Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibandingkan Hiroshima, Ledakan di Lebanon Lebih Mirip dengan Halifax

Baca di App
Lihat Foto
George Grantham Bain/Library of Congress
Ledakan Halifax di Kanada 1917
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pada suatu pagi di musim gugur, tepatnya 6 Desember 1917, di tengah kecamuk Perang Dunia I, dua buah kapal bertabrakan di pelabuhan Halifax, Nova Scotia, Kanada.

Salah satu dari kedua kapal itu mengangkut amunisi. Benturan kedua kapal kemudian memicu serangkaian ledakan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat.

Bencana itu, diukur dengan skala kiloton, tercatat sebagai ledakan terbesar yang disebabkan manusia. Peristiwa yang dikenang sebagai Ledakan Halifax itu hanya bisa dikalahkan oleh bom atom, dalam hal kedahsyatan.

Akibat ledakan itu, Kanada mencatat 1.963 orang tewas, sementara 9.000 orang terluka dan 6.000 lainnya kehilangan tempat tinggal. Bangunan dalam radius 500 meter dari ledakan rata dengan tanah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Forbes, Rabu (5/8/2020) ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Belum bisa dipastikan barang apa saja yang tersimpan di gudang pelabuhan, hingga dapat mengakibatkan ledakan begitu dahsyat. 

Dugaan awal menyebut, ledakan disebabkan bahan pembuat pupuk, atau juga gandum.

Sementara itu, pernyataan resmi dari pihak keamanan Lebanon mengindikasikan bahwa ledakan disebabkan bahan yang mudah meledak yang disita dan disimpan di gudang.

Baca juga: Bagaimana Cara Amonium Nitrat dapat Menciptakan Ledakan di Beirut?

Bencana dahsyat

Gubernur Beirut Marwan Abboud, dilaporkan menyebut ledakan ini sebagai bencana nasional setara Hiroshima, kota tempat bom atom dijatuhkan di Jepang.

Perbandingan ini menjelaskan kedahsyatan bencana ini, namun juga mengaburkan penyebab pasti dari ledakan, dan awan berbentuk jamur yang muncul seusai ledakan.

Dalam pernyataan yang kurang tepat, Chris Palmer, penulis biografi pebasket Lamar Odom, mengeluarkan pernyataan sebagai berikut di Twitter.

"Demi Tuhan. Media Lebanon menyebut ini disebabkan pabrik kembang api. Tidak. Itu awan berbentuk jamur. Itu adalah bom atom," tulis Palmer

Cuitan itu disusul dengan cuitan serupa dari Palmer.

"Awan jamur terbentuk di luar pabrik. Tidak ada keraguan bahwa itu adalah bom atom. Itu adalah ledakan yang dipicu dengan sengaja. Jika kembang api meledak pada saat yang sama hasilnya tidak akan seperti itu. Ledakan pabrik kembang api tidak akan menghancurkan kaca jendela yang berjarak 10 mil jauhnya," tulis Palmer.

Belakangan Palmer telah menghapus cuitannya, tanpa penjelasan atau keterangan lebih lanjut.

Baca juga: Ini Instruksi Presiden Lebanon Pasca Ledakan Hebat di Beirut

Awan jamur

Awan jamur identik dengan ledakan nuklir, tetapi itu disebabkan awan jamur adalah fenomena yang muncul saat terjadi ledakan besar. Terlebih lagi, tidak ada ledakan nuklir dalam skala kecil.

Namun, masyarakat awam selalu mengaitkan fenomena awan jamur dengan ledakan bom atom.

"Sangat tidak tepat. Awan jamur terbentuk pada berbagai jenis ledakan, hanya saja mereka bertahan lebih lama pada ledakan besar. Anda bisa melihat warna dari ledakan itu (merah tua/jingga), artinya ledakan itu tidak cukup panas untuk disebut nuklir (yang selalu dimulai dengan warna putih/kuning)," kata Alex Wellerstein, sejarawan sains di Stevens Intitute of Technology.

Pada April 2013 silam, masyarakat menyaksikan terbentuknya awan jamur raksasa setelah peristiwa ledakan pabrik pupuk di West, Texas. Ledakan itu bukan ledakan nuklir, atau juga ledakan kilang minyak pada 2008 yang gambarnya banyak beredar di internet.

Kemudian pada Juni 2019, masyarakat kembali menyaksikan awan jamur muncul setelah kebakaran dan ledakan kilang minyak di Philadelphia.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Ini Analisis Pakar Penjinak Bom terkait Penyebabnya

"Berbeda dengan miskonsepsi yang kadung dipercaya, bentuk dari awan jamur tidak bergantung pada nuklir atau komponen termonuklir. Ledakan besar dari bahan kimia juga akan menghasilkan efek yang sama," kata David Dearborn, fisikawan di Lawrence Livermore National Laboratory, dalam wawancara dengan Scientific American pada 1999.

"Awan jamur terbentuk ketika ledakan menciptakan gelembung gas yang sangat panas. Dalam kasus ledakan nuklir, bom atom memancarkan ledakan x-ray, yang terionisasi dan memanaskan udara di sekitar, gelembung panas berisi gas itu dikenal sebagai bola api. Udara panas bersifat apung, sehingga ia naik dengan cepat dan mengembang. Awan yang naik kemudian menciptakan arus udara kuat ke atas dan membentuk bagian batang dari awan jamur," kata Dearborn menjelaskan.

Penyelidikan lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui bencana yang menimpa Beirut, meski tidak menutup kemungkinan bahwa amonium nitrat menjadi penyebabnya.

Sejauh ini, setidaknya dapat disimpulkan bahwa bencana itu tidak disebabkan oleh nuklir. Namun yang jelas, bencana itu adalah tragedi yang memilukan sama seperti Ledakan Halifax.

Baca juga: Amonium Nitrat dan Aksi Bom di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Forbes
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi