Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 96 Tahun, Pejuang PD II Lulus Diploma di Tengah Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/GUGLIELMO MANGIAPANE
Giuseppe Paterno, pria berusia 96 tahun yang lulus dari Diploma di tengah pandemi Covid-19
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mengenyam pendidikan tinggi dan tumbuh sebagai seorang yang berpendidikan menjadi impian banyak orang di dunia.

Namun sayang, kondisi masing-masing orang tidak sama, tidak semua dari kita beruntung mengenyam pendidikan tinggi.

Hal yang sama dirasakan oleh Giuseppe Paterno.

Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laki-laki yang hampir berusia satu abad ini baru saja menyelesaikan pendidikan tingginya pada usia 96 tahun yang membuatnya dinobatkan menjadi siswa lulusan tertua di Italia.

Dikutip dari Reuters, kisah hidup Paterno sudah melalui banyak hal bersejarah. Ia pernah menjadi pasukan saat Perang Dunia II meletup dan belum lama ini lulus pendidikan tinggi dalam usia senjanya di tengah pandemi Covid-19.

Pada Rabu (29/7/2020), Paterno menerima ijazah atas pendidikan diploma yang telah dijalaninya dalam 3 tahun terakhir.

Baca juga: Di Balik Wisuda Drive-Thru UNS, dari Gunakan Mobil Listrik hingga Andong

Lulus dengan sangat memuaskan

Tidak hanya ijazah atau sertifikat pendidikan, Paterno juga dipakaikan Laural Wreath atau mahkota Laurel yang terbuat dari rangkaian ranting, daun, dan pita berwarna merah.

Mahkota itu biasa dipakaikan pada setiap siswa Italia yang lulus.

Paterno menjadi mahasiswa yang lulus pertama kali di kelasnya dengan hasil yang sangat memuaskan. Oleh karenanya, ia menerima ucapan selamat secara langsung dari kanselor universitas, Fabrizio Micari.

Hal yang perlu diingat, ujian akhir ini berhasil dilalui Paterno di tengah masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Ramai soal Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Ini Tanggapan Peneliti Mikrobiologi UGM

Mendaftar di jurusan Sejarah

Gemuruh tepuk tangan diberikan oleh keluarga, dosen, dan teman-teman wisudawan lain yang usianya 70 tahun lebih muda darinya atas hasil yang dicapai lelaki tua ini.

Ketika ditanya soal perasaannya yang akhirnya berhasil selesai pendidikan diploma di usia senja, Paterno memiliki jawabannya sendiri.

"Saya seorang yang normal, seperti lainnya, meskipun secara usia saya telah melalui banyak hal, tapi saya belum pernah merasakan hal ini (lulus pendidikan tinggi)," kata dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Novel Harry Potter and the Deathly Hallows Dirilis

Di usianya yang menginjak 90 tahunan, ia mendaftar kuliah di jurusan Sejarah dan Filsafat University od Palermo.

"Saya katakan 'ini waktunya, sekarang atau tidak akan pernah terjadi' dan di tahun 2017 saya memutuskan untuk mendaftar," sebutnya.

"Saya memahami itu sebenarnya terlambat untuk mendapatkan gelar diploma, tapi saya berkata pada diri sendiri 'mari kita lihat apakah saya bisa melakukannya'," lanjut dia.

Baca juga: Daftar 19 Aplikasi Berbahaya bagi Pengguna Android

Menghindari google

Sebagai seorang mahasiswa, Paterno mengerjakan tugas-tugas kuliah menggunakan mesin ketik manual yang diberikan oleh ibundanya saat dia pensiun dari perkeretaapian di tahun 1984.

Dia begitu menghindari Google demi menekuni buku-buku fisik. Sebagai mahasiswa, ia pun tidak pernah pulang larut malam hanya untuk mengikuti pesta-pesta teman seangkatannya yang rata-rata berusia 20 tahunan.

"Anda adalah contoh bagi mahasiswa yang lebih muda," kata seorang profesor sosiologi, Francesca Rizzuto pada Paterno sesaat ia dinyatakan lulus sidang di Juni kemarin.

Baca juga: Berikut 4 Aplikasi untuk Belajar Bahasa Saat Terjebak di Rumah

Di akhir masa kuliahnya, Paterno mengaku sedikit kesulitan karena perkuliahan dilakukan dengan panggilan video dan tidak lagi di ruang kelas, karena adanya penguncian akibat Covid-19.

Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya, karena ia pernah melalui hal yang lebih berat dari pandemi ini, yaitu perang dunia dan banyak hal lain dalam 96 tahun hidupnya.

"Yang menguatkan adalah teman-teman saya, semua dari mereka yang masih hidup saat ini membuat tantangan yang ada jadi tidak terlalu menakutkan," ujarnya.

Baca juga: Iran, Amerika Serikat, dan Potensi Perang Dunia Ketiga...


Masa kecil Paterno ada di dalam kungkungan kemiskinan, ia tinggal dalam keluarga yang kekurangan di daerah Sicily.

Sesungguhnya, ia gemar membaca buku dan ia pun tumbuh bersama buku-bukunya.

Namun, Paterno kecil tidak pernah memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Dulu, ia hanya menerima pendidikan dasar sebagai seorang anak.

Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti

Selanjutnya, ia bergabung dengan angkatan laut dan ikut dalam Perang Dunia II sebelum akhirnya memutuskan bekerja di bidang perkeretaapian saat menikah dan dikaruniai dua orang anak.

Dalam masyarakat pasca-perang yang berfokus pada pembangunan kembali berbagai aspek kehidupan, bekerja dan keluarga adalah prioritas utama.

Tapi Paterno ingin melanjutkan sekolah hingga akhirnya ia berhasil lulus dari SMA di usianya yang ke-31.

Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...

Meski sudah cukup lama terlambat, ia tetap menyimpan keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Ilmu pengetahuan itu layaknya koper yang bisa saya bawa kemana pun, pendidikan itu harta karun," kata dia.

Saat ditanya apa rencananya ke depan, Paterno menyebut masih ingin berbuat sesuatu, dia belum ingin berhenti di titik ini.

"Projek saya ke depannya adalah mengabdikan diri untuk menulis. Saya ingin membuka kembali tulisan-tulisan yang saya tidak memiliki kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut (karena usia)," ujar Paterno.

Baca juga: Mengenang Perjalanan Hidup Pramoedya Ananta Toer...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi