Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Global 2 Agustus: 17,9 Juta Kasus Positif, WHO: Pandemi Akan Panjang

Baca di App
Lihat Foto
DOK. UNIVERSITY OF QUEENSLAND via ABC INDONESIA
Seorang peneliti di University of Queensland bekerja mengembangkan vaksin Covid-19 pada Maret 2020.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kasus infeksi virus corona di dunia masih terus menunjukkan angka peningkatan. 

Tercatat sampai dengan Minggu (2/8/2020) jumlah total kasus infeksi positif ada sebanyak 17.986.040 kasus.

Adapun jumlah kematian sebanyak 687.563 dan sembuh sebanyak 11.308.144 orang.

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbesar di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 4.760.394 kasus, 157.785 meninggal dunia, dan 2.354.666 sembuh
  2. Brasil: 2.707.877 kasus, 93.563 meninggal dunia, dan 1.884.051 sembuh
  3. India: 1.751.919 kasus, 37.403 meninggal dunia, dan 1.146.879 sembuh
  4. Rusia: 845.443 kasus, 14.058 meninggal dunia, dan 646.524 sembuh
  5. Afrika Selatan: 503.290 kasus, 8.153 meninggal dunia, dan 342.461 sembuh
  6. Meksiko: 424.637 kasus, 46.688 meninggal dunia, dan 278.618 sembuh
  7. Peru: 414.735 kasus, 19.217 meninggal dunia, dan 287.127 sembuh
  8. Cile: 357.658 kasus, 9.533 meninggal dunia, dan 330.507 sembuh
  9. Spanyol: 335.602 kasus, 28.445 meninggal dunia
  10. Iran: 306.752 kasus, 16.982 meninggal dunia, dan 265.830 sembuh

Baca juga: WHO: Orang Usia Muda Berisiko Saat Terpapar Virus Corona

Berikut beberapa update perkembangan seputar virus corona di seluruh dunia:

1. Israel

Ribuan orang turun ke jalan, memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada malam hari.

Mereka menuntut agar Benjamin mengundurkan diri atas tuduhan korupsi dan munculnya kembali kasus virus corona di Israel.

Protes tersebut terjadi di sejumlah persimpangan dan jembatan.

Aksi protes utama berlangsung di luar kediaman resmi perdana menteri di Yerusalem.

2. WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pandemi virus corona kemungkinan akan panjang.

Hal tersebut disampaikan saat rapat untuk mengevaluasi situasi selama enam bulan sejak alarm peringatan internasional dibunyikan.

Komite Darurat WHO menyoroti panjangnya durasi pandemi Covid-19 saat bertemu Jumat (31/7/2020).

Mereka juga memperingatkan adanya risiko kelelahan respons terkait munculnya tekanan sosial-ekonomi.

Baca juga: [POPULER TREN] 10 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia | Cara Daftar Ulang SKB CPNS

3. Rusia

Rusia sedang bersiap untuk memulai kampanye vaksinasi massal untuk melawan virus corona pada Bulan Oktober.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Kesehatan Mikhail Murashko pada Sabtu (1/8/2020).

Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa minggu ini vaksin potensial pertama Rusia yang dikembangkan oleh fasilitas penelitian negara akan mendapat persetujuan peraturan lokal pada Agustus.

Kemudian selanjutnya vaksi akan diberikan kepada petugas kesehatan segera setelahnya.

4. India

India mencatat lompatan terbesar kasus baru dalam 24 jam terakhir yakni sebanyak 57.118 kasus baru.

Sehingga kasus virus corona di negara itu hampir mencapai 1,7 juta.

Kementerian Kesehatan India pada Sabtu (1/8/2020) juga melaporkan adanya 764 kematian sehingga total ada 36.511 kematian akibat virus corona di India.

Meski demikian India telah mencatatkan kasus sembuh yang juga mencapai angka 1 juta.

Baca juga: Melebihi Batas WHO, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia 12,3 Persen, Apa Dampaknya?

5. Google

Google Alphabet Inc mengatakan bahwa dari 20 negara bagian di AS sebanyak 45 persen populasinya tengah menggunakan aplikasi kontak pelacakan yang dikembangkan Google dan Apple Inc.

Perusahaan juga mengatakan otoritas kesehatan masyarakat di 16 negara di luar AS, penggunanya juga telah naik dari sebelumnya.

Pengguna tersebut termasuk yang berasal dari Austria, Brasil, Kanada Kroasia, Denmark, Jerman, Gibraltar, Italia, Irlandia, Jepang, Latvia, Irlandia Utara, Polandia, Arab Saudi, Swiss dan Uruguay.

Dengan teknologi Apple-Google ini, memungkinkan pengguna aplikasi melacak pertemuan dengan orang lain melalui sinyal bluetooth dan memberi tahu kontak secara anonim jika kemudian terinfeksi virus.

Sistem aplikasi ini memungkinkan pelacakan terhubung antar negara dan pencatatan kontak terus berlanjut meski pengguna melintasi perbatasan.

Baca juga: Ini Rencana Cadangan jika Tidak Ada Vaksin Corona Tahun Depan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi