Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Seseorang Bisa Tiba-tiba Sedih saat Musim Dingin?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa tiba-tiba sedih saat musim dingin? Jika iya, Anda tidak sendiri.

Pimpinan penasihat klinis di Beyond Blue, Dr Grant Blashki, mengatakan bahwa kondisi tersebut dapat menjadi penanda "winter blues".

"Sebagian kecil orang mengalaminya dan mempengaruhi perasaan dalam waktu yang lebih lama dan teratur, yang kita sebut sebagai seasonal affective disorder (SAD)," kata Dr Blashki sebagaimana dikutip ABC, Selasa (4/8/2020).

Apa itu SAD?

Direktur Pusat Kesehatan Mental di Swinburne University, Profesor Greg Murray menggambarkan SAD sebagai sebuah jenis depresi klinis dimana seseorang mengalami "episode depresif berulang" saat musim dingin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun lebih umum terjadi di daerah beriklim dingin seperti belahan bumi utara, kondisi ini juga dapat dialami oleh sejumlah orang di belahan bumi lain. 

Biasanya, kondisi tersebut dialami oleh orang-orang di negara yang memiliki empat musim.

Sementara, Profesor Ian Hickie, Co-Direktur Kesehatan dan Kebijakan Pusat Otak dan Pikiran University of Sidney, mengatakan bahwa kondisi yang dialami sejumlah orang tersebut merupakan "kondisi mirip hibernasi".

"Kondisi tersebut mungkin adalah kondisi yang sama dengan beruang dan hewan lain saat melakukan hibernasi," ujarnya.

Saat fase ini terjadi, dihasilkan energi yang rendah dan perasaan yang tidak enak hingga musim semi tiba.

Ada beberapa gejala yang ditunjukkan saat seseorang mengalami SAD. Misalnya, lesu di pagi hari, sulit tidur, suasana hati menjadi tertekan, mudah marah, atau mudah tersinggung.

Baca juga: Sampai Kapan Suhu Dingin Dirasakan di Sejumlah Daerah Indonesia?

Apa penyebab SAD?

"Harus ada lebih banyak penelitian yang dilakukan soal SAD, tetapi teori yang paling didukung adalah bahwa penurunan paparan sinar matahari adalah penyebab utama," ungkap Dr Blashki.

Menurut Profesor Hickie, ada pengatur jam tubuh di belakang mata yang disebut sebagai suprachiasmatic nucleus atau SCN.

"Sat itu (SCN) merespons sinyal cahaya melalui mata dan itulah yang mengatur jam tubuh Anda," jelasnya.

Gangguan pada jam tubuh, dalam hal ini, yang disebabkan oleh perubahan jumlah cahaya yang mencapai SCN dapat menjadi penyebab perubahan suasana hati.

Perubahan jam tubuh ini pun menjelaskan timbulnya gangguan depresi seperti SAD yang dialami sebagian orang.

Kapan perasaan sedih berubah menjadi SAD?

Menurut Profesor Murray, perubahan rasa sedih biasa menjadi SAD bergantung pada 'keparahan dan dampak fungsional'.

"Ada hubungannya dengan seberapa besar ini berdampak pada hidup Anda," kata dia.

Jadi, melihat dampak fungsional dari perubahan suasana hati ini adalah cara untuk membedakan perasaan sedih biasa dengan depresi klinis. 

"Saya selalu mendorong orang-orang untuk bertanya pada diri sendiri, seperti apakah mereka dapat mengatasi masalah ini dan apakah dapat menyebabkan tekanan yang signifikan bagi mereka atau tidak," jelas Profesor Murray.

Menurut American Psychiatric Association, orang dengan SAD mengalami perubahan suasana hati dan gejala yang mirip dengan depresi.

Baca juga: Trending, Ini 10 Lokasi Wisata di Kawasan Dataran Tinggi Dieng

Bagaimana cara melawan SAD?

Berikut adalah sejumlah hal yang dapat Anda lakukan untuk melawan SAD:

Pergi ke luar rumah 

Meskipun cuaca dingin, Anda dapat keluar dan berjalan setidaknya selama 10 menit dalam sehari. Cahaya matahari yang masuk ke otak melalui mata dapat memengaruhi sintesis serotonin dan dopamin.

Keduanya merupakan hormon yang berperan dalam menciptakan suasana hati.

Berolahraga

Pergi ke gym atau berolahraga juga dapat menjadi cara melawan SAD.

Latihan aerobik khususnya dapat merangsang endorfin dan membantu Anda untuk merasa lebih baik.

Mendekat ke jendela

Jika memungkinkan, Anda bisa mengatur meja kerja lebih dekat ke jendela dan sinar matahari. Ini akan membantu Anda untuk mendapatkan cahaya alami yang mampu meningkatkan mood.

Berinteraksi

Seperti gangguan mood lainnya, dukungan dan dorongan dari orang lain dapat membantu meningkatkan semangat.

Mengubah pola pikir

Alih-alih takut dan selalu merasa sedih, Anda harus berpikir bahwa musim dingin ini adalah kesempatan untuk melakukan aktivitas baru. 

Anda bisa memanfaatkan waktu agar bisa mendapatkan waktu berkualitas di rumah bersama orang tersayang.

Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Tubuh Merasakan Suhu Dingin, Waspada Hipotermia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi