Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebanon Catatkan Kasus Harian Tertinggi Covid-19 di Tengah Musibah Ledakan

Baca di App
Lihat Foto
AFP/REMY GABALDA
Seorang pria memegang lilin dan sebuah kertas bertuliskan Solidaritas dengan Beyrouth pada acara solidaritas untuk tragedi ledakan besar di Beirut, Lebanon, yang digelar di Toulouse, Perancis, Rabu (5/8/2020). Ungkapan duka dan solidaritas mengalir dari berbagai penjuru dunia atas insiden ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020), yang menewaskan lebih dari seratus orang.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan 255 kasus baru virus corona pada Kamis (6/8/2020).

Angka itu menjadi rekor harian tertinggi di Lebanon, ketika rumah sakit sedang kewalahan dalam merawat korban ledakan di Pelabuhan Lebanon.

Mengutip Akhbaralaan, Jumat (7/8/2020), dengan tambahan 255 kasus itu, total angka kasus infeksi di Lebanon menjadi 5.672 kasus.

Dari angka itu, sebanyak 70 orang meninggal dunia. 

Pekan lalu, pihak berwenang mengumumkan penguncian sementara dalam dua tahap setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan kasus itu terkait dengan kedatangan warga negara Lebanon yang dievakuasi dari luar negeri, seiring pembukaan bandara awal bulan ini.

Tahap kedua dari penguncian seharusnya dimulai pada Kamis (6/8/2020), tetapi dibatalkan karena adanya ledakan di Beirut yang menewaskan 137 orang dan melukai ribuan orang lainnya.

Baca juga: [POPULER TREN] Perjalanan Amonium Nitrat hingga Ada di Beirut, Lebanon

Khawatir RS tidak bisa menangani pasien

Pihak berwenang pun mulai khawatir rumah sakit tak sanggup menampung pasien jika angka kasus infeksi terus meningkat.

Kondisi itu diperburuk dengan banyaknya tenaga medis yang kelelahan akibat virus corona serta krisis ekonomi yang memberi tekanan pada rumah sakit.

Satu dari dua rumah sakit Beirut yang sebelumnya dikhususkan untuk menangani pasien Covid-19 tak lagi beroperasi setelah ledakan.

Rumah sakit itu kini menampung korban ledakan yang jumlahnya mencapai ribuan orang.

Sekitar 300.000 warga Lebanon kehilangan tempat tinggal akibat ledakan yang dirasakan hingga radius 10 kilometer itu.

Pemerintah masih menyelidiki penyebab utama ledakaan itu. Dugaan kuat sementara adalah kelalaian yang mengakibatkan 2.750 ton amonium nitrat meledak.

Bahan kimia itu disebut telah tersimpan di salah satu gudang pelabuhan selama enam tahun.

Baca juga: Solidaritas Ledakan Beirut, Gedung di Israel Tampilkan Cahaya Lampu Berbentuk Bendera Lebanon

Kapal kargo yang memuat amonium nitrat diketahui tiba di Lebanon pada September 2013 silam.

Rhosus, nama kapal itu berdasarkan informasi dari situs pelacakan kapal, Fleetmon, berlayar dari Georgia menuju Mozambik.

Karena mengalami masalah teknis di laut, para pejabat Lebanon mencegah kapal itu berlayar. Kapal itu pun akhirnya ditinggalkan oleh pemilik dan para awak.

Selama berbulan-bulan, Lebanon mengalami krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah dan sangat membebani kehidupan warga.

Nilai tukar mata uang Lebanon pun terjun bebas dan membuat hampir setengah dari populasinya berada di bawah garis kemiskinan.

Menurut data statistik, jumlah pengangguran negara yang berbatasan dengan Suriah itu meningkat hingga lebih dari 35 persen.

Banyak pengamat memandang krisis kali ini disebabkan oleh korupsi yang merajalela selama beberapa dekade dan akumulasi utang negara.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Bencana di Antara Pusaran Krisis Ekonomi dan Politik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi