Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pramuka, Memahami Makna Praja Muda Karana...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Pramuka, Praja Muda Karana
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari Pramuka. Hari ini, Jumat (14/8/2020), kita memperingati Hari Pramuka.

Pramuka, gerakan kepanduan Indonesia itu menjadi salah satu kegiatan di lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Kegiatan-kegiatannya melatih kreativitas dan kedisiplinan. Pramuka atau Praja Muda Karana. Apa makna Praja Muda Karana?

Sebelum membahas itu, perlu diketahui bahwa gerakan kepanduan sudah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.  

Mengutip Harian Kompas, Rabu (14/8/1991), gerakan kepanduan saat itu dibawa oleh bangsa Belanda dan hanya berlaku untuk orang Belanda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski demikian, para pemimpin gerakan politik di Indonesia melihat banyak manfaat positif dari organisasi kepanduan ini, salah satunya sebagai tempat pengkaderan.

Kemudian muncullah sejumlah organisasi kepanduan serupa seperti Jong Java Padvenderij (JJP), Hizbul Wathon, Sarekat Islam Afdeling Padvenderij (SIAP) ataupun Surya Wirawan.

Sampai akhirnya sesudah revolusi kemerdekaan tercatat sekitar 71 organisasi kepanduan dengan aneka latar belakang.

Melihat perkembangan itu, Presiden pertama RI, Soekarno membuat konsep untuk menyatukan organisasi-organisasi itu pada 9 Maret 1961.

Melalui panitia penyelenggara yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mendikbud Dr Prijono, Menteri Dr Azis Saleh, dan Menteri Achmadi, lahirlah Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) yang disahkan dengan Keputusan Presiden No 238 tanggal 20 Mei 1961.

Pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka jatuh pada 14 Agustus 1961 dan hingga kini dianggap sebagai hari jadi gerakan pramuka.

Baca juga: Jokowi Minta Anggota Pramuka Kuasai Iptek

Makna Praja Muda Karana

Harian Kompas, Rabu (15/8/2018), memberitakan, Pramuka atau Praja Muda Karana memiliki makna jiwa muda yang suka berkarya.

Soekarno yang mempunyai perhatian besar pada Pramuka diberi gelar Pramuka Agung.

Ia menyebut Pramuka sebagai ”soko guru hari kemudian bangsa Indonesia”.

Soekarno menyiapkan Markas Besar Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur 6, Jakarta, yang cukup megah dengan menggusur Gedung Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa, Gedung Departemen Agraria, dan beberapa rumah di Jalan Pejambon.

Di awal pergerakannya, Pramuka beranggotakan sekitar 500 ribu orang. Namun, saat ini meningkat berkali-kali lipat.

Mengenal Pramuka

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

Sementara itu, pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

Sedangkan yang dimaksud "kepramukaan" adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

Baca juga: Jokowi Minta Pramuka Bikin Dua Gerakan Ini untuk Hadapi Pandemi

Pramuka dibagi menjadi beberapa tingkatan. Adapun jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan:

  1. Siaga
  2. Penggalang
  3. Penegak
  4. Pandega.

Sementara itu tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan terdiri atas:

  • Pembina
  • Pelatih
  • Pamong
  • Instruktur.

Tujuan dari Gerakan Pramuka cukup banyak. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang:

  • Beriman
  • Bertakwa
  • Berakhlak mulia
  • Berjiwa patriotik
  • Taat hukum
  • Disiplin
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
  • Memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
  • Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi