Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Berikut Peristiwa yang Berakibat Fatal karena Layangan

Baca di App
Lihat Foto
Dok Otoritas Bandara Soekarno-Hatta
Sisa benang layang-layang yang tersedot mesin pesawat di Bandara Soekarno-Hatta
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Selain bersepeda dan berkemah, aktivitas bermain layang-layang belakangan ini kerap terlihat di sejumlah daerah.

Cuaca cerah dan angin yang mendukung membuat salah satu permainan tradisional tersebut kembali digeluti semua kalangan, tua muda hingga anak-anak.

Perlu diketahui, bermain layang-layang tak hanya membutuhkan tempat yang lapang, akan tetapi juga membutuhkan tempat yang aman.

Baca juga: 5 Hal Seputar Sepeda Kreuz, Disebut Mirip Brompton hingga Dipesan Jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain lapangan, terkadang sejumlah masyarakat menjadikan area bandara sebagai tempat bermain layang-layang, padahal hal tersebut sangat berbahaya.

Bermain layangan apabila sembarangan bisa menimbulkan risiko baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dilansir Antara (8/7/2020), terdapat 5 laporan insiden layang-layang yang jatuh di area sisi udara Bandara Ngurah Rai, Bali selama Juni 2020.

Baca juga: Larangan Bermain Layang-layang di Bandara, Berbahaya hingga Bisa Kena Denda

Berikut sejumlah kejadian fatal akibat layangan:

1. Timbulkan kerusakan pesawat

Garuda Indonesia melaporkan adanya gangguan penerbangan akibat layang-layang di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 7 kali dari 59 laporan yang dikumpulkan Angkasa Pura II.

Dari 7 laporan tersebut, salah satunya fatal lantaran layang-layang masuk ke mesin pesawat.

"Itu ada pembuktian adanya begitu banyak benang dan juga bambu (di dalam mesin) yang merupakan konstruksi layang-layang itu sendiri," ujar Senior Management Garuda Indonesia Capt. Bernard Partogi Sitorus seperti diberitakan Kompas.com (12/8/2020).

Baca juga: Jadi Maskapai Pelat Merah, Garuda Indonesia Berawal dari Pesawat Sewa

Garuda Indonesia bahkan harus merogoh kocek hingga 4.000 dollar AS AS guna membiayai kerusakan pesawat akibat layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta.

"Konskuensi cost yang kami alami termasuk inspeksi dan perbaikan kurang lebih sekitar 4.000 US Dollar," katanya lagi.

Ia juga menyebut, ada potensi kecelakaan yang lebih besar.

"Jika kita hadapkan dengan potensi risiko, mungkin angka 4.000 USD ini akan terlihat kecil," kata dia.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

2. Sebabkan listrik padam

 

Bermain layang-layang yang tidak bertanggung jawab baru-baru ini juga menyebabkan terjadinya listrik padam di sejumlah daerah.

Adanya benang layang-layang yang menyangkut di kabel PLN membuat pemadaman listrik sekitar 3,5 jam di sejumlah titik di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Rabu (12/8/2020) malam.

Selain itu sejumlah peralatan PLN juga rusak akibat korsleting listrik akibat benang layang-layang yang menyangkut di kabel PLN yang berlokasi persis di belakang RSUD Wonogiri tersebut.

“Jadi pemadaman listrik tadi malam itu pemicunya dari benang layang-layang yang nyangkut di kabel PLN di wilayah sekitar belakang RSUD Wonogiri. Benang layang-layang itu nyangkut pada kabel dan memicu korsleting hingga menjadikan dua peralatan PLN rusak,” kata Manajer ULP PLN Wonogiri Ardian Nugroho kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2020) pagi.

Baca juga: Simak Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN untuk Bulan Agustus

Selain di Wonogiri, dampak dari layangan juga terjadi di Bali.

Sebuah layangan yang diterbangkan DKS, warga Bali jatuh di Gardu Induk PLN Pesanggaran Denpasar Bali.

Layangan tersebut berjenis “babean” besar di kawasan Pelabuhan Benoa.

Awalnya layangan yang diterbangkan dengan benang sampai dengan ketinggian 150 meter itu diikat di sebuah pohon, yang kemudian ia tinggalkan pulang.

Saat itulah layangan putus dan jatuh di bar bus, yang mengakibatkan tiga trafo induk padam dan listrik mati 5 jam.

Akibat peristiwa itu, DKS akhirnya diamankan polisi.

Baca juga: Ramai di Twitter soal Tagihan Listrik Naik, Ini Penjelasan PLN...

3. Hilangnya nyawa seseorang

Selain kerusakan mesin pesawat dan jaringan listrik, belum lama ini, YBS (21), warga Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah meninggal akibat terjerat benang layangan.

Melansir dari Kompas.com (12/6/2020) benang layangan tersebut mengenai tepat di urat leher korban sewaktu mengendarai motor.

Korban yang merupakan montir bengkel tersebut terjatuh dari motornya dan menabrak pagar depan kantor pos.

Selain YBS, korban jiwa akibat layangan juga terjadi di Kalimantan Barat.

Baca juga: Soal Listrik Gratis, PLN: Teknis Mengacu pada ID Pelanggan

Seorang pria di Kalimantan Barat meninggal setelah tersengat listrik saat bermain layangan.

Yang bersangkutan meninggal karena layangan yang diterbangkannya menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi di Jalan Semparong, Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (2/6/2020).

"Korban ingin membelit tali layangan yang putus dengan layangan bertali kawat miliknya," kata Kasatreksrim Polres Mempawah Iptu Rezky Rizal.

Meski warga sudah berupaya memberikan bantuan, nyawa korban tetap tak terselamatkan.

Baca juga: Perjalanan Panjang Merpati Airlines, Mengudara pada 1962, Sempat Mati Suri, dan Coba Bangkit Lagi...

(Sumber: Kompas.com/Singgih Wiryono, Hendra Cipta | Editor: Jessi Carina, Dony Aprian, Rachmawati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi