KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 18.683.575 (18,6 juta) kasus hingga Rabu (5/8/2020) pagi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 11.902.943 (11,9 juta) pasien telah sembuh, dan 703.135 orang meninggal dunia.
Baca juga: Saling Lempar Penjelasan Zona Hijau Surabaya...
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 6.077.497 dengan rincian 6.012.061 pasien dengan kondisi ringan dan 65.436 dalam kondisi serius.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
1. Amerika Serikat, 4.918.063 kasus, 160.272 orang meninggal, total sembuh 2.481.073.
2. Brasil, 2.808.076 kasus, 96.096 orang meninggal, total sembuh 1.970.767.
3. India, 1.906.613 kasus, 39.820 orang meninggal, total sembuh 1.281.660.
4. Rusia, 861.423 kasus, 14.351 orang meninggal, total sembuh 661.471.
5. Afrika Selatan, 521.318 kasus, 8.884 orang meninggal, total sembuh 363.751.
6. Meksiko, 443.813 kasus, 48.012 orang meninggal, total sembuh 295.677.
7. Peru, 433.100 kasus, 19.811 orang meninggal, total sembuh 298.091.
8. Cile, 362.962 kasus, 9.745 orang meninggal, total sembuh 336.330.
9. Spanyol, 349.894 kasus dan 28.498 orang meninggal.
10. Kolombia, 334.979 kasus, 11.315 orang meninggal, total sembuh 180.258.
Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon dan Dugaan Sumber Penyebabnya...
Indonesia
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (4/8/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.922. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 115.056 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 1.813 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 72.050 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 86 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 5.388 orang.
Baca juga: Pro Kontra Zona Hijau Surabaya
Irlandia
Negara di Eropa, Irlandia, menunda pembukaan kembali bar setelah tingkat kasus Covid-19 melonjak dua kali lipat dalam seminggu ini.
Mengutip Al Jazeera, Rabu (5/8/2020), tak hanya menunda kembali pembukaan bar, Irlandia juga batal membuka penguncian yang telah dilakukan setidaknya tiga minggu ini.
Sementara itu, pembatasan perjalanan juga diperketat setelah kasus Covid-19 melonjak lebih dari dua kali lipat dalam seminggu.
"Saya tahu bahwa ini akan menjadi pukulan bagi pemilik bar, dan saya ingin mereka tahu bahwa saya memiliki simpati yang sangat besar terhadap penderitaan mereka. Virus ini menghilangkan kemampuan mereka untuk mencari nafkah, untuk menyediakan layanan utama di hati banyak orang," kata Perdana Menteri Michael Martin.
Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September
Turki
Masih dari sumber yang sama, kasus Covid-19 di Turki kembali menyentuh angka lebih dari 1.000 untuk pertama kalinya dalam tiga minggu.
Jumlah tersebut telah melampaui ambang kritis untuk kemungkinan dalam mempertimbangkan kembali aturan.
1.083 kasus Covid-19 baru mencerminkan kenaikan "parah" dalam beberapa hari terakhir.
Sekaligus, menimbulkan kekhawatiran ketika banyak orang Turki menghabiskan liburannya di tempat wisata domestik.
Hal-hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
Baca juga: Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, dari Disebut Hoaks hingga Pembodohan
Yunani
Yunani juga melaporkan 121 kasus Covid-19 baru sekaligus menjadi yang tertinggi dalam beberapa minggu terakhir.
Pihak berwenang melaporkan 121 kasus virus corona baru pada Selasa (4/8/2020), setelah kasus Covid-19 terbilang stabil selama 10 hari terakhir.
Kenaikan kasus pada Selasa itu menjadi yang tertinggi sejak 22 April 2020 lalu.
Sekaligus menjadikan jumlah kasus Covid-19 di negara itu menjadi 4.855 sejak dimualianya wabah pada akhir Februari.
Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?
Lebanon
Terjadi ledakan dengan skala besar yang mengguncang Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) di tengah pandemi Covid-19 yang melanda negara tersebut.
Pihak berwenang Libanon mengatakan sedikitnya 78 orang tewas dan sekitar 3.700 lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan tersebut.
Mengenai penyebab ledakan, belum diketahui secara pasti.
Namun, para pejabat menghubungkan ledakan itu dengan sekitar 2.700 ton amonium nitrat yang disita dan disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun.
Berdasarkan data Worldometers, hingga berita ini diturunkan, jumlah kasus Covid-19 di Lebanon sebanyak 5.062 kasus.
Ada 1.837 pasien yang telah sembuh, dan 65 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Heboh soal Ledakan di Beirut, Lebanon, di Manakah Persis Beirut dan Seperti Apa Kotanya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.