Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Sinabung: Statusnya Masih Siaga, Kamis Erupsi Tujuh Kali

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/SASTRAWAN GINTING
Warga memanen kentang dengan latar belakang Gunung Sinabung yang menyemburkan material vulkanik di Karo, Sumatera Utara, Senin (10/8/2020). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 7.460 meter di atas permukaan laut.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com – Gunung Sinabung yang terletak di wilayah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara pada Kamis (13/8/2020) hingga pukul 21.41 WIB mengalami erupsi sebanyak 7 kali.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kasbani menjelaskan, status Sinabung sejak 20 Mei 2019 berada pada level III (Siaga).

“Pada 13 Agustus 2020 hingga pukul 21.41 WIB terjadi 7 kali erupsi, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu intensitas sedang, setinggi maksimum 2.000 m dari atas puncak. Kolom erupsi bergerak ke arah timur, tenggara dan selatan,” ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Meletus, Erupsi Kelima pada Tahun Ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sinabung diketahui beberapa kali mengalami erupsi.

Seperti pada 8 Agustus silam sebanyak dua kali, dan pada 10 Agustus 2020 yang menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu hingga 5.000 meter dari atas puncak.

Kasbani menyebut selain aktivitas vulkanik, juga tercatat adanya peningkatan terkait dengan kegempaan.

Jenis gempa yang terjadi di Gunung Sinabung sejak 8-12 Agustus 2020 adalah 4 kali gempa letusan, 86 kali gempa embusan, 2 kali gempa tornillo, 15 kali gempa low frekuensi dan 99 kali gempa vulkanik dalam.

"Selain itu juga tiga kali gempa tektonik lokal, tujuh gempa tektonik jauh dan tremor menerus," katanya lagi.

Baca juga: Update Sinabung: Status Siaga, Aktivitas Vulkanik Belum Stabil

Migrasi magma

Dari analisis rekaman tremor yang terus menurus, hal itu menunjukkan migrasi magma masih terjadi dari kedalaman sampai permukaan.

"Rangkaian erupsi pada 13 Agustus 2020 dan karakter erupsinya menunjukkan ada potensi erupsi eksplosif yang menghasilkan awan panas letusan," papar dia.

Kasbani menyampaikan ancaman bahaya Gunung Sinabung saat ini adalah hujan abu lebat di sekitar puncak lereng Sinabung.

Baca juga: 5 Gunung Api yang Alami Erupsi pada 2020

Material abu juga dapat terbawa ke daerah yang lebih jauh dari puncak tergantung arah dan kecepatan angin.

“Aktivitas erupsi Gunung Sinabung masih terjadi, namun potensi bahaya arah sebaran produk erupsi dan luncuran awan panas masih dalam radius kawasan rawan bencana yang direkomendasikan,” kata dia.

Ia mengimbau agar masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk selatan-timur dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi