Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Catatkan 100 Hari Tanpa Community Transmission Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona di Selandia Baru.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Selandia Baru pada Minggu (9/8/2020) melaporkan tak ada kasus baru Covid-19 dari community transmission dalam 100 hari terakhir.

Sebagai catatan, community transmission adalah klasifikasi dari WHO untuk menyebut kondisi sebagian besar kasus yang terkonfirmasi tidak bisa dilacak penularannya.

Melansir NZ Herald, Minggu (9/8/2020), Kementerian Kesehatan Selandia Baru menyebut tidak ada kasus baru pada laporannya hari ini.

Artinya, tidak tercatat adanya kasus harian baru Covid-19 selama empat hari berturut-turut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, berterima kasih kepada semua orang yang telah diperiksa.

"Mencapai 100 hari tanpa community transmission adalah sebuah batu loncatan yang signifikan," kata Bloomfield dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: 1.290 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19, 854 Orang Sembuh, Ini Rinciannya

Tidak berpuas diri

Namun, Bloomfield memperingatkan agar masyarakat Selandia Baru tidak segera berpuas diri dengan pencapaian ini.

"Kami telah melihat sendiri di luar negeri, betapa cepatnya virus dapat muncul kembali dan menyebar di tempat-tempat yang sebelumnya terkendali," ujar dia.

Bloomfield juga mengatakan bahwa mereka perlu bersiap untuk kemungkinan kembali munculnya kasus baru Covid-19 di Selandia Baru.

Sebagaimana diketahui, lonjakan kasus baru memang memang kembali terlihat di sejumlah wilayah di dunia, seperti Victoria, Hong Kong, dan Vietnam.

Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga mengatakan hal serupa. Meski menjadi pencapaian tersendiri, 100 hari tanpa community transmission bukan berarti terjadi penurunan risiko.

"Kita perlu waspada," kata Ardern.

Ardern mengatakan pemerintah telah menyiapkan rencana jika terjadi lonjakan kasus corona di Selandia Baru.

Di Selandia Baru sendiri, ada 23 kasus aktif Covid-19. Sementara, jumlah total kasus yang telah dikonfirmasi sejauh ini tetap di angka 1.219.

Adapun, rinciannya adalah 638 kasus impor, 454 kontak dengan kasus impor, 388 kasus lokal dengan sumber yang diketahui, dan 89 kasus lokal dengan sumber yang tidak diketahui. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Travel Bubble Australia-Selandia Baru Ditunda

Peningkatan jumlah tes harian

Hingga kini, pemeriksaan Covid-19 pada penduduk di Selandia Baru masih terus dilakukan.

Kemarin, Sabtu (8/8/2020), ada 4.249 tes yang dilakukan. Tecatat ada 542 orang kemudian diisolasi atau ditempatkan di fasilitas karantina.

Dengan demikian, total 494.481 pengujian telah dilakukan di Selandia Baru.

Peningkatan jumlah tes harian ini didukung oleh pusat-pusat pemeriksaan yang ada di wilayah negara tersebut.

Pada Jumat (7/8/2020), ada 133 orang yang menjalani swab selama 2 jam di New World, New Plymouth.

Sementara, kemarin ada 153 orang yang menjalani swab di Manurewa dan 326 orang di klinik di Christchurch.

Jumlah pengetesan yang tinggi dianggap sangat penting untuk benar-benar mengetahui ada tidaknya penularan di dalam masyarakat.

Baca juga: Jangan Terlalu Ekspektasi Tinggi pada Vaksin Virus Corona, Ini yang Harus Kita Lakukan

Protokol kesehatan

Pada Kamis (6/8/2020), Menteri Kesehatan Selandia Baru Chris Hipkins merekomendasikan seluruh rumah tangga menambah masker ke dalam peralatan darurat yang harus disiapkan.

"Masyarakat tidak perlu menggunakan masker pada level waspada 1, karena tidak ada bukti transmisi komunitas di Selandia Baru. Masker akan sangat berguna ketika Covid-19 ada di tengah suatu komunitas dan orang-orang berada di situasi dimana mereka berjarak dekat satu sama lain," kata pihak Kementerian.

Di awal minggu ini, Hipkins juga sempat memperingatkan, jika negara kembali ke level waspada 2, warga Selandia Baru akan diimbau untuk menggunakan masker saat pergi ke tempat yang tidak dapat menjaga jarak fisik. Misalnya, saat berada di transportasi publik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi