim kemarau.
Sebagian besar daerah tersebut berada di bagian selatan wilayah Indonesia, seperti:
- Sumatera bagian selatan
- Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, serta
- Sebagian Papua.
"Suhu dingin tersebut berkaitan dengan musim kemarau, yang kurang awan dan hujan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).
Baca juga: Kisah Penaklukan Pertama Everest, Gunung Tertinggi di Dunia
Penyebab munculnya suhu dingin
Lebih lanjut, Indra mengatakan pada periode musim kemarau di wilayah Indonesia bagian selatan tersebut sedang persisten embusan Angin Monsun Australia, yang membawa massa udara kering dan dingin.
Dampak yang dirasakan, imbuhnya yakni udara akan terasa panas di siang hari.
"Akan tetapi sangat dingin di malam hari," kata dia.
Baca juga: Ilmuwan Prediksi Gletser di Dunia Akan Mencair, Pertama di Puncak Jaya Papua
Penyebabnya yakni, karena air yang tersimpan di bawah permukaan tanah sedikit, pemanasan, dan penguapan maksimum yang terjadi pada siang hari.
Selain itu, awan yang sedikit atau langit yang cerah menyebabkan radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat dan lebih banyak dilepas langsung ke atmosfer level lebih tinggi.
Sehingga, lanjutnya, permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin, bahkan mencapai di bawah titik beku air.
Baca juga: Hujan di Saat Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?
Akhir musim kemarau
Fenomena suhu dingin tersebut diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau yakni akhir September hingga awal Oktober 2020 untuk di Pulau Jawa.
Sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa terjadi hingga November, karena di NTB dan NTT datangnya musim hujan lebih akhir daripada daerah lainnya.
Sementara itu, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menambahkan, dari pemantauan perkembangan musim kemarau yang dilakukan hingga 20 Juli 2020 atau dasarian kedua Juli ini diketahui dari 342 daerah ZOM (Zona Musim) di Indonesia sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau, seiring dominasinya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur-Tenggara.
Baca juga: Trending, Ini 10 Lokasi Wisata di Kawasan Dataran Tinggi Dieng
Daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau antara lain:
- Nusa Tenggara Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Bali
- Jawa Timur
- Sebagian besar Jawa Tengah
- Sebagian besar Jawa Barat
- Pesisir utara Banten
- DKI Jakarta
- Sumatera Selatan bagian timur
- Jambi bagian timur
- Sebagian besar Riau
- Sebagian besar Sumatera Utara
- Pesisir timur Aceh
- Kalimantan Tengah bagian selatan
- Kalimantan Timur bagian timur
- Kalimantan Selatan bagian utara
- Sulawesi Barat bagian selatan
- Pesisir selatan Sulawesi Selatan
- Sulawesi Utara bagian utara
- Maluku bagian barat
- Papua Barat bagian timur
- Papua bagian utara dan selatan
Baca juga: 20 Februari 1979, Letusan dan Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang
(Sumber: Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah, Mela Arnani | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.