Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Ngiler Saat Tidur?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi ngiler saat tidur
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Setelah tidur semalaman, tidak jarang kita bangun dan mendapati bantal atau seprai tempat tidur kita basah oleh iler.

Iler adalah kelebihan liur yang keluar dari mulut. Hal ini terjadi karena saat malam refleks tubuh manusia untuk menelan berkurang, sehingga liur bisa mengumpul dan sebagian keluar dari mulut.

Istilah medis untuk ngiler yang berlebihan adalah sialorrhea dan hypersalivation.

Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Healthline, Minggu (2/8/2020) meski ngiler saat tidur adalah sesuatu yang cukup wajar, namun hal itu bisa juga menjadi gejala dari gangguan tidur, kondisi neurologis, dan kondisi kesehatan lainnya.

Ngiler berlebihan bisa terjadi setelah seseorang mengalami stroke, cerebral palsy, atau juga multiple sclerosis.

Berikut adalah beberapa penyebab mengapa seseorang bisa ngiler saat tidur:

Posisi tidur

Penyebab ngiler yang paling umum ternyata masih berhubungan dengan pengaruh gravitasi, yakni posisi tidur.

Ketika seseorang tidur, posisinya memengaruhi pengumpulan liur dalam mulut.

Orang-orang yang tidur menyamping atau tengkurap, lebih sering ngiler ketika tidur. Terutama, bila mereka bernapas melalui mulut atau memiliki saluran sinus yang sempit.

Hal ini menyebabkan liur mengumpul dan keluar dari celah bibir ketika mulut terbuka untuk bernapas.

Baca juga: Mengenal Sindrom Putri Tidur atau Sleeping Beauty Syndrome

Sinus tersumbat

Jika seseorang mengalami hidung tersumbat karena pilek atau infeksi, mereka mungkin akan mendapati produksi air liur mereka lebih banyak dari biasanya.

Sementara itu, jika seseorang sering mengalami radang, penyumbatan saluran sinus, atau sinus yang lebih sempit dari orang lain, mereka mungkin ngiler setiap tidur.

Hal ini disebabkan sinus yang tersumbat membuat seseorang lebih mungkin bernapas melalui mulut saat tidur, dan "pernapasan mulut" menyebabkan lebih banyak air liur keluar dari mulut.

Baca juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala Kok Bisa Sebabkan Pilek?

GERD

Gastrointestinal reflex disorder (GERD) adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika isi perut naik kembali ke kerongkongan, dan merusak lapisan kerongkongan.

GERD dapat menyebabkan disfagia (kesulitan menelan) dan membuat seseorang merasa ada benjolan di tenggorokan.

Hal ini kemudian menyebabkan produksi liur berlebih pada sebagian orang.

Baca juga: Viral Info Ashraf Sinclair Meninggal karena GERD, Ini Penjelasan Dokter

Efek samping obat

Beberapa obat membuat seseorang lebih sering ngiler.

Obat antipsikotik, terutama clozapine, dan obat yang digunakan untuk mengobati alzheimer telah terbukti menyebabkan produksi liur yang berlebih.

Beberapa jenis antibiotik juga diketahui dapat menyebabkan efek serupa.

Baca juga: 3 Fakta Seputar Penggunaan Antibiotik yang Harus Anda Ketahui

Gangguan menelan

Disfagia adalah istilah untuk kondisi yang mengakibatkan kesulitan menelan.

Jika seseorang mengeluarkan air liur berlebih, bisa jadi hal itu merupakan gejala awal disfagia.

Multiple schlerosis, Parkinson, distrofi otot, dan beberapa jenis kanker dapat menyebabkan disfagia.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan seseorang kesulitan menelan liur.

Baca juga: Saat Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Utama di AS Kalahkan Jantung...

Sleep apnea

Ketika seseorang menderita sleep apnea, tidur mereka terganggu karena tubuh mereka sesekali berhenti bernapas pada malam hari.

Air liur bisa menjadi faktor risiko pada sleep apnea.

Kondisi ini bisa menjadi sangat serius dan harus mendapatkan diagnosis yang tepat.

Jika seseorang sering ngiler di malam hari, penting untuk memerhatikan apakah ada tanda-tanda sleep apnea lainnya, seperti:

  • Mendengkur keras
  • Bangun dengan perasaan terkejut atau kehabisan napas di malam hari
  • Sulit berkonsentrasi pada siang hari
  • Mengantuk saat bangun tidur
  • Sakit tenggorokan atau mulut kering saat bangun tidur

Jika seseorang sering ngiler dan ada satu atau lebih dari gejala-gejala di atas, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Radang Tenggorokan? Kenali Jenis dan Cara Mengatasinya

Sering terjadi saat lelah

Selain penyebab-penyebab di atas, ngiler juga sering dihubungkan dengan kelelahan. Namun, benarkah demikian?

Seperti diberitakan Kompas.com (21/4/2019) sebenarnya, kelelahan tidak bisa disebut jadi penyebab langsung ngiler saat tidur.

Lagi-lagi, ngiler saat tidur adalah hal yang umum terjadi, bahkan pada orang yang tidak kelelahan sekali pun.

Baca juga: Sering Susah Tidur, Ini 5 Tips Tidur Berkualitas

Namun, orang yang kelelahan lebih sering mengalami hal ini. Pasalnya, kelelahan bisa menandakan bahwa seseorang sedang stres, depresi, atau bahkan akibat kekurangan tidur selama ini.

Nyatanya, berbagai kondisi tersebut yang memicu ngiler saat tidur.

Beberapa ahli juga mengatakan bahwa jika kelelahan bisa disebabkan oleh kondisi yang disebut dengan teror tidur.

Salah satu gejala teror tidur adalah ngiler saat tidur.

Baca juga: Sibuk Bekerja, Ini Cara Deep Sleep atau Tidur Berkualitas dan Nyenyak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi