Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ledakan di Beirut, Lebanon

Baca di App
Lihat Foto
Screengrab from YouTube
Tangkapan rekaman video memperlihatkan jamur raksasa terbentuk dalam ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Setidaknya 73 orang tewas dalam insiden tersebut dengan ribuan lainnya terluka.
Penulis: Jihad Akbar
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Ledakan besar yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) pukul 18.02 waktu setempat menyita perhatian dunia.

Sebagian Kota Beirut mengalami rusak parah dan korban jiwa pun berjatuhan dalam peristiwa dua ledakan tersebut.

Lokasi ledakan berada di kawasan pelabuhan, berdekatan dengan pusat kota Beirut. Dugaan sementara, ledakan bersumber dari gudang penyimpanan amonium nitrat.

Baca juga: Selain di Beirut, Berikut 4 Kasus Ledakan Besar yang Disebabkan Amonium Nitrat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sejumlah fakta terkait ledakan di Beirut:

Video ledakan

Video ledakan di Beirut tersebar luas di media sosial. Dalam ledakan pertama tampak asap putih pekat membumbung tinggi di kawasan pelabuhan.

Selanjutnya, ledakan kedua terlihat mengeluarkan asap berwarna oranye membubung ke langit.

Gelombang kejut mirip tornado pun seakan menyapu Kota Beirut.

Dikutip dari CNN, Selasa (4/8/2020), menurut saksi mata, rumah sejauh 10 kilometer ikut mengalami dampak kerusakan.

Pemerintah Lebanon belum mengeluarkan data resmi berapa bangunan yang rusak akibat ledakan di Beirut.

Jumlah korban, 1 WNI terluka

Peristiwa ledakan di Kota Beirut tersebut sedikitnya telah menewaskan 73 orang.

Dilansir AFP, Selasa (4/8/2020), Kementerian Kesehatan Lebanon juga melaporkan ada sebanyak 3.700 orang terluka di seantero ibu kota.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan ada seorang warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka ringan akibat ledakan di Beirut.

"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik," demikian keterangan tertulis resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu (5/8/2020) pagi.

Baca juga: Ledakan di Beirut Lebanon Disebut Mirip Peristiwa Bom Hiroshima

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Libya Hajriyanto Thohari mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap WNI yang terluka tersebut.

"Satu WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman," kata Hajriyanto, dalam keterangan tertulis, Rabu pagi.

Hajriyanto mengungkapkan, berdasarkan catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI yang bermukim di Lebanon. Rinciannya adalah 1.234 orang Kontingen Garuda dan 213 orang merupakan WNI sipil, termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

Dugaan sumber ledakan

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menduga ledakan di Kota Beirut bermula dari gudang penyimpanan pupuk di kawasan pelabuhan.

Dilansir AFP, Selasa (4/8/2020), ia mengungkapkan setidaknya ada sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan selama bertahun-tahun di dalam gudang tersebut.

"Memicu bencana alam dalam setiap arti," kata Diab.

Diab menegaskan segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas ledakan di Beirut.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," tegasnya.

Baca juga: [VIDEO] Detik-detik Ledakan di Beirut, Lebanon

Sejumlah negara siap bantu Lebanon

Sejumlah negara pun dengan cepat merespons peristiwa yang menimpa Kota Beirut, Lebanon, dengan menawarkan bantuan.

Di antaranya adalah Perancis, Inggris, Yunani, Siprus, dan Turki.

Bahkan, negara yang sedang berperang dengan Lebanon, yakni Israel, turut menawarkan bantuan kemanusiaan atas ledakan yang terjadi di Beirut.

Dilansir AFP, Rabu (5/8/2020), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional Israel untuk mengontak utusan PBB Timur Tengah Nickolay Mladenov.

Isi pesan tersebut adalah untuk menjelaskan bagaimana Israel dapat membantu Lebanon lebih lanjut atas insiden ledakan di Beirut

Baca juga: Pemerintah Sampaikan Belasungkawa atas Ledakan Besar di Beirut

#Beirut jadi trending

Ledakan besar yang terjadi di Beirut turut menarik perhatian para warganet.

Tanda pagar (tagar) #Beirut dan #PrayforBeirut memuncaki daftar topik paling banyak dibicarakan setidaknya hingga Rabu (5/8/2020) pagi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lebih dari 1,5 juta warganet membicarakan topik mengenai Beirut dengan menyertakan #Beirut.

Selanjutnya, postingan dengan disertai #PrayforBeirut pun diunggah oleh sedikitnya 103.000 warganet.

Deretan topik terpopuler juga tak luput dari kata Lebanon. Sedikitnya, 2,48 juta netizen mengunggah postingan dengan menyertakan kata Lebanon.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?

Sumber: Kompas.com (Rizal Setyo Nugroho, Rakhmat Nur Hakim, Sherly Puspita, Ardi Priyatno Utomo, Shintaloka Pradita Sicca, Dandy Bayu Bramasta /Editor: Bayu Galih, Rizal Setyo Nugroho, Sherly Puspita, Ardi Priyatno Utomo, Shintaloka Pradita Sicca, Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi