Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 17 Tahun Ledakan Bom JW Marriott Jakarta

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi bom
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 17 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 5 Agustus 2003, terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriott, Jakarta.

Diberitakan Harian Kompas, 6 Agustus 2003, ledakan di Marriott terjadi pada Selasa sekitar pukul 12.45 WIB.

Ledakan tersebut menewaskan 14 orang dan membuat 156 orang luka-luka, seperti dilansir Kompas.com, (17/7/2009).

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon dan Dugaan Sumber Penyebabnya...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para korban dilarikan ke RS MMC Kuningan, RS Medistra, RS Jakarta, RS Mintohardjo, dan RS Cipto Mangunkusumo.

Pemicu ledakan adalah sebuah telepon seluler yang ditemukan di TKP.

Ledakan itu berasal dari mobil Toyota Kijang bernomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai Asmar Latin Sani.

Baca juga: Ledakan di Lebanon Akibatkan 73 Orang Tewas, #Beirut dan #PrayforBeirut Trending di Twitter

Langit restoran berjatuhan

Salah satu saksi mata, Manajer Restoran Sailendra (restoran di Hotel JW Marriott) Hendri melukiskan ledakan itu saat terbaring di ruang UGD RS Jakarta.

"Ledakannya keras sekali dan tampak seperti bola api. Begitu terdengar ledakan, langit-langit restoran berjatuhan. Lampu-lampu jatuh dan pecah," tuturnya.

Saat terjadi ledakan, Hendri berada di restoran itu. Jumlah pengunjung diperkirakan 200 orang.

Baca juga: Heboh soal Ledakan di Beirut, Lebanon, di Manakah Persis Beirut dan Seperti Apa Kotanya?

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) datang meninjau lokasi setelah kejadian.

"Pemerintah menyampaikan belasungkawa terhadap para korban yang tidak berdosa. Mungkin terorisnya tertawa sekarang, tapi bangsa Indonesia yang harus membayar mahal semua ini," kata Yudhoyono, yang matanya terlihat memerah menahan emosi.

Dalam catatan Kompas ledakan bom itu adalah ledakan kelima selama 2003.

Baca juga: Ramai soal Bom Bunuh Diri di Medan, Ini Rentetan Aksi Teror dengan Target Polisi

Empat ledakan bom sebelumnya terjadi di lobi Wisma Bhayangkara, di belakang Gedung PBB, Bandara Soekarno-Hatta, dan halaman Gedung MPR/DPR.

Sejak terjadi ledakan bom yang berulang-ulang di DKI Jakarta dan sekitarnya, ledakan bom kali ini termasuk yang paling dahsyat.

Baca juga: Mengenang Aktor Didi Petet, dari Perjalanan Karier hingga Seni Teaternya...

Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar mengatakan ledakan bom yang terjadi di depan lobi Hotel JW Marriott itu mirip dengan ledakan bom di Bali.

"Di TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan rangka mobil Toyota Kijang, mesin yang terlempar, radiator, dan bagian setir yang terlempar. Mirip bom Bali, yaitu bom meledak bersama mobil. Ini bom mobil," kata dia.

Menurut Da'i Bachtiar, tidak tertutup kemungkinan ledakan bom di Marriott itu ada hubungannya dengan jaringan yang tertangkap di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali II, 23 Orang Meninggal

Pelaku bom

Polisi akhirnya menetapkan pelaku bom JW Marriott adalah Asmar Latin Sani. Dia ikut terbunuh dalam peristiwa itu.

Dia ditemukan dalam kondisi tubuhnya telah terpisah-pisah. Sejumlah saksi mengenalinya dari kepala (wajah) nya.

Diberitakan Harian Kompas, Selasa (12/8/2003), penyidik Polri memastikan kepala tanpa tubuh itu adalah Asmar.

"Asmar sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Dia tersangka dalam berbagai kasus peledakan bom di Jakarta," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Brigjen (Pol) Nanan Sukarna.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 5 Agustus: 18,6 Juta Orang Terinfeksi | Ledakan Guncang Lebanon di Tengah Pandemi Corona

Asmar adalah saksi kunci kasus berbagai peledakan bom di Indonesia.

Dikutip Harian Kompas, Kamis (7/8/2003), Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Erwin Mappaseng mengatakan bom diledakkan dengan telepon seluler.

Ponsel itu ditemukan di lokasi kejadian, tepatnya di jok tengah mobil Toyota Kijang nomor B 7462 ZN.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Basyir Achmad Barmawi dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prasetyo mengungkapkan kawasan Kuningan merupakan salah satu dari 56 sasaran bom oleh Jemaah Islamiyah (JI).

Hal itu seperti yang tercantum dalam dokumen JI yang ditemukan di Semarang beberapa waktu lalu. Di dokumen terdapat beberapa nama lokasi strategis seperti kawasan Kuningan dan Sudirman, tapi tak menyebut Hotel JW Marriott secara khusus.

Menurut Mappaseng, bom yang meledak di Hotel JW Marriott terbuat dari gabungan bahan-bahan low explosive berupa bubuk hitam dan high explosive yang terdiri atas unsur trinitrotoluene (TNT) dan RDX.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi