Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Polsek di Pasuruan Sediakan Wifi Gratis untuk Belajar Daring Siswa

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Sebuah unggahan yang menggambarkan Polsek Kejayan di Pasuruan memberikan fasilitas wifi gratis untuk belajar daring anak sekolah, viral di media sosial.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan Polsek Kejayan di Pasuruan memberikan fasilitas wifi gratis untuk belajar daring siswa, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Kim Dayat Kurniawan di grup Facebook Info Kriminal dan Lalu Lintas Nusantara pada Kamis (13/8/2020).

Dalam unggahan tersebut, tampak sebuah foto halaman Polsek Kejayan terdapat beberapa kursi dan meja yang digunakan anak sekolah untuk belajar daring.

Terdapat pula sebuah banner yang bertuliskan "Wifi/Internet Gratis untuk Daring Anak Sekolah Polsek Kejayan Polres Pasuruan".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 2.300 kali dan mendapat lebih dari 300 komentar dari warganet.

"Polsek kejayan Pasuruan KEREN. Semoga bisa di ikuti instansi2 yang lain. Kepedulian Nyata, Solidaritas, Barsama Lalui Masa Pandemi," tulis akun Facebook Kim Dayat Kurniawan.

Baca juga: Wifi Gratis untuk Sekolah Daring, Wali Kota Jakbar Harap Banyak Pihak Membantu

Penjelasan Kapolsek Kejayan

Mengonfirmasi hal tersebut, Kompas.com menghubungi Kapolsek Kejayan AKP Sugeng Prayitno.

Saat dikonfirmasi, Sugeng membenarkan bahwa pihaknya memberikan fasilitas wifi atau jaringan internet gratis kepada para siswa untuk belajar secara online atau daring.

Pemasangan wifi di Polsek Kejayan sudah dimulai sejak 5 hari yang lalu untuk menunjang kegiatan belajar para siswa sekolah.

"Iya betul, Polsek Kejayan memasang wifi agar bisa membantu dan digunakan untuk belajar daring para siswa," kata Sugeng saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Sugeng mengatakan, para siswa dari SD hingga SMA dipersilakan untuk menggunakan wifi tersebut secara gratis tetapi harus mematuhi protokol kesehatan.

Mereka yang menggunakan layanan ini harus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Yang datang jumlahnya cukup banyak dari SD sampai SMA. Tetapi ada anggota untuk mengawasi kegiatan belajar para siswa agar tetap mematuhi protokol kesehatan," ucap Sugeng.

Baca juga: Patungan Rp 5.000 Tiap Rumah, Jadilah Pos Wifi Gratis untuk Siswa di Pondok Kopi

Saran epidemiolog

Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, inisiatif pengadaan wifi gratis tersebut patut diapresiasi.

Namun, dalam proses penggunaan jaringan internet oleh para siswa tersebut, ia menyarankan agar benar-benar memperhatikan protokol kesehatan.

"Ini bagus aksi sosial untuk membantu bagi yang harus belajar daring. Tetapi, harus dijaga protokol kesehatannya, seperti soal ruang tanpa ventilasi, kontak dekat (jaga jarak) dan kerumunan, maka langkah ini positif," kata Tonang, saat dihubungi, Jumat pagi.

Ia menekankan, penting memastikan para siswa disiplin memakai masker.

Pakar epidemologi Universitas Airlangga Surabaya, Dr Windhu Purnomo juga mengapresiasi langkah tersebut.

Menurut dia, adanya internet gratis sebagai sarana bagi anak-anak yang selama ini mengalami kesulitan belajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh selama pandemi.

Namun, Windhu menyarankan agar wifi tersebut terbagi atas beberapa hotspot agar menghindari kerumunan dalam mengakses jaringan internet tersebut.

"Secara teknis untuk menghindari kerumunan dalam mengakses wifi, diletakkan banyak hotspot yang bandwidthnya lebar dengan sinyal yang kuat sehingga bisa diakses dalam jarak jauh," kata Windhu.

Pemanfaatan wifi seperti ini, kata Windhu, lebih baik daripada membuka sekolah di zona kuning yang memiliki risiko penularan cukup tinggi.

Baca juga: Eko Patrio Berbagi Wifi Gratis untuk Belajar Online

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi