Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Alzheimer, Gejala dan Perawatannya...

Baca di App
Lihat Foto
Manusia daat mengontrol kenangan dan pemikiran dalam otak.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Alzheimer merupakan jenis demensia yang memengaruhi daya ingat, pemikiran, dan perilaku. Gejala akhirnya tumbuh cukup parah sehingga dapat menganggu tugas sehari-hari.

Melansir alz.org, penyakit alzheimer menyumbang 60-80 persen dari kasus demensia. Alzheimer bukanlah bagian normal dari penuaan.

Faktor risiko terbesar yang diketahui yaitu bertambahnya usia, dan mayoritas orang dengan alzheimer berusia 65 tahun atau lebih tua. Meski begitu, alzheimer bukan hanya penyakit usia tua.

Sekitar 200.000 orang Amerika di bawah usia 65 memiliki penyakit alzheimer onset yang lebih muda, juga dikenal sebagai alzheimer onset dini.

Alzheimer memburuk dari waktu ke waktu. Ini adalah penyakit progresif, di mana gejala demensia secara bertahap memburuk selama beberapa tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada tahap awal, kehilangan ingatan merupakan sesuatu yang ringan, tapi dengan alzheimer tahap akhir, seseorang kehilangan kemampuan untuk melakukan percakapan dan menanggapi lingkungan mereka.

Alzheimer penyebab kematian nomor enam di Amerika Serikat. Rata-rata, seseorang dengan penyakit ini hidup empat hingga delapan tahun setelah didiagnosis, namun dapat hidup selama 20 tahun, tergantung pada faktor-faktor lain.

Baca juga: Mengenal Penyakit Pneumonia dan Faktor Risikonya...

Penyembuhan

Alzheimer belum memiliki penyembuhan saat ini, namun perawatan untuk gejala tersedia dan penelitian terus berlanjut.

Meskipun perawatan alzheimer saat ini tidak dapat menghentikan perkembangan penyakit, namun dapat memperlambat memburuknya gejala demensia dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang menderita alzheimer dan orang yang mengasuhnya.

Saat ini, ada upaya di seluruh dunia yang sedang berjalan untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mengobati penyakit, menunda serangannya, dan mencegahnya berkembang.

Gejala

Gejala awal paling umum dari penyakit ini adalah kesulitan mengingat informasi yang baru dipelajari. Sama seperti bagian tubuh lainnya, otak berubah seiring bertambahnya usia.

Sebagian besar dari penderita akhirnya melihat beberapa pemikiran yang melambat dan masalah yang kadang terjadi dengan mengingat hal-hal tertentu.

Namun, kehilangan ingatan yang serius, kebingungan, dan perubahan besar lainnya dalam cara pikiran kita bekerja mungkin merupakan tanda bahwa sel-sel otak gagal.

Saat alzheimer berkembang, hal ini menyebabkan gejala yang semakin parah.

Termasuk disorientasi, suasana hati dan perubahan perilaku, memperdalam kebingungan tentang suatu peristiwa, waktu dan tempat.

Juga kecurigaan yang tidak berdasar tentang keluarga, teman, dan pengasuh profesional, serta kehilangan ingatan yang lebih serius, kesulitan berbicara, menelan, dan berjalan.

Baca juga: Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya

Orang yang kehilangan memori atau mempunyai tanda-tanda alzheimer lainnya mungkin merasa sulit untuk mengenali bahwa mereka memiliki masalah. Meski begitu, tanda-tanda demensia mungkin lebih jelas bagi anggota keluarga atau teman.

Siapa pun yang mengalami gejala seperti demensia harus mengunjungi dokter sesegera mungkin.

Diagnosis dini dan metode intervensi meningkat secara dramatis, dan pilihan pengobatan serta sumber dukungan dapat meningkatkan kualitas hidup.

Alzheimer dan otak

Perubahan mikroskopis di otak dimulai jauh sebelum tanda-tanda pertama dari kehilangan memori.

Otak memiliki 100 miliar sel saraf (neuron). Setiap sel saraf terhubung dengan banyak sel lain untuk membentuk jaringan komunikasi.

Kelompok sel saraf memiliki pekerjaan khusus. Beberapa terlibat dalam berpikir, belajar, dan mengingat. 

Untuk melakukan pekerjaan ini, sel-sel otak beroperasi seperti pabrik-pabrik kecil. Sel juga memproses dan menyimpan informasi dan berkomunikasi dengan sel lain. Menjaga semuanya berjalan, membutuhkan koordinasi dan sejumlah besar bahan bakar juga oksigen.

Para ilmuwan percaya penyakit alzheimer mencegah bagian-bagian dari pabrik sel bekerja dengan baik.

Mereka tidak yakin dari mana masalah dimulai. Tapi sama seperti pabrik asli, cadangan dan kerusakan dalam satu sistem menyebabkan masalah di bidang lain.

Ketika kerusakan menyebar, sel-sel kehilangan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaannya hingga akhirnya mati, menyebabkan perubahan yang tidak dapat diperbaiki di otak.

Baca juga: WHO Soroti Jumlah Tes, Positivity Rate, dan Kapasitas Rawat Inap RS di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi