Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Terbaru IDI: 72 Dokter Meninggal Dunia karena Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Kabar duka kembali datang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Hingga hari ini, Sabtu (1/8/2020), data Pengurus Besar IDI menyebutkan, ada 72 dokter yang meninggal akibat Covid-19.

Hal itu disampaikan Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).

“Informasi yang diterima PB IDI setidaknya ada 72 dokter yang dilaporkan meninggal dunia karena positif Covid-19 dan PDP Covid-19,” ujar Halik. 

Ia mengatakan, dalam sepekan terakhir jumlah dokter yang meninggal dunia karena infeksi virus corona berjumlah 4 orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keempat dokter merupakan anggota IDI Denpasar, IDI Blitar, IDI Langkat, dan IDI Medan. 

Halik menyebutkan, rata-rata dokter yang meninggal masih berusia produktif kisaran 28 tahun hingga 34 tahun.

“Umumnya memiliki komorbid, ada juga yang tidak punya komorbid sama sekali,” ujar Halik.

Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter

Pandemi virus corona belum terkendali

Dengan semakin meningkatnya kasus dan korban meninggal dunia, IDI mengingatkan bahwa ancaman virus corona masih tinggi.

Pandemi belum terkendali.  

“Pemerintah agar tetap berfokus pada agenda pemulihan kesehatan masyarakat melalui kebijakan dan strategi yang sudah terbukti berhasil untuk mengendalikan penularan corona di masyarakat. Mengoptimalkan upaya testing, tracing, isolasi, dan pemulihan di setiap daerah,” kata Halik.

Menurut dia, tingginya angka kematian kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi pada sistem kesehatan dan upaya penanganan pandemi.

Ia juga mengimbau agar semua pihak bahu membahu memutus mata rantai penularan Covid-19 hingga ke tinkat RT/RW.

Pencegahan dan mitigasi terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian Covid-19, menurut Halik, harus dilakukan dari hulu ke hilir.

Caranya yaitu mencegah penularan di tengah masyarakat, mencegah adanya klaster penularan baru, termasuk di fasilitas kesehatan.

“Sekali lagi dalam memutus rantai penularan Covid-19 masyarakatlah yang menjadi garda terdepan sedangkan petugas kesehatan adalah benteng terakhir,” kata Halik.

Baca juga: 14 Dokter Meninggal dalam Sepekan, Kenapa Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi