Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona pada Anak Muda Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Sejumlah pekerja menggunakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Klaster perkantoran penularan Covid-19 di Jakarta kini menjadi sorotan. Data resmi hingga Selasa (28/7/2020) kemarin, ada 440 karyawan di 68 perkantoran di Ibu Kota yang terinfeksi virus corona.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah kasus Covid-19 di kalangan anak muda selama lima bulan terakhir mengalami peningkatan.

Menurut WHO, 15 persen dari 6 juta kasus yang muncul pada periode akhir Februari hingga pertengahan Juni 2020 terjadi pada kelompok usia antara 15-24 tahun.

"Kami telah katakan sebelumnya, dan akan kami katakan lagi, orang-orang muda bukannya tidak rentan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Ia mengatakan, orang-orang muda bisa terjangkit, hingga berisiko meninggal dunia, dan menularkan virus kepada orang lain.

Para pakar kesehatan menilai, generasi muda cenderung memilih tidak mengenakan masker dan menerapkan jarak sosial.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, mereka selama ini kemungkinan besar tetap bekerja, bepergian untuk yang sifatnya rekreasi seperti mengunjungi bar atau berbelanja.

Baca juga: Update Virus Corona Dunia 7 Agustus: 19,2 Juta Kasus | Trump Sebut Vaksin Mungkin Tersedia Sebelum Pilpres

Dengan adanya peringatan WHO ini, apa yang harus dilakukan oleh orang muda? 

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, anak muda memang cenderung banyak yang abai terhadap protokol kesehatan.  

“Anak-anak muda ini, masih banyak yang abai. Nongkrong juga,” kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Ia mengingatkan, anak muda yang terinfeksi Covid-19 bisa memiliki risiko terhadap kualitas kesehatan jangka panjang meskipun mereka tanpa gejala.

“Perlu ada upaya inovatif untuk menyalurkan energi orang muda ini pada kegiatan outdoor yang positif dan aman,” kata Dicky.

Ia mencontohkan, misalnya dengan meningkatkan peran anak muda dalam ekonomi kreatif berbasis online.

Selain itu, menjadikan mereka sebagai agen perubahan dalam mengubah perilaku masyarakat agar mampu beradaptasi dalam situasi pandemi.

Baca juga: Filipina Alami Resesi di Tengah Lockdown Kedua Virus Corona

“Libatkan mereka untuk menjadi peyampai informasi ke kaum milenial. Kaum muda harus tahu potensi penularan Covid-19 yang mereka miliki beserta ancamannya,” ujar Dicky.

Dicky juga menyarankan agar sekolah dan kampus sebaiknya melakukan pembelajaran online hingga situasi benar-benar aman.

“Trennya membahayakan. Press release WHO minggu ini mengingatkan fakta bahwa proporsi usia muda menderita Covid-19 meningkat 3 kali lipat dalam 5 bulan terakhir,” terang dia.

Menurut Dicky, studi yang dipublikasikan di JAMA menyebutkan, penutupan sekolah sangat berkorelasi dengan penurunan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19.

“Mayoritas wilayah kita (meski zona hijau sekali pun) are NOT testing enough to reopen schools safely,” kata dia.

Oleh karena itu, pembukaan sekolah juga harus memastikan kondisi para siswa aman dan dalam kondisi sehat saat untuk kembali ke sekolah.

Baca juga: Facebook Hapus Unggahan Trump karena Dianggap Misinformasi soal Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi